Pengertian Pendekatan Kontekstual Tinjauan tentang Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching And Learning

33 dikenalkan sedini mungkin agar anak dapat belajar membaca dan menulis dengan lebih mudah.

C. Tinjauan tentang Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching And Learning

1. Pengertian Pendekatan Kontekstual

Menurut Wina Sanjaya 2006:253 mengatakan bahwa “ contextual teaching and learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dalam situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”. Dengan demikian pendekatan kontekstual Contextual Learning dan Teaching merupakan pembelajaran yang mendekatkan siswa kepada kehidupan nyata. Pembelajaran dengan pendekatan atau strategi ini melibatkan siswa untuk aktif secara langsung dalam pembelajaran. Pembelajaran ini adalah dengan proses pengalaman langsung yang dialami oleh siswa. Kaitannya dengan pembelajaran bahasa perbendaharaan kata kosa kata adalah siswa melihat secara langsung kejadian atau benda- benda disekitarnya sehingga dengan pengalaman itu siswa diharapkan dapat menambah pengetahuan dan perbendaharaan kata yang dimiliki. Pembelajaran kontekstual merupakan strategi untuk membantu siswa dalam menghubungkan isi pokok materi masalah dengan dunia nyata dan memotivasi siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimiliki dengan kehiduapan nyata” Maman Suryaman, 2012:54. Strategi ini dituliskan sebagai metodologi dalam pembelajaran bahasa, sehingga 34 sebagai strategi dalam mengembangkan kosa kata anak tunarungu dapat untuk dipergunakan. Pembelajaran ini adalah mengkaitan dengan pengalaman dalam porses belajar didalam kelas oleh siswa sehingga mereka dapat memperoleh kekayaan kata dalam proses belajar dari pengalaman yang dilihat dari indera penglihatan. Dengan demikian pendekatan kontekstual adalah pendekatan untuk pembelajaran bahasa yaitu pembelajaran yang menghubungkan kejadian nyata dengan materi pembelajaran. Materi yang digunakan adalah mengenai peningkatan kata atau menambah kata dari hasil pengalaman dan kejadian yang dialami secara langsung oleh anak. Hanafiah dan Cucu Suhana 2009:67 menyatakan bahwa “contextual learning teaching merupakan pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna meaningfull yang dikaitan dengan konteks kehidupan nyata baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial ekonomi maupun cultural. Sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam suatu konteks. ” Dengan demikian menurut Hanafiah dan Cucu Suhana pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang mengkaitkan konteks atau permasalahan kehidupan secara langsung, atau dapat disebut dengan pembelajaraan dengan konteks kehidupan nyata peserta didik sebagai sumber belajar. Dari hasil pembelajaran yang dilakukan maka diharapkan anak akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru sehingga potensi anak akan dapat berkembang secara optimal. 35 Secara umum landasan filosofis pendekatan kontekstual Contextual Learning dan Teaching adalah kontrutivisme. Menurut Masnur Muslich 2007:41 menyatakan bahwa: “Landasan filosofi pendekatan kontekstual Contextual Learning dan Teaching adalah kontrutivisme, yaitu belajar filosofi yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi merekrontruksi atau membangun pengetahuan dan keterampialn baru lewat fakta-fakta atau proses yang mereka alami dalam kehidupan”. Dengan demikian secara garis besar pendekatan kontekstual belajar bukan untuk menghafal tetapi untuk pemahaman dan dilakukan dengan pengalaman nyata yang didapat oleh anak. Pembelajaran secara kontekstual Contextual Learning dan Teaching merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menemukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran ini berupa pengetahuan dan pengalaman nyata mengenai peristiwa atau benda-benda yang diamati oleh siswa. Siswa dapat memperkaya kemampuan kosa kata dengan mengetahui penyebutan kata dari benda atau kejadian yang dialami. Selain akan hal tersebut siswa juga dapat menghubungkan pengalaman tersebut didalam kehidupannya dalam kaitan ini kemampuan mengucapkan kata sebagai bentuk kekayaan kata anak tunarungu. Materi yang didapat oleh anak dalam pembelajaran akan menjadi bekal dalam kemampuan mengungkapkan kata sebagai bentuk komunikasi anak tersebut. 36

2. Karakteristik Pendekatan Kontekstual