10
sedangkan pertukaran budaya eksternal terjadi karena pertukaran elemen budaya dengan budaya lain external evolusionisme.
2.3. Transformasi
Transformasi adalah istilah yang berhubungan erat dengan perubahan yang dapat terukur baik berupa karakter objek atau konsep gagasan, persepsi dan
budaya. Transformasi merupakan proses budaya yang relatif cepat dengan hasil yang besar. Khususnya pada perubahan susunan teknis dan moral masyarakat
yang mengacu pada organisasi perasaan manusia dalam menghakimi hal yang benar pada ikatan antar manusia daripada kategori konten dari kultur itu sendiri
Redfield, 1953 dalam Loebis, 2002. Transformasi sebagai proses budaya yang tidak dapat dihindari dan tidak
dapat ditahan. Besar perubahannya tergantung pada intensitas kontak dengan budaya asing tersebut. Transformasi sangat didasarkan budaya dari penggunanya
seperti budaya asing yang diterima oleh masyarakat lokal harus sesuai dengan budaya lokal yang telah ada. Percampuran dari budaya asing dan budaya local
memunculkan produk baru yang disebut dengan hybrid. Produk baru ini tidak hanya menyerupai bentuk lokal ataupun bentuk asing, namun merupakan sesuatu
yang seluruhnya baru. Karena arsitektur ditentukan berdasarkan budaya Rapoport, 1969 dalam Loebis, 2002, maka transformasi arsitektural dan
prosesnya juga ditentukan oleh budaya, akibatnya perubahan dan transformasi budaya akan berdampak pada arsitektur.
Universitas Sumatera Utara
11
2.4. Arsitektur Islam
2.4.1. Pengertian Arsitektur Islam
Ketika berbicara tentang arsitektur Islam, ada banyak pendapat yang muncul. Pada umumnya arsitektur Islam dimengerti sebagai arsitektur yang
digunakan untuk membangun bangunan ibadah, seperti masjid dan musholla. Namun apabila membahas tentang arsitektur Islam bukan berarti hanya membahas
masjid dan musholla, tetapi juga semua bangunan, hanya saja penekanannya pada pengaplikasian syariat Islam. Pengertian ini juga diperkuat dengan pendapat
Begam dalam jurnal Islamic Guiding Principle S hari’ah Law For Architectural
Interpretation Of Housing yang menyatakan bahwa arsitektur Islam adalah kombinasi dari Islam dan arsitektur berupa arsitektur murni yang didasarkan pada
prinsip Islam Al-Quran dan Hadits. Utaberta 2008 lebih ringkas menjelaskan bahwa arsitektur Islam adalah
arsitektur sebagai sebuah produk dari agama Islam. Namun, ada perbedaan yang mendasar antara produk yang dihasilkan dari masyarakat muslim dengan produk
dari nilai-nilai dan prinsip Islam. Arsitektur sebagai produk dari masyarakat muslim artinya adalah sebuah karya arsitektural yang dihasilkan oleh suatu
komunitas yang beragama Islam. Produk tersebut dapat berbeda bahkan bertentangan dengan prinsip Islam karena hanya merupakan sebuah produk
masyarakat suatu kawasan. Hal ini sangat berbeda dengan arsitektur sebagai produk dari nilai-nilai dan prinsip Islam. Pada prinsipnya produk arsitektural yang
berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar dari Islam berasal dari sumber-
Universitas Sumatera Utara
12
sumber ajaran Islam itu sendiri, dalam hal ini adalah Al- Qur’an, Sunnah, dan
Ijtihad yang didasarkan kepada dua sumber sebelumnya secara benar. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa arsitektur Islam adalah
arsitektur yang didasarkan pada pilar etika Islam, tidak berhubungan dengan monumen-monumen keagamaan tertentu atau elemen desain. Arsitektur Islam
dapat disebut dengan arsitektur yang tersembunyi, benar-benar tidak dilihat sebagai monumen atau simbol yang mencolok, tetapi dapat dirasakan ketika
berada didalam bangunan tersebut.
2.4.2. Kriteria Arsitektur Islam
Arsitektur Islam yang dilandasi oleh akhlak dan perilaku Islami tidak mempunyai representasi bentuk yang satu dan seragam, tetapi arsitektur Islam
mempunyai bahasa arsitektur yang berbeda, tergantung dari konteks dimana dan apa fungsi dari bangunan yang didirikan tersebut. Karya arsitektur Islam tidak
pula dibatasi oleh wilayah benua dan negara, karena kita akan melihat kekayaan arsitektur Islam dari keragaman tempat yang membawa ciri khas dari wilayah
masing-masing negara tersebut Muchlis, 2013. Adapun Kriteria Arsitektur Islam adalah sebagai berikut S.G. Haider dan
A. Rehman dalam Farid dkk, 2009: a.
Kosmologi arsitektur mengandung nilai bahwa alam dan manusia mempunyai misi untuk menyembah Allah SWT. Keberadaan bangunan tersebut tidak
mengotori atau merusak alam, binatang, dan tumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
13
b. Arsitektur yang menghormati konsep halal dan haram sebagaimana yang
terdapat dalam syariah Islam. Hendaknya bangunan yang dibangun tidak mengandung unsur syirik dalam hal pembuatan, desain, dan ornament yang
ada di dalamnya seperti elemen dekorasi, tidak menggunakan patung atau lukisan makhluk bernyawa.
c. Arsitektur yang melambangkan spiritualitas, misalnya memasang ornamen
islami seperti ornament yang merepresentasikan nilai-nilai menyembah dan mengingat Allah, seperti gambar ma
sjid dan ka’bah. Adapun ornamen yang merepresentasikan nilai sejarah dan misi Islam antara lain gambar peta
Makkah, Madinah ataupun peta perluasan Islam. Sedangkan ornamen yang melambangkan spritualitas yakni hiasan kaligrafi dan motif tumbuhan
arabesque.
2.5. Rumah