dalam 100 ml medium PDB dan diinkubasi selama 10 hari pada suhu 28-30
o
C. Sebagai kontrol, sebanyak 0,5 ml suspensi spora A. parasiticus 10
6
sporaml diinokulasi pada medium PDB, kemudian diinkubasi pada waktu dan kondisi yang sama. Setelah itu dilakukan analisis aflatoksin dan
dihitung reduksi aflatoksin dari isolat kapang atau khamir uji dibandingkan dengan kandungan aflatoksin pada kontrol.
Persentase reduksi aflatoks in ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
A – B reduksi aflatoksin = x 100
A Keterangan :
A : Kandungan aflatoksin yang dihasilkan oleh A. parasiticus kontrol
B : Kandungan aflatoksin yang dihasilkan oleh A. parasiticus yang
ditumbuhkan bersama-sama dengan isolat kapangkhamir
6. Uji Kemampuan Penghambatan Kapang dan Khamir terhadap
Pertumbuhan A. parasiticus Modifikasi Gourama dan Bullerman
1995
Sebanyak 0,5 ml suspensi spora A. parasiticus 10
6
sporaml dicampur dengan 0,5 ml suspensi spora isolat kapang 10
6
sporaml atau sel khamir uji, diinokulasikan ke dalam 100 ml medium MEB dan diinkubasi pada
suhu 28-30
o
C. Sebagai kontrol, 0,5 ml suspensi spora A. parasiticus 10
6
sporaml dan 0,5 ml suspensi spora isolat kapang 10
6
sporaml atau sel khamir uji masing-masing diinokulasi pada medium MEB, kemudian
diinkubasi pada waktu dan kondisi yang sama. Inkubasi campuran di atas dilakukan selama 9 hari karena waktu
pertumbuhan optimum kapang umumnya sekitar 5-7 hari dan selanjutnya kapang memasuki fase pertumbuhan stasioner. Selama inkubasi, pada hari
ke-0, 3, 6 dan 9 dilakukan sampling dan pemupukan cawan pada medium PDA kemudian diinkubasi pada suhu 28-30
o
C selama 2 hari. Selanjutnya
dilakukan pengamatan dan perhitungan koloni per ml CFUml dari A. parasiticus dan isolat kapangkhamir uji.
Pada hari ke-9, terhadap semua campuran di atas dibuat kultur slide lalu diamati karakteristik morfologinya.
7. Pengamatan Interaksi Langsung Khamir dengan A. parasiticus secara
in vitro Modifikasi Chan dan Tian 2005
Sebanyak 8 ml medium PDA dituang ke dalam cawan Petri. Setelah membeku, diletakkan agar berdiameter 5 mm yang mengandung
miselium A. parasiticus berumur 3-4 hari di atas permukaan agar PDA. Setelah diinkubasi selama 72 jam pada suhu 28-30
o
C, 50 µ
l suspensi khamir 10
8
sel khamirml diteteskan pada bagian tepi miselium kapang yang tumbuh dan diinkubasi kembali selama 48 jam. Selanjutnya terhadap
koloni yang tumbuh di cawan Petri dicuci dengan air mengalir selama 30 detik dan kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya.
8. Uji Pengaruh Filtrat Kapang dan Khamir terhadap Pertumbuhan
A. parasiticus dan Biosintesis Aflatoksin Modifikasi Sardjono et al. 1992
Mula-mula disiapkan filtrat kapang atau khamir dengan menumbuhkan isolat kapang umur 7 hari dan isolat khamir umur 2 hari pada medium
PDB dan diinkubasi selama 7 hari pada suhu 28-30
o
C. Selanjutnya dilakukan pemisahan miselium kapang dengan filtratnya, kemudian filtrat
disaring kembali dengan membran filter Whatman 0,2 µ
m. Sedangkan untuk mendapatkan filtrat khamir, sel khamir dipisahkan menggunakan
sentrifuse dengan kecepatan 4000 rpm 15 menit, selanjutnya filtrat disaring kembali menggunakan membran filter Whatman 0,2
µ m.
Filtrat kapang atau khamir kemudian diinokulasi dengan 0,5 ml suspensi spora A. parasiticus 10
6
sporaml dan selanjutnya diinkubasi pada suhu 28-30
o
C selama 12 hari. Selain itu juga dilakukan percobaan suplementasi medium MEB Malt Extract Broth terhadap filtrat
kapangkhamir dengan komposisi 1:1 yang bertujuan untuk mengetahui