Kemampuan Penghambatan Kapang dan Khamir terhadap Pertumbuhan
A. parasiticus
Pada penelitian selanjutnya dipilih satu jenis isolat kapang dan satu jenis isolat khamir yang memiliki kemampuan tertinggi dalam mereduksi aflatoksin
yaitu M. rouxii dan Saccharomyces sp. Dasar pertimbangan pemilihan kedua isolat ini adalah selain memiliki persentase reduksi aflatoksin yang tinggi, kedua
isolat sering digunakan dalam proses pengolahan pangan sehingga relatif lebih aman untuk diaplikasi. Kapang M. rouxii sering digunakan pada proses
sakarifikasi pati Rahman 1990, di samping itu Genus Mucor dikenal juga sebagai kapang the first saprophytic colonizer Botha dan du Preez 2000.
Sedangkan khamir Saccharomyces sp. diketahui banyak berperan dalam proses fermentasi produk pangan dan juga di bidang peternakan sebagai sumber nutrisi.
Pada uji reduksi aflatoksin sebelumnya terlihat bahwa kapang
Chlamydomucor oryzae asal Ragi MK Kalasan dan Grup Aspergillus niger asal Ragi Sidojoyo juga memiliki persentase reduksi aflatoksin yang tidak jauh berbeda dengan
M. rouxii asal ragi Gedang yaitu sekitar 99. Namun ada beberapa pertimbangan sehingga kedua isolat tersebut tidak terpilih yaitu kapang C. oryzae diketahui tidak
membentuk spora atau konidia tetapi hanya klamidospora, sehingga dikhawatirkan secara teknis akan berpengaruh pada saat proses perbanyakan kapang. Sedangkan kapang grup
A. niger tidak terpilih karena A. niger berindikasi menyebabkan mikosis Aspergillosis
pada hewan setelah A. fumigatus
dan A. flavus
http: www.myology.adelaide.edu.auFungal_Des riptionsHyphomyetes_hyalineAsper
gillus niger.html.
Penghambatan pertumbuhan kapang oleh mikroorganisme dapat disebabkan oleh adanya kompetisi nutrisi dan ruang, senyawa filtrat yang
dihasilkan oleh mikroorganisme atau perbedaan waktu generasi kedua mikroorganisme. Berdasarkan uji penghambatan pertumbuhan A. parasiticus
terlihat bahwa kedua isolat M. rouxii dan Saccharomyces sp. mampu menghambat pertumbuhan A. parasiticus. Kapang M. rouxii dapat menghambat pertumbuhan
A. parasiticus sampai hari ke -6 waktu inkubasi, kemudian terjadi pertumbuhan walaupun jumlahnya lebih rendah dibandingkan kontrol Gambar 7, Lampiran 9.
1 2
3 4
5 6
7
3 6
9
Waktu hari ke- Log CFUml
A B
C D
Penghambatan pertumbuhan A. parasiticus oleh M. rouxii diduga terjadi akibat adanya kompetisi nutrisi di antara kedua kapang. Sepe rti yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa Genus Mucor bersifat the first saprophytic colonizer Botha dan du Preez 2000 sehingga diduga kapang M. rouxii memiliki
kemampuan untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan A. parasiticus. Menurut Dharmaputra et al. 2003, kapang yang mampu memperbanyak diri lebih cepat
dibandingkan A. flavus berpotensi untuk mengendalikan pertumbuhan A. flavus sehingga dapat mencegah serangan A. flavus pada biji kacang tanah.
Pada Gambar 9 terlihat bahwa pertumbuhan kapang M. rouxii yang diinokulasi bersama A. parasiticus maupun kontrol M. rouxii menunjukkan pola
pertumbuhan yang yang hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa kompetisi nutrisi antara kedua kapang tidak berpengaruh terhadap M. rouxii.
Gambar 7. Penghambatan pertumbuhan A. parasiticus oleh M. rouxii, A,
A. parasiticus yang ditumbuhkan secara tunggal ; B, Jumlah A. parasiticus di dalam campuran A. parasiticus dan M. rouxii ; C,
Jumlah M. rouxii di dalam campuran A. parasiticus dan M. rouxii ; D, M. rouxii yang ditumbuhkan secara tunggal
Selain akibat kompetisi nutrisi, penghambatan pertumbuhan A. parasiticus diduga disebabkan juga oleh senyawa filtrat yang dihasilkan oleh M. rouxii.
Menurut Faraj et al. 1993 kapang Rhizopus sp menghasilkan filtrat yang dapat menghambat pertumbuhan A. flavus dan atau produksi aflatoksin.
Saccharomyces sp. mampu menghambat pertumbuhan A. parasiticus sebesar 3 satuan log dalam waktu 3 hari inkubasi Gambar 8, Lampiran 10.
Aktivitas penghambatan Saccharomyces sp. dapat disebabkan oleh pertumbuhan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
2 4
6 8
10
Waktu hari ke- Log CFUml
A B
C D
Saccharomyces sp lebih cepat dibandingkan A. parasiticus sehingga terjadi kompetisi nutrisi di antara kedua mikroba tersebut.
Hasil penelitian Suzzi et al. 1995 menunjukkan S. cerevisiae N 826 dan N 831 dari buah beri anggur dapat menghambat pertumbuhan kapang patogen
pada buah dan tanah seperti Cladosporium variable, Rhizoctonia fragariae, Phomopsis longicolla, Aspergillus niger, Sclerotinia sclerotiorum, Penicillium
digitatum, Macrophomina phseolina, Trichoderma viride dan Botrytis squamosa. Pertumbuhan Saccharomyces sp. dengan atau tanpa A. parasiticus
menunjukkan pola yang serupa Gambar 8, Lampiran 10. Seperti halnya M. rouxii, kompetisi nutrisi antara A. parasiticus dan Saccharomyces sp. tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan Saccharomyces sp.
Gambar 8. Penghambatan pertumbuhan A. parasiticus oleh Saccharomyces sp.,
A, A. parasiticus yang ditumbuhkan secara tunggal ; B, Jumlah