8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Ekstraksi fase padat
Prinsip mekanisme pemisahan dan isolasi yang digunakan dalam ekstraksi fase padat adalah fase terbalik, fase normal, dan ion
exchange, sama seperti yang digunakan dalam KCKT. Prinsip umum ekstraksi fase padat yaitu adsorbsi obat dari larutan ke dalam adsorben
atau fase diam. Adsorben yang digunakan pada ekstraksi ini terdiri dari partikel silika ukuran 40-60 µm yang berikatan membentuk fase
hidrokarbon. C18 merupakan adsorben yang memiliki kapasitas paling baik dalam mengadsorbsi analit. Ekstraksi fase padat adalah suatu
teknik yang dapat mengatasi beberapa masalah yang ditemui pada ekstraksi cair-cair. Ektraksi fase padat secara umum melalui 5 tahap
proses, diantaranya pengkondisian conditioning, penyeimbangan fase diam equlibration, memasukkan sampel loading, pencucian
dan elusi sampel washing dan elution. Evans, 2004 ; Harahap, Y., 2010.
2.4 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
2.4.1 Teori Dasar KCKT Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan
untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fase gerak yang bisa berupa gas atau
cair, serta fase diam yang juga bisa berupa cairan atau suatu solid padatan. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT atau High
Pressure Liquid Chromatography HPLC termasuk metode analisis terbaru, merupakan teknik kromatografi dengan fase gerak
cairan dan fase diam cairan atau padatan Effendy, 2004. KCKT dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Saat
ini KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel
pada sejumlah bidang, termasuk bidang farmasi. KCKT merupakan suatu teknik dimana solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh
perbedaan kecepatan elusi disebabkan solut melewati kolom
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kromatografi. Pemisahan solut dipengaruhi oleh distribusi solut dalam fase gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair
membutuhkan penggabungan berbagai macam kondisi operasional secara tepat seperti jenis kolom, fase gerak, panjang dan diameter
kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel. Kegunaan umum KCKT adalah untuk pemisahan sejumlah
senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis, analisis ketidakmurnian impurities; analisis senyawa-senyawa tidak
mudah menguap non volatile; penentuan molekul-molekul netral, ionik, maupun zwitter ion; isolasi dan pemurnian senyawa;
pemisahan senyawa-senyawa yang memiliki struktur hampir sama; pemisahan senyawa-senyawa dalam jumlah sekelumit trace
elements, dalam jumlah banyak, dan dalam skala proses industri. KCKT merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat
digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif Gandjar dan Rohman, 2007.
Dalam analisis farmasi, metode KCKT merupakan metode yang sangat populer untuk menetapkan kadar senyawa obat baik
dalam bentuk sediaan maupun dalam sampel hayati. Hal ini disebabkan KCKT merupakan metode yang memberikan
sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi. Kelebihan metode KCKT jika dibandingkan dengan
Kromatografi Cair tradisional, yaitu Johnson dan Stevenson, 1991:
a. Cepat;
b. Daya pisah baik;
c. Peka; detektor unik;
d. Kolom dapat dipakai kembali;
e. Ideal untuk molekul besar dan ion;
f. Mudah memperoleh kembali cuplikan.