h.1 Persiapan panelis
Koordinasikan pelaksanaan uji dengan para panelis, minimum jumlah panelis sebanyak 3 orang
h.2 Persiapan contoh
1. Ambil cuplikan contoh secara random sebanyak 120 g 2. Beri kode sesuai nomor analisa. Hindari memberikan informasi terhadap
identitas asal contoh sebelum pengujian. 3. Panaskan alat mesin sangrai sampai suhu 175
o
C, dan untuk kopi Robusta gunakan suhu sangrai 175
o
C. Sangrai biji kopi sampai tingkat sangrai sedang medium roast.
4. Biji kopi pasca sangrai digiling sampai pada tingkat kehalusan 120 mesh.
h.3 Persiapan sarana uji
1. Siapkan laboratorium uji 2. Siapkan mangkuk uji, beri kode contoh dan setiap contoh dilakukan 3
ulangan. 3. Siapkan sendok uji, air kumur, tissue, dan form isian hasil uji yang sesuai
4. Masukkan 10 g contoh bubuk kopi ke dalam mangkuk yang disediakan 5. Didihkan air penyeduh
h.4 Pelaksanaan uji cita rasa
1. Informasikan kepada panelis bahwa persiapan telah selesai 2. Jika panelis sudah siap, tuangkan 150 ml air mendidih ke dalam mangkuk
yang sudah berisi contoh 3. Panelis menguji dan mengisi data uji dalam form yang telah disediakan
h.5 Kompilasi data
1. Kompilasikan data uji dalam form yang sudah diisi oleh panelis 2. Cetak data hasil rekapitulasi dan serahkan kepada Koordinator panelis
untuk diperiksa kebenaran pemindahan dan penghitungan data
h.6 Pembuatan laporan hasil uji
1. Setelah diperiksa koordinator panelis, pindahkan data ke Laporan Hasil Uji
2. Laporan Hasil Uji diperiksa dan ditandatangani oleh Koordinator panelis
i. Energi
Selain analisis terhadap biji kopi selama proses dekafeinasi dengan pelarut asam asetat, juga dilakukan analisis kebutuhan energi untuk proses pengukusan
steaming dan pengurasan leaching dengan menggunakan persamaan- persamaan sebagai berikut :
i.1 Energi pengukusan teoritis Q
steaming
, kJ
evaporasi kopi
air conv
reaktor g
stea
Q Q
Q Q
Q Q
+ +
+ +
=
min
4.8 1. Energi untuk memanaskan reaktor
Q
reaktor
, kJ T
Cp m
Q
reaktor reaktor
reaktor
∆ ×
× =
4.9 Dalam hal ini m
reaktor
adalah massa reaktor kg, Cp
reaktor
adalah panas spesifik reaktor kJkg.
o
C, dan ∆
T adalah beda suhu lingkungan dan suhu reaktor
o
C. 2. Energi untuk memanaskan air
Q
air
, kJ T
Cp m
Q
air air
air
∆ ×
× =
4.10 Dalam hal ini m
air
adalah massa air yang dipanaskan kg, Cp
air
adalah panas spesifik air kJkg.
o
C, dan ∆
T adalah beda suhu lingkungan dan suhu air
o
C 3. Energi untuk memanaskan biji kopi
Q
kopi
, kJ T
Cp m
Q
kopi bk
kopi
∆ ×
× =
4.11 Dalam hal ini m adalah massa biji kopi yang dipanaskan kg, Cp
kopi
adalah panas spesifik kopi kJkg.
o
C, dan ∆
T adalah beda suhu lingkungan dan suhu biji kopi
o
C 4. Energi untuk proses penguapan air
Q
evaporasi
, kJ
air fg
air evaporasi
h m
Q
.
× =
4.12 Dalam hal ini m
air
adalah massa air yang menguap kg, dan h
fg.air
adalah panas laten penguapan air kJkg
5. Energi panas hilang melalui dinding reaktor konveksi Q
conv
, kJ
T h
A Q
conv reaktor
conv
∆ ×
× =
4.13 Dalam hal ini A
reaktor
adalah luas selimut reaktor m
2
, h
conv
adalah koefisien panas hilang kJkg.
o
C , dan ∆
T adalah beda suhu lingkungan dan suhu reaktor
o
C
i.2 Energi pengukusan aktual Q
steaming-aktual
, kJ
LPG g
stea LPG
aktual g
stea
h m
Q ×
=
− −
min min
4.14 Dalam hal ini m
LPG-steaming
adalah massa gas LPG yang dikonsumsi selama proses pengukusan kg, dan h
-LPG
adalah kapasitas panas gas LPG 52 000 kJkg.
i.3 Energi pelarutan teoritis Q