23
4. Pembelajarann Kosa Kata Anak Tunarungu
Pembelajaran kosa kata anak tunarungu sangat penting dalam perkembangan bahasa anak tunarungu. Pembelajaran kosa kata untuk anak
tunarung digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi. Anak akan dapat berkomunikasi dengan perbendaharaan
kata yang dimilikinya. Pembelajaran yang digunakan dalam peningkatan kosa kata terbagi atas berbagai ruang lingkup. Menurut Depdiknas 2006:
29 menyatakan bahwa ruang lingkup pembelajaran bahasa melipuiti: 1 Mendengar
2 Berbicara 3 Membaca
4 Menulis Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini pembelajaran kosa kata
lebih diutamakan dalam hal, membaca, menulis dan berbicara. Untuk aspek mendengar dalam pembelajaran ini tidak terlalu ditekankan karena
karakteristik dari siswa yang tidak mempunyai sisa pendengaran. Berdasaran kurikulum yang digunakan dan berdasarkan runag lingkup
pembelajaran kosa kata yang telahg dikemukakan diatas adalah tentang kata benda dan kata bilangan. Hal tersebut berdasarkan kemampuan yang
dimiliki oleh siswa. Menurut Depdiknas 2006:28 pembelajaran bahasa meliputi melakukan percakapan tentang nama organ tubuh serta benda-
benda yang ada dilingkungan sekitar anak dengan secara lisan atau isyarat.
24
Hal tersebut ditunjukan dengan tema pembelajaran bahasa Indonesia mengenai lingkungan sekitar.
5. Evaluasi Pembelajaran Kosa Kata
Pembelajaran peningkatan kosa kata kepada anak tunarungu sangatlah penting karena anak tunarungu mengalami hambatan dalam
bahasa. Pembelajaran kosa kata atau bahasa menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pada akhir pembelajaran perlu adanya evaluasi pembelajaran. Menurut Djiwandono dalam Supriyadi
2013:9 “Secara umum evaluasi dalam penyelenggaraan pembelajaran dipahami
sebagai suatu
upaya pengumpulan
informasi tentang
penyelenggaraan pembelajaran sebagai dasar untuk pembuatan berbagai keputusan.” Dengan demikian evaluasi adalah proses pengumpulan
informasi dalam pembelajaran guna dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
Menurut Supriyadi 2013:12 “Bentuk alat ukur evaluasi dalam pembelajaran bahasa dapat berupa tes dan nontes. Bentuk alat ukur yang
berupa tes dapat digunakan untuk menguji kompetensi 1 struktur dan ekspresi tulis, 2 kosakata dan membaca, serta 3 menyimak.” Dengan
demikian pada pembelajaran kosa kata alat ukur atau alat evaluasi adalah dengan menggunakan tes tertulis atau membaca. Subjek penelitian masih
berada dikelas 1 maka dalam kegiatan evaluasi menyimak ditiadakan karena anak belum mengenal betul kegiatan menyimak. Evaluasi
25
perbendaharaan kata ini dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan kekayaan kata yang dimiliki oleh anak.
Kegiatan penilaian hasil pada perbendaharaan kata anak tunarungu dilakukan dengan menggunakan teknik tes tertulis, tes dilakukan untuk
mengetahui kemampuan pemahaman anak. Tes tertulis dilakukan dengan menggunakan LKS lembar kerja siswa. Rencana pelaksanaan tes tertulis
akan dilakukan dengan jumlah 15 butir tes yaitu isin singkat dan menjodohkan. Selain dengan tes tertulis juga dilakukan tes membaca atau
pengucapan dengan rentang jumlah soal 5 soal tes. Jumlah soal tes yang mencapai 20 soal tes, maka penentuan nilai akhir digunakan sebagai
berikut: ݈݊݅ܽ݅ܽ݇ℎ݅ݎ =
୨୳୫୪ୟ୦୬୧୪ୟ୧ୠୣ୬ୟ୰ ୨୳୫୪ୟ୦ୠୣ୬ୟ୰୫ୟ୩ୱ୧୫୳୫
. KKM yang ditentukan dalam kegiatan tes ini adalah 65. Penetapan
KKM sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh kurikulum sekolah.
6. Pemerolehan Bahasa Anak Tunarungu a. Pengertian Pemerolehan Bahasa