52
2 Guru memberikan
koreksi terkait
dengan kesalahan
pengucapan dan tulisan yang dilakukan oleh siswa saat melakukan diskusi.
3 Guru menjelaskan kembali tentang materi kata-kata benda yang diamati. Penjelasan dapat berupa warnanya, kegunaannya atau
jumlah benda yang telah diamati. 4 Penjelasan materi dilakukan dengan menunjukkan gambar atau
menggambarka benda tersebut kemudian dituliskan nama dari kata benda tersebut kemudian cara pengucapannya baik secara
mandiri atau bersama-sama. 5 Guru
memberikan tugas
tertulis tentang
benda-benda lingkungan sekitar yang kepada siswa sebagai latihan dan tugas
akhir pembelajaran.
3. Observasi
Observasi pengamatan
dilaksanakan selama
pembelajaran berlangsung
sebagai upaya
untuk mengetahui
jalannya proses
pembelajaran dan kemampuan perbendaharaan kata anak tunarungu subjek. Observasi tersebut dilakukan untuk mengamati pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kegiatan observasi dilakukan dengan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual, lembar observasi perbendaharaan siswa serta catatan lapangan yang telah dipersiapkan. Observer mengamati dan
mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran di kelas. Hal
53
ini dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
4. Refleksi
Berkolaborasi dengan guru, peneliti merefleksikan hasil belajar siswa, yaitu mengidentifikasi peningkatan perbendaharaan kata yang
dimiliki oleh
siswa. Pemerolehan
kata-kata baru
dalam hasil
pembelajaran dan peningkatan pengucapan kata sebelumnya. Berdasar perlakuan yang sudah terlaksana, tentunya tidak selalu berjalan sesuai
dengan rencana. Masih terdapat hal yang perlu diperbaiki, evaluasi ini dilihat dari keseluruhan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kontekstual, dari persiapan awal sampai dengan akhir pelaksanaan dan evaluasi.
Selanjutnya melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada siklus yang telah dilakukan. Apabila tindakan belum berhasil
kemudian merencanakan tindakan perbaikan yang dilakukan di siklus selanjutnya.
Kegiatan refleksi yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup: a. Melakukan evaluasi terhadap penerapan pendekatan kontekstual
dalam meningkatkan perbendaharaan kata siswa tunarungu. b. Merencanakan tindakan yang selanjutnya apabila hasil tindakan
yang dilaksanakan sebelumnya belum sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
54
c. Melaksanakan tindakan pada siklus selanjutnya jika hasil yang dicapai sebelumnya belum mencapai kriteria.
D. Tempat dan Setting Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SLB B Wiyata Dharma 1 Sleman Yogyakarta pada kelas 1 SDLB.
SLB B Wiyata Dharma 1 Sleman Yogyakarta merupakan sekolah khusus untuk pendidikan anak tunarungu,
selain hal tersebut banyak anak tunarungu yang mengalami kesulitan dalam kemampuan berbahasa. Subjek penelitian yaitu 3 orang siswa kelas 1 SDLB.
Setting yang digunakan dalam penelitian ini adalah di dalam kelas dan diluar
kelas. Setting di dalam kelas untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran kosa kata melalui pendekatan kontekstual. Selanjutnya perbendaharaan kata
siswa tunarungu dalam proses pembelajaran dan mengetahui seberapa besar peningkatan perbendaharaan kata siswa pada saat dilakukan tindakan dengan
menggunakan pendekatan
Kontekstual. Setting
diluar kelas
untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar mampu mengenal
benda-benda nyata yang ada disekitarnya.
E. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam waktu satu bulan, yaitu
dilaksanakan dalam bulan Agustus - September 2015. Pada setiap minggu dilakukan sebanyak tiga kali penelitian. Perinciannya sebagai
berikut: