Normalisasi Menurut Kroenke dalam Abdul Kadir 1999: 65,

Sebaliknya setiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A. 3. Derajat hubungan m : n Many to many Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Demikian pula sebaliknya.

2.6.4 Normalisasi Menurut Kroenke dalam Abdul Kadir 1999: 65,

Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud biasa disebut dengan istilah anomali. Anomali adalah proses database yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau membuat data hilang ketika data lain di hapus. Dalam normalisasi harus ada field-field yang harus digunakan antara lain: a. Candidat Key Kunci Calon : yaitu suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengindentifikasikaan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity. b. Primary Key Kunci Utama : yaitu suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengindentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadiaan dari suatu entity. c. Alternate Key Kunci Alternatif : candidate key yang tidak terpilih sebagai Primary key. d. Foreign Key Kunci Tamu : satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship atau hubungan yang menunjukan ke induknya Menurut Abdul Kadir 1996: 73, beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Normal Pertama “First Normal Form” 1NF Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi. Tabel yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yag berulang, atau definisi bentuk normal pertama adalah sebagai berikut: “Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris”. 2. Bentuk Normal Kedua “Second Normal Form” 2NF Bentuk nomal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika: 1. Berada pada bentuk normal pertama. 2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. 3. Bentuk Normal Ketiga “Third Normal Form” 3NF Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika: 1. Berada dalam bentuk normal kedua. 2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. 4. Bentuk Normal Boyce-Codd BCNF Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu determinan adalah kunci kandidat atribut yang bersifat unik. BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF. 5. Dependensi Nilai Banyak dan Bentuk Normal Keempat 4NF Dependensi nilai banyak merupakan terjemahan dari multivalued dependency MVD. Dependensi ini dipakai pada bentuk normal keempat 4NF untuk menyatakan hubungan satu ke banyak One to many. 6. Dependensi Gabungan dan Bentuk Normal Kelima 5NF Bentuk normal kelima 5NF, yang terkadang disebut PJNF Projection JoinNormal Form, menggunakan acuan dependensi gabungan. Suatu relasi berada dalam 5NF jika dan hanya jika setiap dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidat relasi R. Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R barada dalam 5NF jika data yang ada padanya tak dapat lagi didekomposisi manjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama dengan kunci kandidat relasi.

2.6.5 Kamus Data