Status HIV Penggunaan Kondom Konsumsi Alkohol

kelompok LSL didapatkan tingkat pendidikan rendah berpengaruh dengan HIV OR =2,08 95 CI 1,17-3,68. Walaupun demikian pada penelitian Thomas E 2012 pada kelompok LSL di Thailand menyebutkan bahwa sebanyak 79,2 dari LSL yang direkrut dalam penelitian tersebut sudah menyelesaikan pendidikan di tingkat menengah keatas ataupun sekolah kejuruan.

2.3.3. Status HIV

Perhatian khusus harus diberikan kepada pemeriksaan dan pengobatan sifilis pada Waria karena Sifilis adalah ko-faktor risiko untuk penularan HIV Kemenkes RI, STBP 2007. Ada korelasi yang kuat antara penyebaran PMS konvensional dan Penularan HIV dan pada kedua IMS ulseratif dan non-ulseratif telah ditemukan meningkatkan risiko penularan HIV secara seksual Chin, 2006. Sebuah penelitian di Amerika Latin tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi sifilis pada kelompok LSL adalah sebesar 42,3 sementara pada kelompok non LSL sebesar 18.1 Toibaro J,2009. Sementara Ruan Y et.al 2007 dalam penelitiannya tentang korelasi HIV dan Sifilis pada LSL di Cina menyebutkan bahwa Infeksi HIV secara bermakna dikaitkan dengan seropositif sifilis OR 3,8, 95 CI, 1,3-10,8.

2.3.4. Penggunaan Kondom

Pemakaian kondom yang benar dan konsisten selama ini telah banyak diyakini dapat mengurangi risiko penularan Penyakit Menular. Menurut guidelines WHO 2011 mengenai pencegahan dan pengobatan IMS pada Lelaki Suka Lelaki disebutkan bahwa penggunaan kondom secara konsisten mampu mengurangi Universitas Sumatera Utara transmisi HIV sebesar 64 dan STI sebesar 43. Namun di Indonesia pemakaian kondom masih jarang. Studi yang dilakukan tahun 2008 menunjukkan bahwa di antara 745 waria dari berbagai kota di Indonesia, 54 melaporkan seks anal tanpa kondom dengan pasangan seksual mereka Riono, P et al, 2008. Data dari STBP tahun 2007 mengindikasikan bahwa dikalangan LSL penggunaan kondom pada seks anal terakhir menurun dari 56,5 pada tahun 2004- 2005 menjadi 39,3 pada 2007 National AIDS Commission NAC, 2008.

2.3.5. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol dan napza dinilai telah memberikan kontribusi dalam peningkatan risiko IMS dan HIV terutama meningkatkan risiko terhadap perilaku seks yang tidak aman. Pada hasil penelitian menurut data STBP Kemenkes Tahun 2011 pada 7 populasiKunci, LSL yang mengkonsumsi Alkohol memiliki risiko 0,86 kali lebih besaruntuk terkena infeksi sifilis dibandingkan dengan LSL yang tidakmengkonsumsi Alkohol PR=0,86 95 CI 0,70-1,07. Diketahui banyak LSL dan transgender mengalami masalah dengan alkohol dan zat adiktif yang meningkatkan risiko untuk HIV karena menghilangkan rasa malu. Miller et.al, 2011.

2.3.6. Konsumsi Napza Suntik

Dokumen yang terkait

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 18

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 2

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 13

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 46

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 4

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 1 18

Lampiran 1 KUESIO NER DETERMINAN PENYAKIT SIFILIS PADA KELOMPOK LELAKI SUKA LELAKI (LSL) DI KLINIK INFEKSI MENULAR SEKSUAL – VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (IMS-VCT) VETERAN KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Sifilis - Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

0 0 30

Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

0 0 17