rouxii dan Saccharomyces sp. terhadap Pertumbuhan A. parasiticus dan Biosintesis Aflatoksin A. parasiticus ditumbuhkan pada medium MEB, A. parasiticus ditumbuhkan pada medium mengandung filtrat

modifikasi metode Chan dan Tian 2005. Pada Gambar 10 terlihat bahwa sel Saccharomyces sp. dapat menempel pada hifa A. parasiticus dan hal ini diduga karena aktivitas enzim β -glukonase yang diproduksi Saccharomyces sp. Gambar 10. Interaksi Langsung Saccharomyces sp. dengan A. parasiticus perbesaran 400x Hasil penelitian Chan dan Tian 2005 menunjukkan aktivitas enzim β -1,3-glukonase dan ekso-kitinase khamir Pichia membranefaciens lebih tinggi dibandingkan Cryptococcus albidus. Kondisi ini menyebabkan kemampuan khamir P. membranefaciens menempel pada kapang patogen Monilinia fructicola, Penicillium expansum dan Rhizopus stolonifer menjadi lebih tinggi dibanding khamir C. albidus. Pengaruh Filtrat

M. rouxii dan Saccharomyces sp. terhadap Pertumbuhan A. parasiticus dan Biosintesis Aflatoksin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik filtrat M. rouxii maupun Saccharomyces sp dapat menghambat pertumbuhan A. parasiticus Gambar 11 dan 12 . Berat kering miselium A. parasiticus yang ditumbuhkan pada medium mengandung filtrat M. rouxii pada hari ke -3,6, 9, dan 12 berturut-turut 1,04 ; 1,42 ; 1,91 ; 1,57 mgml. Sedangkan A. parasiticus yang ditumbuhkan pada medium MEB memiliki berat kering miselium sebagai berikut 1,88 ; 2,24 ; 1,83 ; dan 1,62 mgml pada hari ke-3, 6, 9 dan 12 Lampiran 11. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 6 9 12 waktu hari berat kering miselia mgml A B 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 6 9 12 w a k t u h a r i A B Gambar 11 Pengaruh filtrat M. rouxii terhadap berat kering miselia A. parasiticus, A , A. parasiticus ditumbuhkan pada medium MEB, B, A. parasiticus ditumbuhkan pada medium mengandung filtrat M. rouxii Fenomena serupa juga terlihat pada pertumbuhan A. parasiticus pada medium yang mengandung filtrat Saccharomyces sp. A. parasiticus dapat tumbuh pada medium yang hanya mengandung filtrat Saccharomyces sp. walaupun pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan kontrol Gambar 12. Gambar 12 Pengaruh filtrat Saccharomyces sp. terhadap berat kering miselia A. parasiticus

A, A. parasiticus ditumbuhkan pada medium MEB,

B, A. parasiticus ditumbuhkan pada medium mengandung filtrat

Saccharomyces sp. Berat kering miselium A. parasiticus yang ditumbuhkan pada medium mengandung filtrat Saccharomyces sp. pada hari ke-3,6, 9, dan 12 berturut-turut 0,89 ; 0,79 ; 1,34 ; 0,92 mgml. Sedangkan kontrol A. parasiticus yang ditumbuhkan pada medium MEB menghasilkan berat kering miselium sebagai berikut 1,88 ; 2,24 ; 1,83 ; dan 1,62 mgml pada hari ke-3, 6, 9 dan 12 Lampiran 12. Menurut Rahman 1990, kapang genus Mucor dapat memproduksi asam fumarat, suksinat, sitrat ataupun laktat. Sedangkan Saccharomyces sp. dapat menghasilkan filtrat seperti etanol, gliserol, asam asetat, asam piruvat, asam suksinat, asam á-ketoglutarat, dan asam fumarat pada medium yang mengandung amonium Albers et al. 1996. Filtrat-filtrat tersebut di atas diduga dapat menghambat pertumbuhan A. parasiticus. Hasil penelitian Davis dan Diener 1968 menyebutkan bahwa asam suksinat 6 dan asam sitrat 8 dapat menghambat pertumbuhan A. parasiticus sedangkan etil alkohol 3, asam α -ketoglutarat 4 dan asam piruvat 5 dapat menjadi sumber karbon bagi pertumbuhan A. parasiticus namun berat kering miselium yang terukur masih lebih rendah dibandingkan bila menggunakan glukosa sebagai sumber karbon. Gambar 13 Pengaruh filtrat M. rouxii terhadap kadar aflatoksin 1B1, 2B2, 3G1, 4 G2 dari A. parasiticus,

A, A. parasiticus ditumbuhkan pada