Berdasarkan Tabel 4.8. Proporsi responden yang mengkonsumsi alkohol pada kelompok kasus sebanyak 54, angka ini lebih tinggi bila dibandingkan kelompok
kontrol 2, dan proporsi responden yang tidak mengkonsumsi alkohol pada kelompok kasus sebanyak 46, angka ini lebih rendah bila dibandingkan kelompok
kontrol 98. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa OR= 57,52 artinya orang yang menderita sifilis 57,52 kali kemungkinan mengkonsumsi
alkohol dibandingkan dengan orang yang tidak menderita sifilis.
4.4. Analisis Multivariat
4.4.1 Variabel Penting Uji Regresi Logistik Berganda
Variabel penting hasil analisis bivariat yang mempunyai p 0,25 dipilih untuk dilakukan uji regresi logistik berganda, seperti tabel berikut :
Tabel 4.9. Hasil Analisis Bivariat yang Masuk dalam Uji Regresi Logistik Berganda
Variabel p
OR 95 CI
Lower Upper
Penggunaan Kondom Penggunaan Napza Suntik
Konsumsi Alkohol Status HIV
0,001 0,012
0,001 0,096
10,921 4,130
7,522 2,250
4,075 1,854
7,357 0,854
29,263 4,112
49,733 5,925
Keterangan : nilai p 0,25
4.4.2 Penentuan Variabel yang Dominan
Analisis Multivariat bertujuan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya penyakit sifilis. Dalam analisis ini semua variabel
dicobakan bersama-sama, kemudian variabel yang p valuenya 0,05 dikeluarkan secara berurutan dimulai dari nilai p valuenya yang terbesar. Hasil analisis akhir
dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Hasil Akhir Analisis Uji Regresi Logistik Berganda Variabel
B p
Exp B 95 CI
Lower Upper
Pemakaian Kondom Konsumsi Alkohol
Konstanta 2,270
3,938 -10,245
0,001 0,001
0,0001 9,680
51,306 2,877
5,917 32,566
44,896
Keterangan : nilai p signifikan secara statistik pada p 0,05 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa analisis uji regresi logistik
berganda menghasilkan beberapa variabel yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya penyakit sifilis yaitu variabel pemakaian kondom dan konsumsi alkohol.
Variabel yang paling dominan memiliki pengaruh terhadap terjadinya penyakit sifilis adalah konsumsi alkohol karena memiliki nilai Exp B tertinggi 51,306.
4.4.3 Perhitungan Persamaan Regresi
Hasil perhitungan persamaan regresi diperoleh nilai sebagai berikut :
P =
P = P =
P = P =
P = 0,01 1
1+e
- a+b1X1+ a+b2X2+ a+bsXs.......+biXi
1
1+e
- a+b1X1Pemakaian Kondom+ a+b2X2 Konsumsi Alkohol
1 1+2,718
--10,245 + 2,270 Pemakian Kondom + 3,938 Konsumsi Alkohol
1 1+2,718
--4,037
1 57,632
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diasumsikan bahwa faktor pemakaian kondom yang kurang baik dan konsumsi alkohol dengan penderita sifilis
kemungkinan akan mengalami sifilis sebesar 1.
4.4.4 Perhitungan Population Attributable Risk PAR