Pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan pada klinik dokter keluarga Suradita : studi kasus desa Suradita Kec.Cisauk Tangerang
PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
PADA KLINIK DOKTER KELUARGA SURADITA
STUDY KASUS DESA SURADITA KEC. CISAUK
TANGERANG
Muhammad Irfan
102093026436
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
(2)
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1428 H / 2007 M
(3)
PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
PADA KLINIK DOKTER KELUARGA SURADITA
STUDI KASUS DESA SURADITA KEC. CISAUK TANGERANG
Oleh Muhammad Irfan
102093026436
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(4)
2007 M / 1428 H
PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
PADA KLINIK DOKTER KELUARGA SURADITA
STUDI KASUS DESA SURADITA KEC. CISAUK TANGERANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Jakarta
Oleh Muhammad Irfan
102093026436
Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 11
Ir. Bakri La Katjong, MT, MKom Khodijah Hulliyah, MSi Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
M. Qomarul Huda, M.Kom NIP. 150326908
(5)
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh : Nama : Muhammad Irfan
NIM : 102093026436 Program Studi : Sistem Informasi Judul Skripsi : PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PADA KLNIK DOKTER
KELUARGA SURADITA STUDY KASUS DESA SURADITA KEC. CISAUK TANGERANG
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana komputer pada jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Agustus 2007 Menyetujui
Dosen Pembimbing
Penguji I Penguji II
( Nurhayati, M. Kom ) (Nur Aeni Hidayah, MMSI) Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis M. Qomarul Huda, M.Kom NIP. 150 317 956 NIP. 150326908
(6)
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Agustus 2007
Muhammad Irfan
(7)
ABSTRAK
MUHAMMAD IRFAN, Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan Pada Klinik Dokter Keluarga Suradita (Dibawah bimbingan Ir. Bakri La Katjong, MT, Mkom, dan Khodijah Hulliyah, MSi).
Klinik Dokter Keluarga Suradita merupakan sebuah klinik yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat Desa Suradita khususnya. Untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik terhadap pasien yang berobat diperlukan suatu penanganan dan pengolahan data yang baik dalam usaha yang sedang berkembang.
Dari hasil analisis yang dilakukan, pada sistem berjalan yang selama ini digunakan oleh bagian pendaftaran dan bagian kasir kurang memadai dan kurang menunjang akan kebutuhan sistem yang diinginkan. Didalam memberikan pelayanannya kepada pasien, Klinik Dokter Keluarga Suradita masih menggunakan sistem manual dalam pengadministrasiannya, yang meliputi penulisan, penginputan, penyimpanan data pasien, Biaya pembayaran pasien, serta laporan-laporan yang diinginkan seperti laporan data pasien yang berobat, laporan data diagnosa pasien. Untuk mengatasi persoalan tersebut diatas, maka diperlukan suatu sistem informasi berbasis komputer. Dimana dalam penelitian ini perancangan sistem yang digunakan menggunakan metodologi SDLC serta dibuat pemrograman dengan Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2003 sebagai basis datanya.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Pelayanan Kesehatan, SDLC, Normalisasi xviii + 119 Halaman + 10 Tabel + 40 Gambar +
(8)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga skripsi ini dapat selesai sebagaimana mestinya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan pengarahan yagn diberikan pada penulis selama menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak M. Qomarul Huda M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
3. Bapak Ir. Bakri La Katjong, MT. Mkom Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Khodijah Hulliyah, MSi Selaku Dosen Pembimbing II.
4. Bapak dr. Dean Handi Mulya Selaku Pimpinan Klinik Dokter Keluarga serta seluruh Dokter dan staf yang ada pada Klinik Dokter Keluarga Suradita yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kerjasama dan bantuannya.
(9)
5. Ayahanda H. Mahpud dan Ibunda Hj. Fatriyah selaku orang tua serta saudara penulis, yang telah memberikan doa dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap, skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkanya khususnya penulis sendiri, rekan-rekan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, Agustus 2007
Muhammad Irfan
(10)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul... i
Lembar Persetujuan... ii
Lembar Pengesahan... iii
Lembar Pernyataan... iv
Abstrak... v
Kata Pengantar... vi
Daftar Isi... viii
Daftar Simbol... xii
Daftar Tabel... xv
Daftar Gambar... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Batasan Masalah... 4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4
1.5 Metode Penelitian... 6
1.5.1 Metode Pengumpulan Data... 6
1.5.2 Metode Perancangan... 7
1.6 Sistematika Penulisan... 8
BAB II LANDASAN TEORI... 10
2.1 Konsep Dasar Sistem... 10
2.1.1 Karakteristik Sistem... 11
2.1.2 Klasifikasi Sistem... 13
2.1.3 Pengertian Informasi... 14
2.2 Pengembangan Sistem ... 18
(11)
2.3.1 Pelayanan Kesehatan di Indonesia... 19
2.4 Pengertian Klinik... 20
2.4.1 Tujuan Klinik... 20
2.4.2 Manfaat Klinik... 20
2.5 Database... 21
2.5.1 Operasi-operasi Database... 22
2.5.2 Tujuan Database... 22
2.5.3 Sistem Database... 22
2.6 Peralatan Pendukung... 23
2.6.1 Bagan Alir Dokumen... 23
2.6.2 Data Flow Diagram... 25
2.6.3 ERD (Entity Relationship Diagram)... 28
2.6.4 Normalisasi... 31
2.6.5 Kamus Data... 34
2.6.6 Sistem Pengkodean... 39
2.6.7 Perancangan Input / output... 41
2.6.7.1 Perancangan Input... 41
2.6.7.2 Perancangan Output... 42
2.6.8 Microsoft Visual Basic 6.0... 42
2.6.9 Microsoft Access 2003... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45
3.1 Metode Pengumpulan Data... 45
3.1.1 Metode Observasi... 45
3.1.2 Metode Wawancara... 45
3.1.3 Metode Studi Pustaka... 47
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 47
3.3 MetodePengembangan Sistem... 47
3.3.1 Perencanaan Sistem... 49
3.3.2 Analisis Sistem... 49
(12)
3.3.3 Implementasi Sistem... 52
3.3.4 Pemeliharaan Sistem... 52
BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN ... 53
4.1 Umum... 53
4.2 Tinjauan Masalah... 54
4.2.1 Sejarah Klinik... 54
4.2.2 Visi , Misi dan Tujuan Klinik... 55
4.2.3 Struktur Organisasi dan Fungsi... 56
4.3 Analisis Sistem Berjalan... 59
4.3.1 Prosedur Sistem Berjalan... 59
4.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem yang Berjalan... 62
4.3.3 Kelemahan Sistem yang Berjalan... 64
4.3.4 Kelebihan Sistem yang Berjalan... 68
4.3.5 Analisis Masalah... 68
4.3.6 Solusi Pemecahan Masalah... 69
4.4 Usulan Rancangan Sistem Pelayanan Kesehatan... 71
4.4.1 Diagram Arus Dokumen Usulan... 73
4.5 Perancangan Sistem... 74
4.5.1 Perancangan Proses... 74
4.5.2 Perancangan Basis Data... 82
4.5.2.1 ERD yang belum dinormalisasikan.... 82
4.5.2.2 Normalisasi... 83
4.5.2.3 ERD yang sudah dinormalisasikan.... 88
4.5.3.4 Struktur Data... 89
4.5.3.5 Rancangan Kode... 93
4.5.3.6 Kamus Data... 95
4.5.3 Perancangan Input / Output... 96
4.5.3.1 Perancangan Struktur Menu Tampilan... 96
(13)
4.5.3.2 Perancangan Layar Tampilan... 98
4.6 Implementasi... 111
4.6.1 Spesifikasi Komputer... 111
4.6.2 Konversi Sistem... 112
4.7 Pemeliharaan Sistem... 113
BAB V PENUTUP... 114
5.1 Kesimpulan... 114
5.2 Saran... 115
DAFTAR PUSTAKA... 116
LAMPIRAN I WAWANCARA... 117
LAMPIRAN II TAMPILAN APLIKASI ... 120
LAMPIRAN III LISTING PROGRAM ... 133
(14)
DAFTAR SIMBOL
Simbol-simbol DFD (Data Flow Diagram) DeMarco dan Gane Sarson
Simbol Arti Keterangan
Proses
Menunjukan kegiatan proses operasi dari
sistem.
Entitas luar
Entitas yang memberi dan menerima data.
Data Storage
Tempat penyimpanan dan pengambilan file
data.
Arus Data
Menunjukan arah/arus dari data yang diproses.
(15)
Simbol-simbol Bagan Alir (Flow Map) Jogiyanto, HM
Simbol Arti Keterangan
Start Off
Awal/akhir dari sebuah proses.
Manual Operation
Operasi sistem secara manual.
Proses Komputerisasi
Proses secara komputerisasi.
Decision
Keputusan.
Arsip
Dokumen dalam bentuk file-file.
Dokumen
Dokumen dalam komputer.
Arus Data
Aliran data.
Data Storage
(16)
Simbol-simbol ERD (Entity Relationship Diagram) Fathansyah, Ir
Simbol Arti Keterangan
Entitas
Komponen yang berupa file-file data untuk diproses oleh sistem.
Relasi
Penghubung antar entitas satu dengan entitas lain.
Atribut
Penjelasan secara detail tentang entitas.
Link
Penjelasan tentang hubungan.
One-to-one
Relasi satu ke satu
One-to-many
Relasi satu ke banyak
Many-to-many
Relasi banyak ke banyak
1 1
1 m
(17)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Basis Data Pasien………..….. 89
Tabel 4.2 Basis Data Transaksi………... 89
Tabel 4.3 Basis Data Dokter……….... 90
Tabel 4.4 Basis Data Resep……….. 90
Tabel 4.5 Basis Data Faktur………….………... 91
Tabel 4.6 Basis Data Detil Dagnosa………... 91
Tabel 4.7 Basis Data Diagnosa………... 92
Tabel 4.8 Basis Data Detil Resep………... 92
Tabel 4.9 Basis Data Obat……….... 93
(18)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Klinik Dokter Keluarga Suradita…... 57
Gambar 4.2 Diagram Arus Dokumen Sistem Berjalan... 67
Gambar 4.3 Diagram Arus Dokumen Sistem Usulan... .. 73
Gambar 4.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan... 74
Gambar 4.5 Diagram Level 1 Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan... 76
Gambar 4.6 Diagram Detail Proses 1.0 Level 2 Proses Pendaftaran ... 78
Gambar 4.7 Diagram Detail Proses 4.0 Level 2 Proses Input Data Diagnosa………... 79
Gambar 4.8 Diagram Detail Proses 5.0 Level 2 Proses Pembayaran Biaya Pengobatan dan Obat..……….………... 80
Gambar 4.9 Diagram Detail Proses 6.0 Level 2 Proses Pembuatan Laporan... 81
Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram (ERD) yang belum dinormalisasikan ... 82
Gambar 4.11 Normalisasi Tidak Normal (Unnormalized)...……... 83
Gambar 4.12 Bentuk Normal Pertama (1NF)...……….. 84
Gambar 4.13 Bentuk Normal Kedua (2NF)..……….. 86
Gambar 4.14 Bentuk Normal Ketiga (3NF)...……….... 87
Gambar 4.15 Entity Relationship Diagram (ERD) yang sudah dinormalisasikan ... 88
(19)
Gambar 4.17 Rancangan Layar Password………..…………..………... 98
Gambar 4.18 Rancangan Layar Menu Utama Pelayanan Kesehatan………... 98
Gambar 4.19 Rancangan File Master Data Pasien………... 99
Gambar 4.20 Rancangan File Master Data Obat………... 99
Gambar 4.21 Rancangan File Master Data Diagnosa………... 100
Gambar 4.22 Rancangan File Master Data Dokter………... 100
Gambar 4.23 Rancangan Menu Resep………... 101
Gambar 4.24 Rancangan Menu Faktur………... 101
Gambar 4.25 Rancangan Menu Transaksi Diagnosa………... 102
Gambar 4.26 Rancangan Layar Laporan Resep ………... 102
Gambar 4.27 Rancangan Layar Laporan Faktur………... 103
Gambar 4.28 Rancangan Layar Laporan Transaksi………... 103
Gambar 4.29 Rancangan Layar Ganti Password……….... 104
Gambar 4.30 Rancangan Layar tambah User………... 104
Gambar 4.31 Rancangan Layar Daftar Pasien……….... 105
Gambar 4.32 Rancangan Layar Daftar Dokter………... 105
Gambar 4.33 Rancangan Layar Daftar Obat………... 106
Gambar 4.34 Rancangan Layar Daftar Diagnosa………...…………... 106
Gambar 4.35 Rancangan Layar Laporan Resep………... 107
Gambar 4.36 Rancangan Layar Laporan Faktur………... 107
Gambar 4.37 Rancangan Layar Laporan Diagnosa………... 108
Gambar 4.38 Rancangan Layar Cetak Resep………... 108
(20)
Gambar 4.40 Rancangan Layar Cetak Biaya Pengobatan………... 109 Gambar 4.41 Rancangan Layar Kartu Pasien………... 110
(21)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam teknologi yang maju, makin terasa diperlukan suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan rutin, menghitung, menyimpan informasi dalam jumlah besar, mengambil data dengan random (acak) maupun squensial (urut) dalam waktu yang cepat. Dalam hal ini, komputer merupakan alat yang memainkan peranan yang sangat penting.
Pada dasarnya komputer adalah suatu peralatan mekanik yang digunakan untuk pengolahan data berdasarkan program yang dibuat oleh manusia sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan dengan cepat dan mudah. Komputer juga mempunyai aspek-aspek tertentu diantaranya adalah hardware, software, brainware.
Pada saat ini komputer sudah banyak digunakan sebagai alat pengolah data pada berbagai kegiatan, namun pada awalnya kegiatan pengolahan data mungkin hanya sekedar untuk pencatatan, tetapi dengan adanya perkembangan dapat dijadikan sebagai kegiatan pembuatan penyajian laporan.
Komputer merupakan salah satu penerapan nyata dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalangan bisnis dan perkantoran semakin menyadari pentingnya kehadiran komputer ditengah-tengah
(22)
aktifitas mereka. Demikian pula halnya dengan badan usaha Klinik Kesehatan, walaupun termasuk badan usaha yang kecil kehadiran komputer sangat membantu dalam setiap kegiatannya.
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, segala sesuatu yang berhubungan dengan informasi berjalan dengan cepat. Begitu juga di Klinik-klinik kesehatan yang merupakan suatu tempat pelayanan kesehatan masyarakat. Adapun Klinik Dokter Keluarga Suradita, merupakan salah satu klinik yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tidak terlepas dari kebutuhan akan teknologi ini. Selanjutnya Klinik Dokter Keluarga Suradita tersebut mengalami kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karena sistem yang ada, tidak dapat mendata pasien secara sistematis, terkadang membuat kesulitan kepada petugas klinik dalam melacak data pasien dan mencari data pasien yang sudahterdaftar.
Dalam hal sistem yang terdapat pada Klinik Dokter Keluarga Suradita, walaupun sudah menggunakan komputer akan tetapi masih berjalan secara manual dan standalone. Sistem yang ada tidak dapat mendata pasien secara sistematis dan didalam proses keuangan pembayaran-pembayaran berjalan masih secara global sehingga tidak diketahui rincian dari pembayaran yang berlaku. Sistem yang ada tidak dapat mencetak laporan-laporan baik pembayaran yang ada, diagnosa pasien maupun pasien yang datang ke klinik.
(23)
NO SISTEM YANG LAMA SISTEM YANG BARU
1
2
3
- Tidak dapat mendata pasien secara sistematis, tidak dapat mencetak laporan-laporan baik pembayaran yang ada, data diagnosa pasien maupun pasien yang datang ke klinik. - Proses pelayanan terhadap 1 pasien memakan waktu 10 s.d 15 menit
Hanya bisa melayani 25 s.d 50 pasien / hari
- Menghasilkan informasi yang diinginkan dengan cepat dan mudah.
- Hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit - Bisa melayani pasien
sebanyak 50 s.d 150 / hari
Dari permasalahan-permasalahan yang ada, penulis ingin memberikan suatu solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada dengan membuat sistem yang dapat mengatasi kendala-kendala diatas , dalam skripsi yang berjudul :“ PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PADA KLINIK DOKTER
KELUARGA SURADITA STUDI KASUS DESA SURADITA KEC.
CISAUK TANGERANG"
1.2 Rumusan Masalah
Klinik Dokter Keluarga Suradita merupakan salah satu tempat pelayan kesehatan kepada masyarakat di Desa Suradita dan sekitarnya dalam memeriksa berbagai macam penyakitnya.
(24)
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka pokok-pokok masalah yang akan diteliti dalam penulisan skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengembangan Sistem informasi dapat membantu klinik dalam melayani pasien di Klinik Dokter Keluarga Suradita ?
2. Bagaimana mengembangkan suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk melayani pasien di klinik Dokter Keluarga Suradita ? 3. Bagaimana mengimplementasikan sistem ini didalam Klinik Dokter
Keluarga Suradita?
1.3 Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan permasalahan diatas, uraian yang akan penulis sampaikan dibatasi hanya pada pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan pada klinik dokter keluarga Suradita, yang mencakup:
1. Proses pendaftaran pasien agar data pasien dapat di simpan.
2. Proses pendataan data diagnosa pasien agar dapat disimpan dengan baik dan mudah untuk dicari.
3. Proses Pembayaran obat dan biaya pengobatan secara rinci agar diketahui rincian dari pembayaran obat tersebut.
4. Laporan pasien yang berobat perhari dan perbulan, Data Diagnosa Pasien serta laporan pembayaran resep obat dan biaya pengobatan yang ada pada klinik dokter keluarga Suradita.
(25)
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh Klinik Dokter Keluarga Suradita dengan cara mewujudkan sebuah software dan merancang sistem informasi untuk pendataan pasien secara sistematis agar data pasien dapat disimpan secara sistematis, pembayaran obat dan biaya pengobatan secara jelas sehingga dapat diketahui rincian dari pembayaran obat dan biaya pengobatan tersebut, mencetak laporan yang diperlukan seperti laporan pasien yang berobat, laporan data diagnosa pasien serta laporan pembayaran resep obat dan biaya pengobatan yang ada pada klinik dokter keluarga Suradita. Sedangkan manfaat penelitian, yaitu :
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas, maka manfaat peneltian dapat dirumuskan sebagai berikut :
A ) Manfaat bagi Klinik.
Membantu memudahkan petugas klinik dalam proses Pendataan pasien, pengambilan dan pembayaran obat pasien serta meminimalisir penggunaan kertas.
B) Manfaat bagi Pasien.
Memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pasien dalam melakukan proses pengobatan karena mendapatkan pelayanan cepat, tepat dan memuaskan.
(26)
C) Manfaat bagi Penulis
Dapat mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dan sebagai syarat kelulusan sarjana komputer pada jurusan Sistem Informsi Fakultas sains dan teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam rangka penulisan skripsi ini tahapan metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :
1.5.1 Metode Pengumpulan Data.
Didalam metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam pembahasan masalah skripsi ini adalah :
A. Observasi
Metode ini dilakukan dengan menggunakan pengamatan secara langsung terhadap proses kerja yang ada dalam kasus yang sedang diamati.
B. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mengajukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang bersangkutan didalam penulisan skripsi ini.
C. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan melalui pendekatan-pendekatan yang mempelajari buku yang berisi teori-teori sebagai bahan
(27)
pertimbangan atau referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi.
1.5.2 Metode Perancangan
Metode perancangan yang dilakukan dalam penelitian ini, penulis melakuakan pengembangan sistem menggunakan metode daur hidup pengembangan sistem. Tahapan yang dilakukan adalah: a) Perencanaan Sistem
Tahap perencanaan merupakan kegiatan merencanakan sebuah sistem baru/perbaharuan yang lebih baik dari sistem yang ada saat ini.
b) Analisis Sistem
Menghubungkan laporan hasil metode studi lapangan dan kebijakan pemakai menjadi spesifiksi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan. Alat yang digunakan System Procedure Diagram dan Data Flow Diagram.
c) Perancangan Sistem
Mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai. Alat yang digunakan adalah :
1. Data Flow Diagram dan Kamus Data sebagai alat perancangan sistem.
2. ERD, Normalisasi dan Spesifikasi Database sebagai alat perancangan database.
(28)
4. STD sebagai alat perancangan struktur tampilan. d) Implementasi Sistem.
Dalam implementasi terdiri dari 4 tahap yaitu :
1. Membangun sistem yang sesuai dengan perencanaan. 2. Melakuakn testing pada sistem yang telah dibangun sesuai
dengan perencanaan.
3. Penginstalan sistem aplikasi yang dibangun.
4. Mengoperasikan sistem yang dibangun dan memberikan training kepada operator/ petugas klinik.
e) Operasi dan Pendukung Sistem
Tahap ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kerja sistem.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dengan tujuan agar semua kegiatan dalam pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan pada Klinik Dokter Keluarga di Desa Suradita dapat disusun dengan jelas dan sistematis. Dalam rangka penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi sistematika penulisan kedalam lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang dan permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
(29)
dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Penguraian kerangka teoritis yang digunakan dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab yang membahas metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian. Membahas tahapan pengembangan sistem dengan metode pendekatan terstruktur.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
Bab ini berisi tentang sejarah, visi dan misi, serta tujuan klinik Dokter Keluarga, perancangan dan konstruksi, Implementasi serta pengujian sistem yang dibangun dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan mengacu pada siklus daur hidup pengembangan sistem (SDLC).
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari penulis
(30)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (1999: 1), terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.
Istilah-istilah “SISTEM” banyak dipakai baik diperusahaan-perusahaan atau organisasi, diantaranya adalah : sistem perbankan, sistem
(31)
akuntansi, sistem perangkat lunak, sistem tata surya, sistem teologi dan masih banyak lagi bentuk sistem yang ada sekarang ini.
Dari semua uraian-urain diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sistem adalah sekelompok unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berhubungan erat satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (1999 : 3), pada dasarnya sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
b. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
(32)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
e. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.
f. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
g. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.
(33)
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem fisik (physical System).
Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan tuhan.
Sistem fisik (physical System) adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem buatan Manusia (Human made System).
Sistem Alamiah (Natural System) adalah Sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya Sistem perputaran bumi.
Sistem Buatan Manusia (Human Made System) adalah Sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) Dan Sistem Tak Tertentu (Probabilistic System).
Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Misalnya sistem komputer.
(34)
Sistem Tak Tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).
Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.1.3. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (1999:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya”. A. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, karena memungkinkan terjadinya gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
(35)
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap satu orang dengan yang lainnya berbeda.
B. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dan orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. James A.O’brein (2005:211).
(36)
Menurut Jogiyanto (1999:12), komponen sistem informasi yang terdiri dari beberapa blok diuraikan sebagai berikut:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di database dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
(37)
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Database
Database (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam database untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Database diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti halnya bencana alam, kecurangan-kecurangan, kegagalan sistem dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2. Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun atau membuat suatu sistem baru untuk menggantikan atau memperbaiki sistem lama ,baik secara keseluruhan atau sebagian dari sistem yang telah ada dengan
(38)
mengintegrasikan dan memadukan prosedur, sarana dan sumber daya manusia yang dimiliki. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut :
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama seperti : adanya ketidakberesan atau adanya pertumbuhan organisasi.
2. Adanya intruksi-intruksi (directives) dari atasan atau pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peratuaran pemerintah.
3. Untuk meraih kesempatan-kasempatan (opportunities). Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat pada pelayan.
Menurut Sutabri Tata, (2004:63) Pendekatan daur hidup sistem adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk merencanakan dan mengontrol kegiatan pengembangan sistem.
2.3. Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan menurut DR. Dr. Azrul Azwar M.P.H
(1990:71) adalah bagian dari pelayanan kedokteran (medical services) yang tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasaran utamanya adalah perseorangan dan ataupun keluarga.
2.3.1. Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam UU Kesehatan No 23 tahun 1992 serta yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional terutama dalam uraian tentang bentuk-bentuk Pokok SKN bab IV, maka pelayanan kesehatan di Indonesia dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, yang di selenggarakan oleh pemerintah. Kedua, yang di selenggarakan oleh swasta
(39)
Sarana pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh pemerintah di Indonesia adalah PUSKESMAS, sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama serta Rumah Sakit dengan berbagai jenjangnya, sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat kedua dan ketiga.
Sedangkan pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh swasta di Indonesia banyak macamnya. Antara lain praktek bidan, praktek dokter gigi dan praktek dokter umum (perseorangan atau berkelompok), poliklinik, Balai pengobatan dan lain sebagainya yang seperti ini, sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama. Serta, praktek dokter spesialis dan rumah sakit dengan berbagai jenjangnya, sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat kedua dan ketiga.
2.4. Pengertian Klinik
Pengertian Klinik menurut Dr. Med. Ahmad Ramali (1993:51) dalam kamus Kedokteran adalah Rumah Sakit atau tempat untuk merawat oang sakit, guna diperiksa, diamati dan diobati oleh sekelompok dokter. 2.4.1 Tujuan Klinik menurut DR. Dr. Azrul Azwar M.P.H (1990:108)
dalam kamus kedokteran adalah :
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kesehatan
yang lebih efektif dan efisien.
2.4.2 Manfaat Klinik menurut DR. Dr. Azrul Azwar M.P.H (1990:114) adalah :
1. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, maka pengaturannya akan lebih baik dan terarah, terutama ditengah-tengah komplesksitas pelayanan kesehatan yang ada saat ini. 2. Akan dapat diselenggarakan penanganan khusus penyakit
dengan tata cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.
3. Akan dapat dicegah pemakaian sebagai peralatan kedokteran canggih yang memeberatkan biaya kesehatan.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayananan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan satu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah lainnya.
5. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan di jamin kesinambungan pelayanan kesehatan.
(40)
2.5. Database
Database terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat atau gudang. Sedangkan data adalah fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Menurut Fathansyah, Ir. (1999: 2), database dapat diartikan sebagai berikut:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan atau redudansi yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
Yang sangat penting dalam database adalah pengaturan dan pengelompokan data berdasarkan fungsi atau jenisnya.
(41)
Setiap database pada umumnya dibuat untuk mewakili sebuah data yang spesifik. Oleh karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan database, meliputi: 1. Menambah file baru ke sistem database.
2. Mengosongkan berkas.
3. Menyisipkan data ke suatu berkas.
4. Mengambil data yang ada pada suatu berkas. 5. Mengubah data pada suatu berkas.
6. Menyajikan suatu informasi yang diambil dari sejumlah berkas.
2.5.2. Tujuan Database
Pemanfaatan database dapat dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut: kecepatan dan kemudahan, efisiensi ruang penyimpanan (space), keakuratan, ketersediaan, kelengkapan, keamanan dan kebersamaan.
2.5.3. Sistem Database
Menurut Fathansyah, Ir. (1999: 9), Sistem database merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah database di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file tabel tersebut.
(42)
2.6. Peralatan Pendukung (Tools System)
Tools Sistem adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem yang menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini peralatan pendukung yang digunakan oleh penulis, adalah :
2.6.1. Bagan Alir Dokumen (Flow of Document)
Bagan Alir Dokumen (Flow of Document) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya (Jogiyanto: 1990). Bagan alir dokumen menggunakan simbol-simbol antara lain:
1. Simbol dokumen yang menunjukkan dokumen input dan output
baik untuk proses manual, mekanik atau komputer. Seperti pada (Gambar 2.1.) berikut ini:
Gambar 2.1 : Simbol Dokumen
2. Simbol kegiatan manual yang menunjukkan pekerjaan manual. Seperti pada (Gambar 2.2.) berikut ini:
(43)
Gambar 2.2 : Simbol Kegiatan Manual
3. Simbol Simpanan Offline yang menunjukkan pengarsipan file. Seperti pada (Gambar 2.3.) berikut ini:
Gambar 2.3 : Simbol Simpanan Offline
4. Simbol Proses yang menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. Seperti pada (Gambar 2.4.) berikut ini :
Gambar 2.4 : Simbol Proses
5. Simbol Hardisk menunjukan input / output menggunakan hardisk. Seperti pada (Gambar 2.5.) berikut ini :
Gambar 2.5 : Simbol Hardisk
6. Simbol Garis Alir yang menunjukkan arus dari proses. Seperti pada (Gambar 2.6.) berikut ini :
Gambar 2.6 : Simbol Garis Alir
Lebih lanjut FOD (Flow Of Document) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Untuk menggambarkan suatu FOD yang baik, pedoman yang dapat diikuti adalah:
1. Digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.
(44)
2. Kegiatan dalam FOD harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan dalam FOD sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.
5. Masing-masing kegiatan dalam FOD harus dalam urutan yang semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong akan disambung ke tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung. 7. Gunakan simbol-simbol FOD yang standar.
2.6.2. DFD (Data Flow Diagram)
Menurut Sutabri Tata (2004 : 163) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.
Pendekatan analisis terstruktur diperkenalkan oleh DeMarco (1978) dan Gane Sarson (1979) melalui buku metodologi struktur analisis dan desain sistem informasi. Mereka menyarankan untuk menggunakan data flow diagram (DFD) dalam menggambarkan atau membuat model sistem
(45)
1. Terminator
Terminator digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen lingkungan yang menandai titik-titik berakhirnya sistem. Suatu terminator dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. (Gambar 2.7) :.
Gambar 2.7 : Simbol Terminator 2. Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Proses dapat digambarkan dengan lingkaran, segi empat horizontal, atau segi empat tegak dengan sudut-sudut yang membulat. Tiap simbol proses diidentifikasikan dengan label. Simbol proses terdapat pada (Gambar 2.8).
Gambar 2.8 : Simbol Proses 3. Arus Data
Arus data mengalir diantara proses, penyimpanan data dan elemen-elemen lingkungan. Tanda panah digunakan untuk menggambarkan arus itu. Arus data dapat menyebar (bercabang), memusat, ataupun dua arah. Seperti pada (Gambar 2.9.) berikut ini :
(46)
Gambar 2.9 : Simbol Arus Data 4. Penyimpanan Data
Dalam istilah DAD, penyimpanan data (data store) adalah suatu penampungan data. Penyimpanan data disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup disalah satu ujungnya. Seperti pada (Gambar 2.10.) berikut ini :
Gambar 2.10 : Simbol Penyimpanan Data
A. Tingkatan Diagram pada DFD
Untuk memudahkan membaca DFD, maka diperlukan proses penggambaran yang disusun secara bertingkat dari atas ke bawah. Tingkatan tersebut adalah:
1. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang mewakili proses dari seluruh sistem hanya mengandung suatu proses kerja. Diagram konteks menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan lingkungan luarnya.
2. Diagram Zero
Diagram Zero Menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya secara lebih
(47)
terperinci. Kemudian diagram Zero juga menggambarkan kegiatan pokok atau proses utama dari sistem yang dihubungkan dengan entity, proses, arus data dan penyimpanan data.
3. Diagram Rinci
Diagram rinci menggambarkan keseluruhan dari sistem yaitu sistem dan tujuan dari setiap proses data menjadi dokumen yang ada. Proses dalam diagram rinci sudah tidak dapat dipecah kembali.
2.6.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
Pada Model Entity-Relationship, semesta data yang ada di ‘dunia nyata’ diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut sebagai Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R). Model Entity-Relationship dibentuk dari dua komponen yaitu entitas (entity) dan relasi (relation). Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut Fathansyah, Ir. (2002 : 72).
Langkah-langkah pembuatan ERD: 1. Menentukan entitas yang diperlukan. 2. Menentukan hubungan antar entitas.
(48)
3. Menentukan Cardinality Ratio.
4. Menentukan atribut yang diperlukan dari tiap entitas. 5. Menentukan kunci diantara atribut.
ERD adalah suatu diagram yang menggambarkan relasi antar entitas yang dihubungkan oleh suatu field atau lebih, yang disebut key. Tujuan utama penggunaan ERD adalah untuk menunjukkan objek data (entity) dan relationship yang ada pada objek tersebut. ERD mempunyai tiga komponen yaitu entitas, relationship dan atribut.
1. Entitas atau objek data
Entitas menyatakan objek atau kejadian yang dapat disebabkan atau diidentifikasi secara unik. Simbol entitas yang berbentuk kotak terdapat pada (Gambar 2.11).
Gambar 2.11 : Simbol Entitas 2. Relationship atau hubungan
Relationship adalah asosiasi atau ikatan antara entitas satu dengan entitas yang lainnya. Simbol Relationship yang berbentuk terdapat pada (Gambar 2.12).
(49)
3. Atribut atau property
Atribut adalah elemen data yang menunjukkan ciri atau karakter dari entitas atau item data yang menjadi bagian dari suatu entitas. Atribut menggambarkan informasi apa saja yang terdapat di dalam suatu entitas. Simbol Atribut yang berbentuk elips terdapat pada (Gambar 2.13.).:
Gambar 2.13 : Simbol Atribut
Hubungan antar entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu derajat dan pertisipasi hubungan. Derajat hubungan menyatakan jumlah anggota entitas yang terlibat di dalam ikatan yang terjadi. Sedangkan partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam ikatan terjadinya hubungan.
Derajat hubungan antar entitas dapat dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu:
1. Derajat hubungan 1 : 1 (One to one)
Derajat hubungan antar entitas 1: 1 terjadi bila entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entitas B. Demikian pula sebaliknya.
2. Derajat hubungan 1 : m (One to many) atau m :1 (Many to one) Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B.
(50)
Sebaliknya setiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.
3. Derajat hubungan m : n (Many to many)
Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Demikian pula sebaliknya.
2.6.4 Normalisasi
Menurut Kroenke dalam Abdul Kadir (1999: 65), Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud biasa disebut dengan istilah anomali. Anomali adalah proses database yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau membuat data hilang
ketika data lain di hapus).
Dalam normalisasi harus ada field-field yang harus digunakan antara lain:
a. Candidat Key(Kunci Calon) : yaitu suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengindentifikasikaan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
b. Primary Key (Kunci Utama) : yaitu suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengindentifikasikan secara
(51)
unik suatu kejadian yang spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadiaan dari suatu entity.
c. Alternate Key (Kunci Alternatif) : candidate key yang tidak terpilih sebagai Primary key.
d. Foreign Key (Kunci Tamu) : satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship atau hubungan yang menunjukan ke induknya
Menurut Abdul Kadir (1996: 73), beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Normal Pertama “First Normal Form” (1NF)
Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi. Tabel yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yag berulang, atau definisi bentuk normal pertama adalah sebagai berikut: “Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika
setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris”. 2. Bentuk Normal Kedua “Second Normal Form” (2NF)
Bentuk nomal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika:
1. Berada pada bentuk normal pertama.
2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. 3. Bentuk Normal Ketiga “Third Normal Form” (3NF)
(52)
1. Berada dalam bentuk normal kedua.
2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.
4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF.
5. Dependensi Nilai Banyak dan Bentuk Normal Keempat (4NF) Dependensi nilai banyak merupakan terjemahan dari multivalued dependency (MVD). Dependensi ini dipakai pada bentuk normal keempat (4NF) untuk menyatakan hubungan satu ke banyak (One to many).
6. Dependensi Gabungan dan Bentuk Normal Kelima (5NF) Bentuk normal kelima (5NF), yang terkadang disebut PJ/NF (Projection Join/Normal Form), menggunakan acuan dependensi gabungan. Suatu relasi berada dalam 5NF jika dan hanya jika setiap dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidat relasi R. Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R barada dalam 5NF jika data yang ada padanya tak dapat lagi didekomposisi manjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama dengan kunci kandidat relasi.
(53)
Kamus Data (Data Dictionary) adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari. Kendall & Kendall (2003 : 333). Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data (maksudnya metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis dan desain. Sebagai suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasikan istilah-istilah data tertentu dan menjelaskan apa arti setiap istilah yang ada.
Menurut Jogiyanto (1999: 725), kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap dan terstruktur. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan perancangan suatu sistem.
Kamus data harus dapat menjelaskan lebih detail lagi tentang DFD yang mencakup proses, data flow dan data store. Kamus data dibuat dan digunakan baik pada analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara sistem analis dengan user tentang data yang mengalir pada sistem tersebut serta informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Sedangkan pada
(54)
tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, output, atau laporan dan database.
Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :
b. Nama Arus Data
Nama arus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir. c. Alias
Alias atau nama lain dari data yang dituliskan. Karena terkadang data sama tetapi nama berbeda untuk orang atau departement satu dengan lainnya.
d. Tipe Data
Tipe data menunjukan bagaimana arus data mengalir dari hasil suatu proses ke proses yang lain. Data yang mengalir ini dapat berupa suatu dokumen dasar atau formulir, serta dokumen hasil cetakan komputer.
e. Arus Data
Arus data ini menunjukan dari mana data mengalir dan dari mana data akan menuju.
(55)
Penjelasan digunakan untuk memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data. Bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan arus data tersebut.
g. Periode
Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data dan untuk mengidentifikasi kapan input data dapat dimasukan kedalam sistem, kapan proses program dapat dilakukan dan kapan laporan-laporan dapat dihasilkan.
h. Struktur Data
Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari elemen-elemen atau item-item data.
Narasi dari simbol yang digunakan dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu sebagai berikut :
a) Notasi Tipe Data yang digunakan dalam kamus data adalah sebagai bentuk pada Tabel 2.1. berikut :
(56)
X
Setiap karakter
9 Angka numerik
A
Karakter alphabet
Z Angka nol yang di tampilkan dalam spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
,
Koma, sebagai pemisah pecahan
- Hypen, sebagai tanda penghubung
/
Slash, sebagai tanda pembagi
Tabel 2.1. Notasi Tipe Data
b) Notasi Tipe Struktur Data yang digunakan dalam kamus data adalah sebagai bentuk pada Tabel 2.2. berikut :
(57)
=
Terbentuk dari (IS COMPOSED) atau terdiri dari (CONSIST OF) atau sama dengan (IS EQUIVALENT OF).
+ AND [ ]
Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data dalam bracket ini).
| Sama dengan simbol [ ] N { } M
Iterasi (elemen data di dalam kurung) beriterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali.
( )
Optimal (elemen data didalam kurung parenthesis sifatnya optimal, dapat ada dan dapat tidak ada).
* atau **
Keterangan atau catatan @ Petunjuk (key field)
Tabel 2.2. Notasi Struktur Data
2.6.6 Sistem Pengkodean
Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya.
(58)
Didalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal antara lain:
a. Harus mudah diingat
Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.
b. Harus Unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada kode yang kembar.
c. Harus Fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penembahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
d. Harus Efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila direkam di simpan luar komputer.
e. Harus Konsisten
Bilamana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.
f. Harus Distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi.
(59)
Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan didalam menggunakannya.
h. Hindari Karakter Yang Mirip
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan didalam kode.
i. Panjang Kode Harus Sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan antara lain :
1. Kode Mnemonik (Mnemonic code)
Kode mnemonik digunakan digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat.
2. Kode Urut (sequential code)
Kode Urut disebut juga dengan kode seri (serial code) merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode yang berikutnya.
3. Kode Blok (block code)
Kode Blok mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakain maksimum yang diharapkan.
(60)
4. Kode Group (group code)
Kode Group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti.
5. Kode Desimal (desimal code)
Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 ataudari 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
2.6.7 Perancangan Input / Output
2.6.7.1 Perancangan Input
Input adalah informasi dalam bentuk formulir input, tampilan layar, dokumen-dokumen jaringan interaktif. Yang mana bentuk-bentuk tersebut didasarkan pada hal-hal yang menurut pikiran kita merupakan suatu hal yang penting untuk bentuk. Adapun bentuk dari suatu input yang baik dapat dilihat dari keefektifan, ketepatan, serta kemudahan dalam penggunaan dan tampilan layar yang sederhana dan menarik.
2.6.7.2 Perancangan Output
Output adalah informasi yang telah dikirim kepada pengguna melalui sistem informasi lewat intranet, extranet, atau World Wide Web. Output dapat diwujudkan dalam
(61)
beberapa bentuk, misalnya hard copy tradisional dari laporan cetakan atau soft copy seperti layar komputer. Output tersebut dapat berupa Output catakan dan Output layar.
2.6.8 Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Access 2003 merupakan salah satu software yang tercakup dalam satu paket Microsoft Office 2003, yang digunakan untuk mengolah basis data. Microsoft Access 2003 merupakan pengolah basis data yang berjalan dibawah sistem operasi Windows. Microsoft Access 2003 merupakan program aplikasi basis data (database) paling mudah, lengkap, dan canggih saat ini. Dengan menggunakan Microsoft access 2003 kita dapat merancang, mengelola, dan mengolah basis data dengan mudah.
Andi (2005 : 1).
2.6.9 Microsft Access 2003
A. Mengenal Database Access 2003
Microsoft Access 2003 yang disingkat menjadi Access 2003 merupakan salah satu program database (Database) yang
(62)
memberikan fasilitas lengkap. Dengan menggunakan Microsoft Access 2003 kita dapat merancang , membuat dan mengolah Database dengan mudah.
Pada Microsoft Access 2003 kita dapat mengelola seluruh data yang kita miliki kedalam sebuah file database . Database pada Access 2003 dapat terdiri atas beberapa tables, query, form, report, page, macro, module, field, dan record
yang semuanya saling berhubungan atau terkait. a. Tables
Merupakan kumpulan data yang merupakan komponen utama dari sebuah Database yang terdiri dari baris dan kolom.
b. Queries
Queries digunakan untuk mencari dan menampilkan data yang memenuhi syarat tertentu dari suatu tabel atau lebih. c. Form
Form digunakan untuk menampilkan data, mengisi / menginput data dan mengubah data yang ada dalam tabel.
d. Report
Report digunakan untuk menampilkan laporan hasil analisis data.
(63)
Pages digunakan untuk membuat halaman web berupa data Access.
f. Macros
Macros digunakan untuk mengotomisasi perintah-perintah yang sering kita gunakan dalam mengolah data modules. Modules digunakan untuk perancangan berbagai modul aplikasi pengolahan Database untuk tingkat lanjut sesuai dengan kebutuhan kita.
g. Field
Merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukan. Field pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom secara vertical pada tabel..
h. Records
Merupakan kumpulan isi data dari beberapa field yang dikelompokan menjadi satu dalam tabel yang dinyatakan dalam baris.
(64)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik metode pengumpulan data yang terdiri dari :
3.1.1. Metode Observasi
Untuk mendapatkan data sebagai bahan penulisan skripsi, penulis melakukan observasi langsung ke Klinik Dokter Keluarga Suradita, karena penulis menganggap dengan melakukan observasi langsung akan memudahkan penulis dalam mengumpulkan data yang di butuhkan dengan akurat dan mudah di pahami. Dalam observasi hal-hal yang dilakukan adalah :
a. Mengikuti pelayanan kesehatan kepada masyarakat bersama petugas klinik.
b. Memantau sistem yang berjalan pada klinik dokter keluarga.
3.1.2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan sebuah tindakan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula. Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab dengan nara sumber yang mengerti tentang sistem informasi.
Untuk mendapatkan data yang lebih jelas dan akurat, yang dijadikan sebagai bahan penulisan skripsi, penulis melakukan teknik wawancara terstruktur yaitu langsung dengan pihak klinik, karena penulis menganggap dengan melakukan wawancara secara langsung akan lebih memudahkan penulis dalam megumpulkan data-data sehingga penulis akan lebih mudah memahami mengenai sistem yang ada.
(65)
Instrumen yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data-data yaitu dengan menggunakan media alat tulis diantaranya buku dan pulpen untuk mencatat hasil dari wawancara dengan pihak yang terkait.
Adapun pertanyaan dan hasil dari wawancara dengan pihak klinik dapat dilihat pada lampiran.
Personil yang diwawancara oleh penulis ketika melakukan proses wawancara adalah :
a. Kepala Klinik yaitu Dr. Dean Handimulya. b.Dokter Klinik yaitu Dr. Ade.
c. Petugas Klinik bagian Pendaftaran yaitu Aditya. d.Petugas Klinik bagian Kasir yaitu siti.
3.1.3. Metode Studi Pustaka
Merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan baik berupa artikel, buku-buku, surat kabar, majalah, jurnal, bulletin, maupun sumber informasi lain yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas.
(66)
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada klinik yang menjadi sumber data yang di butuhkan. Pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
Waktu
Waktu pelaksanaan adalah hari kerja, yaitu : senin s.d Jumat, Pukul 08.00-16.00
Tempat
Tempat yang menjadi obyek penelitian adalah : Nama Klinik : Klinik Dokter Keluarga Suradita
Alamat Klinik : Jl. Raya Lapan Desa Suradita Kecamatan Ciasuk Tangerang Banten 15343.
3.3. Metode Pengembangan Sistem
Metode perancangan yang digunakan penulis adalah metode SDLC (System Development Life Cycle). Karena dengan menggunakan metode SDLC bisa membuat proses yang direkayasa secara logik untuk mengembangkan sistem dari tahap perencanaan sampai penerapan. Disebut SDLC karena sistem dapat diperbaharui sesuai dengan kebutuhan.
Siklus hidup pengembangan sistem atau yang sering disebut System Depelovment Life Sycle (SDLC) Merupakan suatu metode pengembangan sistem yang terdiri dari tahapan-tahapan yang membentuk siklus. Aktifitas dari siklus hidup ini disebut tahapan (fase).
Adapun tahapan-tahapan dari SDLC (Shelly Cashman, 2001)
(67)
Gambar 2.2 Tahapan System Development Life Cycle (Waterfall)
Seperti yang telah diuraikan pada bab satu, dalam merancang sistem informasi pelayanan kesehatan penulis menerapkan lima tahap yang ada pada siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle), yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, implementasi program dan Operasi dan pendukung sistem.
3.3.1. Perencanaan Sistem
Tujuan dari tahap ini adalah membuat sistem permintaan (request), menjelaskan masalah-masalah atau keinginan perubahan dalam sebuah sistem informasi atau proses bisnis. Membuat persiapan penelitian (preliminary investigation) atau yang disebut studi kelayakan (Feasibility Study).
(68)
Tahap analisis merupakan tahap penelitian sistem yang sedang berjalan. Dari hasil studi lapangan yang telah dilakukan pada sistem yang berjalan di Klinik Dokter Keluarga Suradita terdapat masalah dalam mendata pasien secara sistematis, terkadang membuat kesulitan kepada petugas klinik dalam melacak data pasien dan mencari data pasien yang sudah terdaftar, dalam proses keuangan pembayaran-pembayaran berjalan masih secara global sehingga tidak diketahui rincian dari pembayaran yang berlaku, dan dalam melakukan penendataan Diagnosa pasien, masih dilakukan secara manual sehingga setiap pasien selesai melakukan pemeriksaan, dalam setiap penginputan data diagnosa pasien memerlukan banyak kertas dalam menyimpan data diagnosa
pasien tersebut. Serta sistem yang ada tidak bisa mencetak laporan-laporan baik , data Pasien yang datang ke klinik, data diagnosa pasien, maupun data biaya pembayaran yang ada pada klinik dokter keluarga suradita.
Selain kegiatan penelitian sistem yang sedang berjalan, tujuan lain dari analisis ini adalah untuk memahami kebutuhan dari sistem. Membuat dokumen kebutuhan sistem (System Requirements Documents), model fisik (Physical Model) dan
(69)
model logika (Logical Models) dari sistem yang baru. Pada tahap ini akan diuraikan mengenai :
A. Profil Klinik
Profil klinik ini akan menguraikan tentang latar belakang, Visi, Misi, tujuan, Struktur organisasi tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai.
B. Analisis Sistem Berjalan
Analisis sitem berjalan akan menguraikan tentang analisis penyimpanan, dokumen, prosedur dan keamanan data.
C. Analisis Pemecahan Masalah
Analisis pemecahan masalah akan menguraikan tentang beberapa usulan alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sistem pelayanan kesehatan.
3.3.3. Perancangan Sistem (Desain)
Tahap perancangan merupakan tahapan yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Tujuan tahap perancangan (design) adalah Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi klinik.. Dalam tahap ini penulis menggunakan beberapa tools (alat) untuk membuat rancangan sistem, diantaranya adalah sebagai berikut:
(70)
a. Perancangan Proses Sistem
Pada tahapan ini perancangan dari proses sistem yang baru dengan menggunakan tools berupa Context Diagram dan DFD yang akan menggambarkan aliran proses sistem yang baru. b. Perancangan Input
Pada tahapan ini peneliti akan merancang form yang diperlukan dengan menentukan kebutuhan input dari sistem baru dan menentukann parameter dari input seperti bentuk input, sumber input periode input, dan lain-lain.
c. Perancangan Output
Pada tahapan ini akan dilakukan perancangan output yang berupa laporan-laporan terinci. Dengan menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru dan menentukan paramater dari output.
d. Perancangan Database
Perancangan basisdata dengan menggunakaan tools Entity Relationship Diagram (ERD), menggambarkan hubungan antar entity yang ada pada DFD. Kemudian dilakukan normalisasi dengan tujuan membentuk tabel normal untuk menghindari redundansi data yangdilakukan sampai bentuk normal ketiga.
(71)
Pada tahap implementasi ini, penulis melakukan kegiatan secara rinci mengenai rancangan logical ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, Mengimplementasikan sistem yang baru, dan Bahasa pemrograman yang penulis gunakan adalah Microsoft Visual basic 6.0 dan Microsoft Access 2003 sebagai databasenya.
3.3.5. Tahap Operasi dan Pemeliharaan Sistem
Tahap ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kerja sistem, dengan memperbaiki kesalahan dan mengadaptasikan sistem dengan lingkungan.
(72)
BAB IV
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PELAYANAN KESEHATAN
4.1 Umum
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan setingi-tinginya bagi seluruh warga Indonesia. Didalam mencapai pembangunan manusia seutuhnya untuk mencapai tujuan tersebut pemeintah mengembangkan sesuatu yaitu sistem kesehatan nasional.
Klinik adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat diwilayah tertentu. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan sistem Informasi perlu diperhatikan peningkatan upaya pencatatan diklinik , agar data yang dicatat dapat memenuhi berbagai kebutuhan. Karena segala bentuk pencatatan merupakan sumber dari data.
Pengolahan data pada Klinik Dokter Keluarga Suradita sudah menggunakan komputer akan tetapi menggunakan cara manual. Oleh sebab itu, sangat diperlukannya sistem komputerisai untuk membantu pekerjaan disegala bagian terutama dibagian pendaftaran dan kasir.
(73)
4.2 Tinjauan Perusahaan
Tinjauan terhadap organisasi menjelaskan tentang tujuan dibentuknya organisasi, sejarah organisasi, pemimpin, lokasi dan ruang lingkup kegiatan organisasi serta pola pembagian kerja dan hubungan kerja antar personil.
4.2.1 Sejarah Berdirinya Klinik Dokter Keluarga Suradita
Pada awalnya Klinik Dokter Keluarga Suradita merupakan praktek dokter umum perseorangan yang dilakukan oleh dr. Dean Handimulya. Praktek ini mulai dirintis pada tanggal 17 September 2001. Salah satu tujuan dari praktek dokter umum di daerah Suradita adalah ikut memberikan pelayan kesehatan yang dilakukan oleh dokter untuk masyarakat di desa Suradita dan sekitarnya. Dimana pada saat itu hingga sekarang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter masih sangat jarang. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang sesuai dengan kaidah – kaidah pengobatan menurut ilmu kedokteran. Oleh karena semakin berkembang, dimana jumlah kunjungan pasien dari bulan ke bulan semakin banyak, sementara jam pelayanan yang diberikan sangat pendek, yaitu mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 20.00, maka untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal dengan waktu pelayanan yang lebih panjang, dibuat klinik dokter keluarga yang
(74)
dapat memberikan pelayanan tersebut, dimana jam pelayanannya menjadi pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00.
Dinamakan klinik dokter keluraga, karena tujuan
utama dari didirikannya klinik ini adalah pelayanan
kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya
kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab
dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh
golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh
organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.
4.2.2 Visi, Misi dan Tujuan Klinik
A. Visi Klinik
Menjadi pusat pelayanan kesehatan primer yang profesional yang selalu berpedoman pada ilmu kedokteran B. Misi Klinik
1. Memberikan pelayanan kesehatan professional.
2. Selalu berpedoman pada kode etik kedokteran. 3. Selalu memberikan yang terbaik untuk pasien. 4. Menyediakan pengobatan bermutu yang terjangkau. C. Tujuan Klinik
Tujuan utama dari didirikannya klinik ini adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.
(75)
Struktur organisasi dari suatu perusahaan sangat penting sekali karena organisasi ini merupakan struktur yang bekerja secara vertical maupun horizontal. Sehinga tercipta iklim kerja yang dinamis dan menunjang kegiatan perusahaan dapat terwujud dengan baik. Karena struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat menentukan dari suatu perusahaan.
Struktur organisasi merupakan suatu pengaturan tugas yang dalam mengkoordinir dan mengopersasikan para karyawan dalam suatu perusahaan yang dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan fungsi-fungsi yang telah diberikan sebelumnya. Struktur dari suatu organisasi sangat diperlukan sekali dalam pembagian tugas dan wewenang yang diterima dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perusahaan. Adapun bentuk struktur organisasi yang ada pada Klinik Dokter Keluarga Suradita, sebagaimana dapat dilihat pada (Gambar 4.1) berikut :
(76)
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Klinik Dokter Keluarga Suradita
Adapun fungsi / tugas dari bagian yang ada pada Klinik Dokter Keluarga Suradita adalah sebagai berikut :
1. Kepala Klinik
a. Bertanggungjawab terhadap kegiatan yang ada di klinik dokter keluarga Suradita.
b. Menetapkan kebijakan dalam bidang medis, yang berguna bagi peningkatan pelayanan medik pada Klinik Dokter Keluarga Suradita.
c. Melakukan pemeriksaan laporan pembukuan.
d. Menandatangani dokumen penting dan menyusun program kerja klinik.
e. Mengatur dan mengontrol terhadap semua kegiatan yang dipimpinnya melalui staf-stafnya.
2. Kepala Bagian Medis
a. Membantu kepala klinik dalam koordinasi pemberian pelayanan medis.
(77)
b. Bertanggung jawab atas pelayanan pengobatan umum, pencegahan penyakit menular dan kesehatan ibu dan anak. 3. Seksi Pengobatan umum
Bertanggungjawab dalam melayani pasien yang berobat. 4. Seksi Pencegahan Penyakit Menular
Bertanggung jawab dalam melayani pasien secara teliti dan hati-hati.
5. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
Melayani dan memperhatikan tingkat kesehatan ibu dan anak. 6. Bagian Kasir
a. Memberikan pelayanan kepada pasien yang melakukan pembayaran-pembayaran.
b. Sebagai tempat pembayaran atas pemeriksaan yang diberikan Dokter yaitu pembayaran biaya pengobatan dan biaya pembayaran resep obat atau.
7. Bagian Administrasi
a. Membuat laporan dan bertanggung jawab masalah pembukuan.
b. Menginput data diagnosa pasien setelah berobat untuk mengetahui biaya pengobatan pasien.
8. Bagian Pendaftaran
a. Sebagai tempat mendaftar bagi pasien yang berobat b. Memberikan pelayanan terhadap pasien yang berobat.
(78)
c. Menginput dan mendata data disgnosa pasien yang selesai berobat.
9. Bendahara
a. Menagtur pengeluaran dan pemasukan pada klinik Dokter Keluarga.
b. Mengatur dan merencanakan inventarisasi penyediaan barang.
10. Bagian Farmasi
a. Sebagai tempat pelayanan yang memberikan obat kepada pasien yang sudah mendapatkan resep obat dari dokter. b. Sebagai tempat pengadaan obat untuk keperluan klinik. c. Mengatur Persediaan Obat
4.3 Analisis Sistem Berjalan
Analisa sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Pada tahap ini dilakukan investigasi awal terhadap sistem yang sudah berjalan. Maka penulis melakukan analisa pada klinik dokter keluarga suradita sebagai berikut :
4.3.1 Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur yang ada pada Klinik Dokter Keluarga Suradita adalah sebagai berikut :
(79)
1. Prosedur Pendaftaran
Saat pertama datang, pasien langsung menuju bagian pendaftaran, untuk mendaftarkan diri. Selanjutnya pasien yang berobat ditanyakan oleh bagian pendaftaran tentang identitasnya, agar petugas bagian pendaftaran dapat mengetahui apakah pasien tersebut sudah pernah berobat atau belum. Jika pasien belum pernah berobat, maka petugas akan membuatkan status berobat pasien baru dengan nomor urut khusus. Setelah itu pasien akan terdaftar dan mempunyai nomor status baru, Kemuadian pasien akan diberikan kartu berobat dan siap untuk diperiksa oleh dokter yang akan memeriksanya.
2. Prosedur Pencatatan data diagnosa
Pada proses ini pasien memberikan kartu berobat kepada dokter sebagai kartu pencatatan diagnosa penyakit. Setelah diperiksa oleh dokter, kemudian dokter menulis nama penyakit yang sedang diderita oleh pasien dan memberikan resep obat kepada pasien selain memberikan resep kepada pasien, dokter memberikan data diagnosa pasien kepada bagian administrasi untuk mengetahui harga biaya pengobatan pasien, dan data diagnosa pasien yang telah diberikan oleh dokter kemudian disimpan sebagai data diagnosa pasien.
(1)
If Len(txtid.Text) = 0 Then
MsgBox "User ID Masih Kosong", vbCritical, "User ID" txtid.SetFocus
Exit Sub End If
sql = " SELECT * FROM user " & _ " WHERE userid='" & txtid & "'" Set rs = conn.Execute(sql) If rs.EOF Then
MsgBox "User ID " + txtid.Text + " Tidak Terdaftar", vbInformation, "User ID" txtid.Text = ""
txtid.SetFocus Exit Sub End If
X = MsgBox("Yakin Hapus User ID?", vbQuestion + vbYesNo, "Hapus User ID") If X = vbYes Then
sql = " DELETE * FROM user " & _ " WHERE userid='" & txtid & "'" conn.Execute (sql)
MsgBox "User ID Sudah Dihapus", vbInformation, "User ID" bersih
Else bersih End If End Sub
Private Sub cmdkeluar_Click()
X = MsgBox("Yakin Ingin Keluar?", vbQuestion + vbYesNo, "Keluar") If X = vbYes Then
End Unload Me Else txtid.SetFocus End If End Sub
Private Sub cmdkembali_Click() frmutama.Show
Unload Me End Sub Sub bersih() txtid.Text = "" txtpassword.Text = "" txtkonfirmasi.Text = "" chkdokter.Value = 0 chkobat.Value = 0 chkpasien.Value = 0 chkdiagnosa.Value = 0 chkresep.Value = 0 chkfaktur.Value = 0 chktransaksi.Value = 0 chkdafpasien.Value = 0 chkdafdokter.Value = 0 chkdafobat.Value = 0 chkdafdiagnosa.Value = 0 chklapresep.Value = 0 chklapfaktur.Value = 0 chklaptransaksi.Value = 0 chktambah.Value = 0 txtid.SetFocus End Sub
Private Sub cmdsimpan_Click() Dim sql As String If Len(txtid.Text) = 0 Then
MsgBox "User ID Masih Kosong", vbCritical, "User ID" txtid.SetFocus
Exit Sub
ElseIf Len(txtpassword.Text) = 0 Then
MsgBox "Password Masih Kosong", vbCritical, "Password" txtpassword.SetFocus
Exit Sub
ElseIf Len(txtkonfirmasi.Text) = 0 Then
MsgBox "Konfirmasi Password Masih Kosong", vbCritical, "Konfirmasi Password" txtkonfirmasi.SetFocus
Exit Sub End If
sql = " SELECT * FROM user " & _ " WHERE userid='" & txtid & "'" Set rs = conn.Execute(sql) If Not rs.EOF Then
MsgBox "User ID " + txtid.Text + " Sudah Terdaftar", vbInformation, "User ID" txtid.Text = ""
txtid.SetFocus Exit Sub End If
If txtpassword.Text <> txtkonfirmasi.Text Then
MsgBox "Password Anda Tidak Sesuai", vbInformation, "Password" txtpassword.SetFocus
txtkonfirmasi.Text = "" txtpassword.Text = "" Exit Sub End If
sql = " INSERT INTO user (userid,password,mnpasien,mndokter,mnobat,mndiagnosa,mnresep,mnfaktur,mntransaksi," & _ " mndafpasien,mndafdokter,mndafobat,mndafdiagnosa,mnlapresep,mnlapfaktur,mnlaptransaksi,mntambah)" & _ " VALUES('" & txtid & "','" & txtpassword & "','" & chkpasien.Value & "','" & chkdokter.Value & "'," & _ " '" & chkobat.Value & "','" & chkdiagnosa.Value & "','" & chkresep.Value & "'," & _
" '" & chkfaktur.Value & "','" & chktransaksi.Value & "','" & chkdafpasien.Value & "'," & _ " '" & chkdafdokter.Value & "','" & chkdafobat.Value & "','" & chkdafdiagnosa.Value & "'," & _
" '" & chklapresep.Value & "','" & chklapfaktur.Value & "','" & chklaptransaksi.Value & "','" & chktambah.Value & "')" conn.Execute (sql)
MsgBox "User ID Baru Sukses Dibuat", vbInformation, "User ID" bersih
End Sub
Private Sub Form_Activate() bersih
End Sub
Private Sub Form_Load() Set conn = New ADODB.Connection
(2)
conn.Open "tugasakhir" End Sub
Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer) conn.Close
Set conn = Nothing End Sub
Private Sub txtid_KeyPress(KeyAscii As Integer) KeyAscii = Asc(UCase(Chr(KeyAscii))) If KeyAscii = 13 Then
If Len(txtid.Text) = 0 Then
MsgBox "User ID Masih Kosong", vbCritical, "User ID" txtid.SetFocus
Else
txtpassword.SetFocus End If End If End Sub
Private Sub txtkonfirmasi_KeyPress(KeyAscii As Integer) KeyAscii = Asc(UCase(Chr(KeyAscii)))
If KeyAscii = 13 Then If Len(txtkonfirmasi.Text) = 0 Then
MsgBox "Konfirmasi Password Masih Kosong", vbCritical, "Konfirmasi Password" txtkonfirmasi.SetFocus
Else
cmdsimpan.SetFocus End If End If End Sub
Private Sub txtpassword_KeyPress(KeyAscii As Integer) KeyAscii = Asc(UCase(Chr(KeyAscii))) If KeyAscii = 13 Then
If Len(txtpassword.Text) = 0 Then
MsgBox "Password Masih Kosong", vbCritical, "Password" txtpassword.SetFocus
Else
txtkonfirmasi.SetFocus End If
End If End Sub
(3)
LAMPIRAN I
WAWANCARA I
Responden
: dr. Dean Hadi Mulya.
Jabatan
: Kepala Klinik
Tanggal Wawancara : 07 November 2006
Hal
:
Profil
Klinik.
Tujuan dari wawancara ini peneliti ingin mengetahui latar belakang berdirinya
Klinik Dokter Keluarga Suradita, visi dan misi Klinik dan struktur organisasi.
Pertanyaan Wawancara I
1. Bagaimanakah dan kapankah berdirinya Klinik Dokter Keluarga Suradita ?
2. Apa yang melatar belakangi berdirinya Klinik Dokter Keluarga Suradita ?
3. Bagaimanakah profile Klinik Dokter Keluarga Suradita ?
(4)
Dari hasil wawancara yang diajukan, peneliti dapat mengetahui tentang
sejarah berdirinya, latar belakang, dan profil Klinik. Selain itu peneliti dapat
mengetahui visi dan misi, struktur organisasi pada Klinik Dokter Keluarga Suradita.
Sebagaimana diuraikan pada Bab IV Analisa dan Perancangan Sistem.
WAWANCARA II
Responden
: dr. Ade, Dita, Siti.
Jabatan
: Kepala Bagian Medis, Bagian Pendaftaran, Bagian Kasir.
Tanggal Wawancara : 04 Januari 2007.
Hal
: Sistem pelayanan kesehatan yang berjalan pada Klinik.
Tujuan dari wawancara ini peneliti ingin mengetahui alur proses pelayanan
kesehatan yang berjalan pada klinik, masalah-masalah yang dihadapi pada sistem
pelayanan kesehatan.
Pertanyaan Wawancara II
1. Bagaimanakah alur proses sistem pelayanan kesehatan pada klinik dokter keluarga
suradita ?
2. Adakah masalah-masalah yang dihadapi pada sistem pelayanan kesehatan yang
berjalan ?
3. Bagaimanakah ruang lingkup sistem pelayanan kesehatan yang berjalan ?
4. Bagaimana teknis pendaftaran pasien lama dan baru ?
Hasil Wawancara II
Dari hasil wawancara ini, peneliti dapat mengetahui alur proses sistem
pelayanan kesehatan yang berjalan pada Klinik Dokter Keluarga Suradita. Peneliti
mengetahui masalah-masalah yang dihadapi sistem pelayanan kesehatan yang
(5)
berjalan dan ruang lingkup sistem pelayanan kesehatan yang berjalan pada klinik.
Dengan hasil wawancara tersebut peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan untuk
pengembangan sistem pelayanan kesehatan. Adapun data-data yang diperoleh untuk
pengembangan sistem secara tersirat dapat diketahui dari pembahasan Bab IV Analisa
dan Perancangan Sistem.
(6)