Fungsi Motivasi Prinsip Motivasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 15 Setiap siswa mempunyai tingkatan-tingkatan toleransi yang berlainan. Ada siswa yang karena kegagalannya justru menimbulkan incentive tetapi ada siswa yang selalu berhasil malahan menjadi cemas terhadap kemungkinan timbulnya kegagalan, misalnya tergantung pada stabilitas emosinya masing-masing. 16 Tekanan kelompok siswa per grup kebanyakan lebih efektif dalam motivasi daripada tekananpaksaan dari orang dewasa. Para siswa terutama para adolesent sedang mencari kebebasan dari orang dewasa. Ia bersedia melakukan apa yang akan dilakukan oleh per grupnya dan demikian sebaliknya, karena itu kalau guru hendak membimbing siswa-siswa belajar maka arahkanlah anggota-anggota kelompok itu kepada nilai-nilai belajar, baru murid tersebut akan belajar dengan baik. 17 Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas siswa. Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi siswa-siswa dapat ditujukan kepada kegiatan-kegiatan kreatif. Motivasi yang telah dimiliki oleh siswa apabila telah diberi semacam penghalang seperti adanya ujian mendadak, peraturan-peraturan sekolah, dan lain-lain maka kegiatan kreatifnya akan timbul sehingga ia lolos dari penghalang tadi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5. Cara Menggerakkan Motivasi belajar siswa

Menurut Crawley dan Mountain, 15 Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut: 1 Memberi angka Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberi oleh guru. Murid yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik. 2 Pujian Pemberian pujian kepada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar, pujian menimbulkan rasa puas dan senang. 3 Hadiah Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik, memberikan hadiah bagi para pemenang atau pertandingan olahraga. 4 Kerja kelompok 15 Crawley dan Mountain, Strategies for Guiding Content Reading, Boston: Allyn and Bacon: 1995 20. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar. 5 Persaingan Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif sosial kepada siswa. hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidaak baik, seperti: rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antarkelompok belajar. 6 Penilaian Penilaian secara kontinu akan mendorong siswa-siswa belajar, oleh karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik. Disamping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan saksama. 7 Karyawisata dan ekskursi Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena dalam kegiatan ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya. Selain itu, karena objek yang akan dikunjungi adalah objek yang menarik minatnya, suasana bebas, lepas dari keterikatan ruang kelas besar manfaatnya untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan yang ada, sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan lebih menyenangkan. 8 Film pendidikan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita yang bermakna. 9 Belajar melalui radio Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru. Radio adalah alat yang penting untung mendorong motivasi belajar siswa. Walaupun demikian, radio tidak mungkin dapat menggantikan kedudukan guru dalam mengajar. Masih banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan dan memelihara motivasi belajar murid. Namun yang lebih penting ialah motivasi yang timbul dari dalam diri murid sendiri seperti dorongan kebutuhan, kesadaran akan tujuan, dan juga pribadi guru sendiri merupakan contoh yang dapat merangsang motivasi mereka.

B. Hakikat Bahasa Indonesia

1. Hakikat Bahasa

Belajar bahasa hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan peserta didik dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Kompetensi pembelajar bahasa diarahkan ke dalam empat sub aspek, yaitu: menyimak berbicara, membaca dan menulis. 16 16 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Bandung: PT REMAJA Rosdakarya : 2008, 8. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan untuk peserta didik. Ilmu bahasa merupakan ilmu yang spesifik. Kespesifikannya adalah ilmu bahasa berurusan dengan bahasa sebagai bahasa. Bahasa itulah yang menjadi ontologi atau hakikat yang dikaji oleh ilmu bahasa. Dengan demikian ilmu bahasa adalah ilmu yang mencari hakikat bahasa. 17 Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta didik. Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta didik dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektik dan efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa analisis dan sumber belajar, menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pembelajaran dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, peran seorang pengajar sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peserta didik, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran. Jadi, ketepatan pengajar dalam memilih strategi dalam memilih strategi dalam proses belajar mengajar akan berdampak pada keberhasilan tujuan pengajaran. Bahasa Indonesia standart mempunyai ciri-ciri ialah: a. Memakai ucapan baku 17 Trimastoyo Jati Kesuma, Pengantar Metode Penelitian Bahasa Yogyakarta: Carasvatibook, 2007, 8. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Memakai Ejaan resmi c. Terbatasnya unsur Daerah d. Pemakaian fungsi Gramatikal e. Pemakaian konjungsi bahwa atau karena Peranan bahasa yang utama adalah sebagai penyampai maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain. Ditinjau dari sudut ini, maka benarlah sudah bahasa seseorang bila mampu mengemban amanat tersebut. Namun mengingat bahwa situasi kebahasaan iu bermacam-macam, maka tidak selamannya bahasa yang benar itu baik, atau sebaliknya bahasa yang baik itu benar. Berpegang pada batasan diatas, maka ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap pamakai bahasa Indonesia agar bahasa yang dicapai itu baik dan benar. Kedua syarat yang dimaksud itu adalah: 18 a. Memahami baik-baik kaidah bahasa indonesia, dan b. Memahami benar situasi kebahasaan yang dihadapinnya. Dari uraian tersebut menjelaskan tentang batasan dan syarat dalam menggunakan bahasa Indonesia, yang mengandung penjelasan bahwa bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang sangat penting bagi para siswa, khusunya pada tingkatan sekolah dasar. Karena pada umumnya masyarakat Indonesia menguasai bahasa pertama Bahasa Daerah itu dan bahasa yang kedua Bahasa Indonesia meskipun 18 Djoo Widagdho, Bahasa Indonesia Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 1994 1.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe learning starts with a question terhadap hasil belajar: kuasi eksperimen pada Kelas X SMAN 65 Jakarta

2 9 202

Pengaruh strategi pembelajaran aktif metode memulai pelajaran dengan pertyanaan (learning starts with quetion) terhadap hasil belajar metematika siswa

0 22 143

Penggunaan Media Komik Melalui Metode Learning Starts With A Question Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 5 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LSQ (LEARNING STARTS WITH A QUESTION) DENGAN MEDIA KERTAS Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi LSQ (Learning Starts With A Question) Dengan Media Kertas Berpetak Pada Siswa Kelas IV S

0 2 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LSQ (LEARNING STARTS WITH A QUESTION) DENGAN MEDIA KERTAS Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi LSQ (Learning Starts With A Question) Dengan Media Kertas Berpetak Pada Siswa Kelas IV

0 1 12

PENINGKATAN KONSENTRASI MEMBACA SISWA KELAS III DENGAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION Peningkatan Konsentrasi Membaca Siswa Kelas III Dengan Strategi Learning Start With A Question Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di SD N 2 Kenteng Nogosari

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA dengan Metode Learning Starts With A Question pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Pajang 3 Surakarta 2011/2012

0 2 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA SISWA KELAS 5 Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA dengan Metode Learning Starts With A Question pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Pajang 3 Surak

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA ANAK KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Learning Start with a Question Pada Anak Kelas IV Mata Pelajaran PKN Di SD Negeri 01 Pereng Kecamatan Mojogeda

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA ANAK KELAS IV MATA PELAJARAN PKn DI SD NEGERI 01 PERENG Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Learning Start with a Question Pada Anak Kelas IV Mata Pelajaran PKN

0 0 10