Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

23 menafsirkan data yang ada. Sedangkan penelitian historis merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan fakta dimasa lalu untuk membuktikan suatu kebenaran. Oleh sebab itu penelitian historis juga digunakan pada penelitian ini untuk menemukan apa saja aturan islam yang dapat diterapkan di dalam rumah. Metode kuantitatif sendiri digunakan untuk menabulasi data dalam bentuk angka agar lebih mudah untuk di bandingkan.

3.2. Variabel Penelitian

Pada setiap penelitian pasti ditemukan banyak variabel yang ikut berperan dalam jalannya penelitian, namun tidak semua variabel perlu untuk dilibatkan. Oleh karena itu peneliti harus dapat mengidentifikasi variabel mana saja yang menjadi pokok permasalahan. Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai dan mengambil nilai yang beragam Sekaran dalam Sinulingga, 2011. Untuk mengetahui variabel mana sajakah yang menjadi pokok permasalahan dapat menggunakan metode telaah hipotesis. Setelah mendapatkan variabel-variabel tersebut, sebaiknya dilakukan defenisi operasional pada setiap variabel agar variabel tersebut dapat diukur. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan karena pada umunya variabel bersifat abstrak. Sejalan dengan teori di atas, pada penelitian ini juga banyak variabel penelitian yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan kajian-kajian teori dari studi literatur mengenai rumah yang islami dan dapat diterapkan di Indonesia. Adapun variabel dan proses dihasilkannya variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 24 Tabel 3.1 Variabel budaya dan perubahan Teori Interpretasi Variabel Metode Pengumpulan data Budaya menciptakan suatu sistem aturan dan kebiasaan, yang merefleksikan idealisme dan menciptakan gaya hidup, tata cara hidup, peran, kelakuan, makanan, bahkan suatu bentuk buatan misalnya arsitektur. Rapoport, 1977; Parson dan Shils, 1962 dalam Loebis, 2002 Budaya mempengaruhi cara berfikir seseorang Gaya hidup Tata cara hidup Peran Kelakuan Arsitektur Pengamatan dan wawancara terhadap penghuni rumah Transformasi adalah istilah yang berhubungan erat dengan perubahan yang dapat terukur baik berupa karakter objek atau konsep gagasan, persepsi dan budaya. Loebis, 2002 Transformasi adalah perubahan yang terukur Perubahan Pengamatan dan wawancara terhadap penghuni rumah Dalam teori evolusionisme, proses perubahan budaya menunjukkan keteraturan dan gejala asli dalam setiap pola kultur untuk mengalami perubahan. Loebis, 2002 Penyebab perubahan dari dalam Kepercayaan Adat istiadat Status sosial Ekonomi Pengamatan dan wawancara terhadap penghuni rumah Difusi disini dapat diartikan sebagai perpindahan elemen budaya dari satu budaya ke budaya lainnya. Loebis, 2002 Penyebab perubahan dari luar Budaya Asing Pengamatan dan wawancara terhadap penghuni rumah Sumber: hasil olah data, 2014 Universitas Sumatera Utara 25 Tabel 3.2. Variabel kriteria rumah islami Teori Interpretasi Variabel Indikator Kosmologi arsitektur mengandung nilai bahwa alam dan manusia mempunyai misi untuk menyembah Allah SWT. S.G. Haider dalam Farid dkk, 2009 Manusia bertanggung jawab untuk membangun rumah yang ramah lingkungan - Penghematan Energi - Berselaras dengan alam - Terdapat bukaan yang maksimal sehingga medapatkan pencahayaan dan penghawaan alami - Tersedianya taman ataupun courtyard Arsitektur yang menghormati konsep halal dan haram sebagaimana yang terdapat dalam syariah Islam S.G. Haider dalam Farid dkk, 2009 Memperhatikan hal- hal yang dibolehkan dan dilarang dalam Islam - Menghindari syirik - Menghindari hal-hal yang menyebabkan malaikat tidak masuk kedalam rumah - Memperhatikan pengaturan ruang - Tidak menghias rumah dengan patung - Tidak menghias rumah dengan lukisan makhluk bernyawa - Tidak menggunakan ornamen seperti lonceng - Memisahkan kamar tidur anak dan orang tua - Memisahkan kamar tidur anak laki-laki dan perempuan Arsitektur yang melambangkan spiritualitas S.G. Haider dalam Farid dkk, 2009 Arsitektur yang dapat menunjukkan identitas keislaman penghuni Ornamen Islami - Menggunakan hiasan bergambar masjid atau ka’bah - Menggunakan hiasan bertemakan kota Makkah dan Madinah ataupun peta perluasan Islam - Menggunakan motif kaligrafi ataupun arabesque Rumah sebagai masjid Farid Rumah juga merupakan tempat - Menghidupkan aktifitas ibadah - Memiliki area yang dapat Universitas Sumatera Utara 26 dkk, 2009 untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah di dalam rumah, seperti sholat, membaca Al- Q ur’an mengakomodasi kegiatan sholat berjamaah Rumah sebagai tempat istirahat yang nyaman Farid dkk, 2009 Rumah harus mengakomodasi keluarga untuk beristirahat setelah anggota keluarga lelah melaksanakan segala aktifitas di luar rumah. - Tersedianya ruangan untuk beristirahat - Tersedianya ruangan untuk bersantai dan berbincang dengan keluarga - Kamar tidur - Ruang keluarga Adab menjaga kebersihan dan kesucian Farid dkk, 2009 Seorang muslim dituntut untuk terus menjaga kebersihan dan kesucian dirinya - Bersih - Terbebas dari najis - Menjaga kebersihan kamar mandi - Menjaga kebersihan dapur Adab menjaga rahasia Hawwa, 2002 Setiap muslim hendaknya tidak saling mengganggu Privasi - Memisahkan kamar tidur setiap anggota keluarga Adab bersikap sederhana dalam makan, minum, berpakaian, dan gaya hidup Hawwa, 2002 Setiap muslim harus bersikap sederhana sebagaimana yang selalu di contohkan oleh Rasulullah SAW. Rumah yang sederhana - Tidak menggunakan hiasan ataupun peralatan dari emas ataupun perak - Tidak membangun lebih dari kebutuhan - Tidak bermegah- megahan Adab menjaga kesehatan Hawwa, 2002 Setiap muslim harus menjaga salah satu nikmat yang diberikan Allah yaitu kesehatan Kesehatan - Adanya ventilasi udara - Adanya kamar mandi Adab berbuat baik kepada tetangga dan menghormati tamu Hawwa, 2002 Setiap muslim diwajibkan untuk berbuat baik kepada tetangga dan menghormati tamu - Menjaga privasi tetangga - Menghormati tamu - Memperhatikan bukaan jangan sampai dapat melihat aktivitas tetangga - Menyediakan ruangan untuk menerima tamu - Menyediakan kamar tidur untuk tamu Sumber: hasil olah data, 2014 Universitas Sumatera Utara 27

3.3. Lokasi penelitian