Pengembangan sistem informasi pembelian barang (studi kasus PT.Tiara Royale pada Departemen Purchasing and Store Order)

(1)

ABSTRAK

Angga Adi Nugroho (105093003010).Pengembangan Sistem Informasi Pembelian Barang (Studi Kasus PT. Tiara Royale pada Departemen Purchasing and Store Order). ( Dibawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Nia Kumaladewi).

Kegiatan pembelian merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen yang memerlukan dengan memperoleh jasa berupa uang menurut harga. PT. Tiara Royale yang berdiri pada tahun 1969 merupakan perusahaan yang menyediakan, mengorganisir acara-acara formal maupun non-formal dalam menyediakan layanan

catering yang profesional dan eksklusif. Perusahaan memiliki sistem komputerisasi

yang selama ini dipusatkan pada Departemen Purchasing dan Store Order untuk permintaan pengadaan barang, namun sistem yang berjalan di PT. Tiara Royale saat ini masih memiliki banyak kelemahan yang menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat.Kendala – kendala pada pengolahan data pada sistem berjalan yaitu kesulitan dalam mengakses beberapa menu pada aplikasi karena aplikasi yang digunakan sering mengalami error pada saat diakses, salah satunya terjadi saat karyawan ingin mengakses cetak dokumen dimana aplikasi tidak merespon perintah yang diinginkan, penyajian laporan pada aplikasi yang memakan waktu lama dalam memproses rekapitulasi laporan, penyajian informasi stock barang yang kurang akurat. Guna mendukung kelancaran pada sistem pembelian barang perlu dibuat sistem informasi yang dapat memberi kemudahan bagi proses kegiatan transaksi pembelian, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dalam waktu yang tepat dan proses pengolahan data dapat berjalan lebih efektif.

Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metodologi pengembangan dengan strategi waterfall dalam system analysis and design, serta

Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dalam pemodelan sistemnya.Dengan

adanya Sistem Informasi Pembelian Barang yang diusulkan diharapkan memberikan kemudahan dalam pengolahan data pada Departemen Purchasing and Store Order di PT. Tiara Royale yang meliputi proses input, transaksi,cek,cetak laporan dan grafik laporan.

Kata Kunci : Pembelian,waterfall, Unified Modelling Language (UML).

V Bab + xxviii halaman + 275 halaman + 113 gambar + 52 tabel + 23 pustaka + 45 lampiran


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu alat bantu dalam sistem informasi sudah sangat luas. Penggunaannya dalam berbagai bidang termasuk perusahaan berskala kecil, menengah, maupun besar. Dengan semakin pesatnya peran serta teknologi informasi dalam kegiatan bisnis sekarang ini mendorong perusahaan untuk dapat mensiasati strategi sistem informasi yang tepat agar tercapainya maksud dan tujuan dari bisnis perusahaan tersebut. Untuk itu maka harus terdapat fasilitas yang dapat membantu menunjang bisnis perusahaan. Dengan keberadan teknologi komputer dapat membantu aktivitas kerja masyarakat sekarang. Salah satu pemanfaatan teknologi komputer dalam dunia bisnis adalah kegiatan pembelian barang. Kegiatan pembelian merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen yang memerlukan dengan memperoleh jasa berupa uang menurut harga (Marom:2000).

Upaya meningkatkan strategi bisnis perusahaan terutama kegiatan pembelian barang, merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kinerja perusahaan, tentunya akan membawa dampak yang baik untuk kemajuan sebuah perusahaan sehingga


(3)

perusahaan tersebut dapat tetap bersaing dalam dunia bisnis dan mendapatkan kepercayaan penuh dari para customer, supplier dan lainnya.

PT. Tiara Royale yang berdiri pada tahun 1969 merupakan perusahaan yang menyediakan, mengorganisir acara-acara formal maupun non-formal dalam menyediakan layanan catering yang profesional dan eksklusif. Saat ini dalam menangani kebutuhan pembelian barang, Perusahaan memiliki sistem komputerisasi yang selama ini dipusatkan pada Departemen Purchasing and Store Order untuk permintaan pengadaan barang yang artinya seluruh data – data sudah berada dalam suatu komputer dalam program aplikasi pembelian barang, bagian inilah yang bertanggung jawab dalam penanganan segala hal yang berkaitan dengan transaksi pembelian barang. Namun sistem yang berjalan di PT. Tiara Royale saat ini masih memiliki banyak kelemahan dalam pengolahan data, yaitu.Terlalu banyak menu yang terdapat pada aplikasi yang nyatanya tidak diperlukan dalam pengolahan data, karyawan mengalami kesulitan dalam mengakses beberapa menu pada aplikasi karena aplikasi yang digunakan sering mengalami error pada saat diakses, contohnya sering terjadi saat karyawan ingin mengakses menu print atau mencetak dokumen dimana aplikasi tidak merespon perintah yang diinginkan. Permasalahan lain yang sering timbul dalam penyajian laporan pada aplikasi yang memakan waktu lama dan dalam memproses rekapitulasi laporan, dan kadangkala proses mengalami error

sehingga harus memulai dari awal lagi, kendala seperti itu tentunya menyulitkan Departemen Purchasing and Store Order bilamana data tersebut harus disajikan cepat


(4)

dan dilaporkan pada manajemen perusahaan, hal itu membuat Departemen

Purchasing and Store Order kembali membuat laporan dengan mencatat data – data

laporan secara manual dalam membuat laporan kegiatan transaksi pembelian, serta penyajian informasi stock barang yang kurang akurat mengakibatkan keterlambatan dalam pembelian barang hal – hal tersebut tentunya menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat dan belum mampu menunjang kebutuhan yang diinginkan perusahaan.Sistem yang berjalan di PT. Tiara Royale pada Departemen

Purchasing and Store Order yang digunakan saat ini adalah untuk mengolah data

seperti, data barang, pembelian barang, data supplier, cek barang, data transaksi pembelian, data tanda terima barang, sampai dengan pembuatan laporan.

Oleh karena itu, Guna mendukung kelancaran pada sistem pembelian barang perlu dibuat sistem informasi yang dapat memberi solusi bagi proses kegiatan transaksi pembelian, hal ini penting mengingat setiap kegiatan transaksi yang dilakukan perusahaan nantinya harus dilaporkan per periode tertentu. Laporan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen sebagai bahan masukan ataupun pengambilan keputusan, yang nantinya akan digunakan untuk perencanaan aktifitas perusahaan ke depannya.

Maka berdasarkan uraian permasalahan diatas, sangat menarik untuk melakukan penelitian terhadap sistem pembelian barang untuk mengatasi permasalahan, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dalam waktu yang tepat,


(5)

dengan mengambil tema “Pengembangan Sistem Informasi Pembelian Barang (Studi Kasus PT. Tiara Royale pada Departemen Purchasing and Store Order )“.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di PT. Tiara Royale pada Departemen Purchasing and Store Order maka pokok – pokok masalah yang akan diteliti dalam penulisan ini, yaitu :

1. Bagaimana mengembangkan sistem informasi pembelian barang agar dapat terintegrasi dengan baik antara proses input, transaksi, cek dan laporan kegiatan pembelian barang.

2. Bagaimana sistem dapat menyajikan informasi cek stock barang yang akurat, laporan yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mencapai tujuan supaya penelitian yang dilakukan lebih terarah dan dengan menimbang keterbatasan yang ada, maka penelitian hanya menekankan pada :

a. Pengolahan data permintaan pengadaan barang. Meliputi barang pecah belah, perlengkapan dekorasi pesta, bahan baku pembuatan makanan katering, alat tulis kantor, dan barang lainnya yang dibutuhkan perusahaan.


(6)

b. Menekankan pada pembangunan sistem informasi pembelian barang pada PT. Tiara Royale yang dimulai dari proses input data, transaksi pembelian barang, pengecekan sampai pada proses pembuatan laporan.

c. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metodologi pengembangan dengan strategi waterfall menggunakan bahasa pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai database-nya.

d. Tahap metode pengembangan sistem hanya sampai pada pengujian sistem yang baru.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan

1.4.1.1 Tujuan penulisan skripsi bagi peneliti adalah :

1. Mengembangkan sistem informasi pembelian barang pada Departemen Purchasing and Store Order untuk dapat mengolah kegiatan transaksi pembelian barang dari proses input, transaksi, sampai pada proses cek stock barang.

2. Membuat laporan data barang, supplier, pembelian (PO),dan proses transaksi secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital Document (PDF) dengan periode harian, bulanan sampai tahunan.


(7)

1. Mengadakan sistem baru yang dapat memudahkan pengolahan data transaksi pembelian barang.

2. Proses penyajian informasi laporan yang cepat, sesuai dan akurat untuk kebutuhan manajemen perusaahan sebagai dasar masukan bagi pengambilan keputusan bagi aktifitas perusahaan kedepannya.

1.4.2 Manfaat

1.4.2.1 Manfaat kegiatan untuk peneliti adalah :

1. Peneliti mampu memahami dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu sistem informasi.

2. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah. 3. Membandingkan teori yang didapat di perkuliahan

dengan masalah yang sebenarnya. 1.4.2.2 Manfaat kegiatan untuk Perusahaan adalah :

1. Memberikan solusi bagi karyawan dalam melakukan pengolahan data sistem informasi pembelian barang. 2. Menyediakan transfer dan sharing informasi yang

cepat, tepat dan akurat mengenai data maupun laporan yang dibutuhkan baik tingkat karyawan maupun tingkat manajemen.


(8)

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi: 1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Di dalam menyusun skripsi ini, penulis berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Adapun metode yang penulis gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :

1) Observasi atau pengamatan langsung ke objek penelitian guna memperoleh data atau gambaran serta keterangan terhadap sistem yang sedang berjalan, Pengumpulan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.

2) Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka.Wawancara yang dilakukan harus memperhatikan berbagai aspek, seperti waktu kebiasaan, tempat, pribadi, lingkungan,dan lain - lain, supaya data yang diharapkan dapat diperoleh dengan mudah dan benar, yaitu dengan mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan Kepala Departemen dan karyawan/i pada PT. Tiara Royale guna mendapatkan data-data dan keterangan yang diperlukan.


(9)

3) Studi pustaka yaitu melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber – sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

4) Studi Literatur Sejenis Kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari dan mambaca buku atau literate lainnya yang memiliki pokok tujuan yang sama dan dapat dijadikan acuan berkenaan dengan penelitian dan pengembangan sistem usulan.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam metode pengembangan sistem ini penulis menggunakan Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential), menggambarkan bahwa tiap tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara berurutan. Dengan melakukan pengembangan secara bertahap dan menyeluruh, diharapkan dapat meminimalkan kekurangan sistem dan bisa lebih mengakomodasi kebutuhan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut :


(10)

Bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan dengan permasalahan yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian pengembangan sistem peminatan meliputi hasil wawancara, analisis, desain, implementasi, operasi dan sistem pendukung.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan disajikan simpulan dan saran-saran yang penulis angkat berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.


(11)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Untuk lebih mendalami suatu konsep dasar dari sistem terdapat beberapa ahli yang berpendapat mengenai apa itu sistem, karakteristik sistem dan klasifikasi sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem sebagai sekelompok elemen–elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Al Fatta, 2007). Pengertian lain mengemukakan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2003). Murdick dan Ross, mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya uuntuk suatu tujuan bersama(Al Fatta, 2007).

Sedangkan, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(12)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem memiliki sifat-sifat atau karakteristik untuk dapat menjalankan suatu fungsi tertentu. suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu (Ladjamudin, 2005), yaitu :

1. Komponen-komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri. 3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.


(13)

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance

input) dan masukan sinyal (signal input). Masukkan

perawatan adalah energi yang di inputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.


(14)

8. Sasaran sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran,

maka operasi sistem tidak ada gunanya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi pada dalam sistem tersebut. Suatu sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik

(Physical System)

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa ide-ide pemikiran atau ide-ide-ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang nyata atau yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)


(15)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melaui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya: sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan

human-machine system atau ada yang menyebut dengan

man-machine system.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistik System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Contohnya: sistem komputer. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open

System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.

Sedangkan Sistem terbuka adalah adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang


(16)

lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Untuk lebih mengenal apa itu data dan apa itu informasi, terlebih dahulu harus mengenal definisi dari data dan informasi itu sendiri. Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the description of things and events

that we face). Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi (Ladjamudin, 2005).

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Al Fatta, 2007). Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu


(17)

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan (Jogiyanto, 2005).

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga harus diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar, dan sebagiannya (Jogiyanto, 2005). Jadi pada intinya adalah bahwa hasil dari pengolahan data adalah informasi yang sangat diperlukan oleh penerimanya. Ini dapat dilihat dari gambar dibawah yang dikemukakan oleh Ladjamudin, berpendapat bahwa Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi (Ladjamudin,2005). Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:

Proses (Model) Masukan

(Data)

Keluaran (Informasi)

Sumber: Ladjamudin, 2005


(18)

2.2.3 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut (Kadir, 2003):

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.

3. Relevan (relevance)

Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.

Sedangkan menurut Ladjamudin kualitas informasi tidak hanya ditentukan oleh 3 hal diatas. Menurutnya selain 3 hal diatas kualitas informasi juga harus bernilai ekonomis (economy), efisien (efficiency), dan dapat dipercaya (reliability).


(19)

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan (Jogiyanto, 2005). Tidak jauh beda dengan pendapat (Ladjamudin, 2005), yang berpendapat bahwa suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectivennes atau cost benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam menunjang suatu pengambilan keputusan, maka sistem informasi sangat diperlukan dalam hal mendapatkan informasi.


(20)

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan ( Al Fatta, 2007).

Sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur - prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan Ladjamudin menjelaskan suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1 Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2 Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saaat

dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.


(21)

3 Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen yaitu hardware, software prosedur, orang, database, jaringan komputer dan komunikasi data (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program

Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.


(22)

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber

(resources) dipakai secara bersama atau diakses

oleh sejumlah pemakai.

keenam komponen diatas diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Hardware (perangkat keras) dan Software

(perangkat lunak) yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia

dan tatacara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.4 Konsep Pembelian

Untuk lebih mengetahui tentang pembelian terlebih dahulu mengenal akuntansi, dan transaksi akuntansi termasuk didalamnya mengenai pembelian,


(23)

serta menjelaskan pengertian pembelian, fungsi dasar pembelian, dan jaringan prosedur sistem pembelian.

2.4.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi (accounting) adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian – kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan ) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan.Akuntansi memberikan jasa yang sangat vital dengan memasok informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk membuat pilihan – pilihan yang masuk akal diantara alternatif penggunaan sumber – sumber daya yang langka dalam menjalankan bisnis dan kegiatan – kegiatan ekonomi (Simamora, 2000).

Aktivitas – aktivitas bisnis Para pengambil keputusan

Akuntansi

Pengukuran Dilakukan dengan mencatat data berbagai

kegiatan bisnis

Pemrosesan Dilakukan dengan

menyimpan dan menyaikan data berbagai

kegiatan bisnis

Komunikasi Dilakukan dengan pembuatan laporan

keuangan

Sumber : Simamora (2000)


(24)

2.4.2 Transaksi Akuntansi

Transaksi akuntansi ( accounting transaction ) adalah kejadian ekonomi yang membutuhkan pengakuan akuntansi. Oleh karena itu, kejadian yang mempengaruhi elemen apa saja dari persamaan akuntansi ( aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik ) mestilah dicatat.Suatu transaksi dapat pula berupa pertukaran nilai yakni pembelian , penjualan , pembayaran, penagihan atau pinjaman. Contoh pembelian barang keperluan kantor. Sebuah dokumen sumber biasanya mendukung bukti keberadaan transaksi. Dokumen sumber adalah setiap bukti tertulis atau tercetak dari transaksi bisnis yang merekam fakta – fakta essential dari transaksi tersebut. Contoh dokumen sumber adalah penerimaan kas, cek

yang dikeluarkan, tagihan kepada pelanggan, Faktur dan lainnya ( Simamora, 2000).

2.4.3 Aplikasi Akuntansi Terkait Pembelian

Mendefinisikan aplikasi akuntansi sebagai suatu paket peranti lunak yang digunakan oleh organisasi untuk mencatat dan menyimpan data SIA (Sistem Informasi Akuntansi) dan menghasilkan laporan – laporan yang dibutuhkan baik perusahaan, organisasi atau seseorang yang membutuhkan informasi tersebut (Jones, 2009). Aplikasi akuntansi dapat dikembangkan oleh organisasi itu sendiri, dibuat oleh konsultan atau dibeli perusahaan. Aplikasi akuntansi umumnya diorganisasikan kedalam modul


(25)

dikelompokkan kedalam suatu modul. Sebagai contoh modul pembelian akan digunakan untuk mencatat pesanan pembelian, menerima faktur pembelian dan mencatat pembayaran kepada pemasok atau supplier. Modul – modul khusus lainnya meliputi penjualan, buku besar, penggajian, persediaan, dan perhitungan biaya pekerjaan atau proyek. Sebuah organisasi bisa menggunakan satu modul atau beberapa modul yang ditawarkan oleh produk peranti lunak akuntans, modul – modul akuntansi biasanya terintegrasi sehingga informasi yang dimasukkan kedalam suat modul dapat dibawa kedalam modul lainnya yang sesuai misalnya, pencatatan sebuah informasi data mengenai supplier atau pemasok pada modul pembelian akan mengakibatkan suatu perbaruan pada unsur pemasok persediaan di gudang yang terdapat pada modul persediaan. Dibawah in adalah dalah satu contoh menu pembelian pada perusahaan ELERBE,Inc.

A. PEMELIHARAAN 1. Pemasok 2. Persediaan 3. Karyawan B. PENCATAT KEJADIAN

1. Permintaan (Memilih barang dan Jasa yang akan dibeli) 2, Pesanan Pembelian

3. Penerimaan

C. MENAMPILKAN ATAU MENCETAK LAPORAN Laporan Kejadian

1. Laporan Pesanan Pembelian yang baru 2. Laporan Pesanan Pembelian yang belum selesai Daftar Acuan agen dan barang atau jasa

3. Daftar Pemasok 4. Daftar Persediaan D. Query

1. Kejadian 2. Pemasok 3. Persediaan E. KELUAR

Sumber : Jones (2009)


(26)

2.4.4 Pengertian Pembelian

Kegiatan pembelian merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen yang memerlukan dengan memperoleh jasa berupa uang menurut harga (Marom:2000).Sedangkan menurut (Manulang,1998) mendefinisikan pembelian sebagai barang – barang yang dibutuhkan orang – orang atau suatu badan dimana barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan, baik dikonsumsi maupun untuk dijual kembali.Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian, yaitu :

1. Fungsi gudang. 2. Fungsi pembelian. 3. Fungsi Penerimaan. 4. Fungsi akuntansi

1. Fungsi Gudang

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang – barang yang langsung pakai ( tidak diselenggarakan persediaan barang


(27)

di gudang ), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang.

2. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih daam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi Penerimaan

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar )yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang.


(28)

Dari beberapa Fungsi akuntansi pembelian diatas fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem informasi pembelian barang di PT. Tiara Royale pada departemen purchasing and store order meliputi fungsi gudang, fungsi pembelian, dan fungsi penerimaan, fungsi akuntansi hanya dalam penerimaan faktur dari supplier dan nota pembayaran yang dilakukan pada bagian keuangan.

2.4.5 Jaringan Prosedur Sistem Pembelian Jaringan prosedur dalam sistem pembelian adalah :

a. Prosedur permintaan pembelian.

b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok atau supplier.

c. Prosedur order pembelian. d. Prosedur distribusi pembelian.

Sumber : Bodnar ( 2000)


(29)

2.4.6 Unsur Pengendalian Intern

Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem pembelian dirancang untuk mencapai tujuan pokok pengendalian intern akuntansi berikut ini (Bodnar, 2000) :

1. Menjaga kekayaan ( persediaan ) dan kewajiban perusahaan (utang dagang atau bukti kas).

2. Menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi (utang dan persediaan ).

Untuk merancang unsur – unsur pengendalian intern akuntansi yang diterapkan dalam sistem pembelian , unsur pokok sistem pengendalian intern yang terdiri dari (Bodnar, 2000) :

1. Organisasi

Dalam organisasi harus dipisahkan tiga fungsi pokok berikut ini : fungsi operasi , fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi.

Tidak satupun transaksi yang dilaksanakan dari awal sampai akhir hanya oleh satu orang fungsi saja. Hal ini dimaksudkan agar selalu terjadi pengecekan intern (

internal check ) dalam pelaksanaan suatu transaksi,

sehingga kekayaan perusahaan terjamin keamanannya dan data akuntansi terjamin ketelitian dan keandalannya.


(30)

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur pencatatan

Dalam organisasi , setiap transaksi keuangan terjadi melalui sistem otorisasi tertentu. Tidak ada satupun transaksi yang terjadi yang tidak diotorisasi oleh yang memiliki wewenang untuk itu. Otorisasi terjadinya transaksi dilakukan dengan pembubuhan tandatangan oleh manajer yang memiliki wewenang untuk itu, pada dokumen sumber atau dokumen pendukung. Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam sistem atau catatan akuntansi. Dengan demikian karena setiap transaksi terjadi dengan otorisasi dari yang berwenang dan dicatat melalui prosedur terrtentu, maka kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya dan keandalannya,

Contoh : Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi.

3. Praktik yang sehat

a. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.

b. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan, jika fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.


(31)

c. Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan cara menghitung dan menginspeki barang tersebut dan membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian.

2.4.7 Pengertian Barang

Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah beras, minuman, buku. Sedangkan contoh barang yang akan digunakan untuk menghasilkan barang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik. Barang-barang tersebut merupakan contoh barang berwujud. Disamping itu ada pula barang yang tak berwujud seperti udara dan sinar matahari (Rahardja, 2008).

2.5 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Sedangkan definisi lain menyebutkan pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau


(32)

mengubah sebagian atau seluruh sistem informasi (Bodnar, 2000).Kebanyakan organisasi memiliki proses pengembangan sistem (system development process) resmi yang terdapat dari satu set standar proses -proses atau langkah – langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem (Whiiten,2004). Proses pengembangan sistem dikebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Pendekatan tersebut biasa terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum, yaitu :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami dan menganalisa masalah. c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

e. Merancang solusi yang telah dipilih.

f. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.

g. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).

Untuk mempermudah pendekatan pemecahan masalah (problem-solving), terdapat empat tahapan yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu permulaan sistem (system initiation),analisis sistem (system

analysis), desain sistem (system design) dan implementasi sistem (system

implementation) ( Whitten, 2004). Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara


(33)

Tabel 2.1 Tabel korelasi antara general problem-solving dan proses pengembangan sistem

Proses pengembangan sistem General problem-solving

Permulaan sistem (System initiation) 1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut). Analisis Sistem (System analysis) 2. Memahami dan menganalisa

masalah.

3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

Desain Sistem (System design) 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. 5. Merancang solusi yang telah

dipilih. Implementasi sistem

(System implementation)

6. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.

7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).

1. Permulaan Sistem (System initiation), yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat


(34)

rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam

system initiation, kita membuat lingkup proyek, tujuan,

jadwal dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek. 2. Analisis Sistem (System analysis), yaitu memahami dan

menganalisa masalah. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. System analysis

mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi. System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek.

3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan

memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.

4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi

yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation

merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan


(35)

membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem informasi.

Pengembangan sistem yang telah dijelaskan diatas adalah proses berurutan (sequential). Strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu persatu, penyelesaian sequential menghasilkan sistem informasi yang seluruhnya baru karena penampilan pengembangan ini seperti air terjun

(waterfall), maka pendekatan ini disebut waterfall development.

Sumber : ( Whiiten : 2004 )

Gambar 2.4 Pengembangan dengan strategi waterfall

2.6 Analisis dan desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and

Design)menggunakan UML (Unified Modeling Language)

teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang

resul

complete system initiation

complete system analysis

complete system

design

complete system implementa

tion

the entire informatio


(36)

menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit objek – objek menjadi aplikasi komputer yang berguna(Whitten, 2004). Teknik pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi diagram yang sama sekali berbeda dengan teknik lainnya.pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an, digunakan beberapa metode berorientasi objek yang berbeda – beda. Yang paling terkenal adalah metode Booch dari Grady Booch, Object Modelling Technique (OMT) dari james Rumbaugh, dan Object Oriented Software

Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson. Banyaknya metode dan teknik

berorientasi objek yang ada menjadi industri pengembangan berorientasi objek. Banyaknya teknik yang digunakan membatasi kemampuan untuk memakai model

– model pada proyek lain dan tim pengembang. Masalah ini dan lainnya mendorong dilakukannya usaha untuk mendesain bahasa pemodelan standar

Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metode OO untuk membuat suatu model bahasa yang uniform/seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.

Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode yang uniform/seragam dari masing-masing metode mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release


(37)

UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998

UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG (Object Management

Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime

Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.

UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group

(OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi

object oriented dan software component. UML menyediakan sembilan diagram

yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok yang berbeda perspektif dalam memodelkan sistem.

2.6.1 Diagram Unified Modelling Language (UML)

UML terdapat beberapa jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, statis atau dinamis. Beberapa jenis diagram dalam UML, adalah sebagai berikut .(Whitten, 2004). :

1. Diagram Kelas (Bersifat Statis)

Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Class diagram

mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka


(38)

2. Use-Case Narative(Bersifat Statis)

Deskripsi tekstual kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem dalam menyelesaikan suatu tugas. Berbeda dengan use case diagram, use case desain sistem menggunakan sebuah narasi dari pandangan pengguna sistem, use case desain sistem lebih bersifat percakapan (dialog).

3. Use-Case Diagram(Bersifat Statis)

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan

interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan system.

4. Sequence Diagram(Bersifat dinamis)

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek.

5. Collaboration Diagram(Bersifat dinamis)

Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.


(39)

6. Statechart Diagram(Bersifat Dinamis)

Diagram state ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

7. Activity Diagram(bersifat dinamis)

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

8. Component Diagram(Bersifat Statis)

Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka (interface), serta kolaborasi-kolaborasi.

9. Deployment Diagram(Bersifat Statis)

Digunakan untuk mendeskripsikan arsitektur fisik


(40)

sistem. Diagram ini menggambar konfigurasi komponen-komponen software run-time, processor, dan peralatan yang membentuk arsitektur sistem.

2.6.2 Notasi Unified Modelling Language (UML)

Berikut ini adalah notasi-notasi yang ada di UML (Hermawan, 2004) : a. Aktor (Actor)

Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi

dengan sistem yang sedang kita kembangkan. b. Kelas (Class)

Kelas seperti juga objek adalah sesuatu yang membungkus

(encapsulate) informasi dan prilaku dalam dirinya.

c. Use Case

Use case adalah peringkat tertinggi dari fungsionalitas yang

dimiliki sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan/memanfaatkan sistem. Use case menjelaskan suatu urutan kegiatan yang dilakukan oleh aktor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu walaupun menjelaskan kegiatan namun use case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh aktor dan sistem, bukan bagaimana aktor dan sistem melakukan kegiatan tersebut.


(41)

d. Interaction

Interaction digunakan untuk menunjukkan baik aliran

pesan atau informasi antar objek maupun hubungan antar objek.

e. Interface

Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi

dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan pada operasi dalam class.

f. Package

Package adalah container atau wadah konseptual yang

digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari suatu model yang sedang dibangun.

g. Note

Note dibangun untuk membangun keterangan dan komentar

tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam mode. Note ini bisa ditempelkan kesemua elemen notasi yang lain.

h. Dependency

Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa


(42)

elemen lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada dibagian tanpa ada tanda panah.

i. Association

Association menggambarkan navigasi antar class

(navigation), berapa banyak objek lain yang bisa

berhubungan dengan satu objek (multiplicity antar class),

dan apakan suatu class menjadi bagian dari class lainnya

(aggregation).

j. Generalization

Generalization menunjukkan hubungan antar elemen yang

lebih umum ke elemen yang lebih spesifik (sub class). k. Realization

Realization menunjukkan hubungan bahwa elemen yang

ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian depan panah.

2.7 Konsep Basis Data dan DBMS (DataBase Management System)

Ada dua pendekatan untuk menyimpan data dalam sistem yang berdasarkan komputer (Kendall & kendall, 2003). Metode yang pertama adalah menyimpan data dengan file individu, masing-masing khusus untuk aplikasi tertentu. Pendekatan kedua untuk penyimpanan data dalam sistem berdasarkan komputer meliputi membangun basis data. Basis data didefinisikan secara formal dan


(43)

mengontrol penyimpanan data terpusat yang dimaksud untuk penggunaan dalam banyak aplikasi berbeda.

2.7.1 Basis Data (DataBase)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 2005). Penjelasan lain dikemukakan bahwa basis data tidak hanya kumpulan file. Lebih dari itu, basis data adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak pemakai untuk berbagai aplikasi. Inti dari basis data adalah

database management system (DBMS), yang membolehkan pembuatan,

modifikasi, dan pembaharuan basis data (Kendall & kendall, 2003). Sedangkan Hariyanto menjelaskan dalam bukunya Sistem Manajemen Basisdata, basisdata adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan dalam mempresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi dalam sistem tertentu (Hariyanto, 2004). Jadi Basisdata merupakan sustu komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata.


(44)

a. Characters

Characters Merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa

karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special

characters) yang membentuk suatu item data atau field.

b. Field

Field Menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan

suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.

1) Nama dari field (field name)

Field harus diberi nama untuk membedakan field yang satu

dengan field yang lain.

2) Representasi dari field (field representation)

Representasi dari field menunjukan tipe dari field (field type) dapat berupa tipe numeric, karakter atau huruf, tanggal, dan memo. serta lebar dari field (field width) menunjukan ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter-karakter data.

Nilai dari field (field value)

Nilai dari field menunjukan isi dari field untuk masing-masing record.


(45)

c. Record

Record merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu

record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu.

Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file

mahasiswa, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap mahasiswa.

d. File

File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file mata kuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.

e. Database

Database merupakan kumpulan dari file membentuk suatu

database.Tujuan basis data yang efektif termuat di bawah ini

(Kendall & kendall, 2003):

1. Memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai untuk berbagai aplikasi.

2. Memelihara data baik keakuratan maupun konsistensinya. 3. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk

aplikasi sekarang dan yang akan datang akan disediakan secara cepat.

4. Membolehkan basis data untuk berkembang dan kebutuhan pemakai untuk berkembang.


(46)

5. Membolehkan pemakai untuk mengembangkan pandangan personalnya tentang data tanpa memperhatikan cara data disimpan secara fisik.

2.7.2 DataBase Management System (DBMS)

DataBase Management System (DBMS atau DMS) adalah paket

perangkat lunak yang komplek digunakan untuk memenipulasi database

(Jogiyanto, 2005). Lebih detail lagi dijelaskan oleh Hariyanto bahwa DBMS adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basisdata (Hariyanto, 2004).

Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan

database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses

database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai

dengan database (Jogiyanto, 2005).

Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara:

a. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query

language).

b. Dengan menggunakan program aplikasi.

2.7.3 Structured Query Language (SQL)

SQL (dibaca "es-que-el" atau “sequel”) singkatan dari Structured


(47)

berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National

Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk relational

database management systems (RDBMS) (Sidik, 2005). SQL adalah

bahasa yang menggabungkan fitur-fitur bahasa query formal aljabar relasional dan bahasa query formal kalkulus relasional. SQL tidak hanya bahasa untuk query terhadap basisdata. SQL juga berisi fasilitas untuk pendefinisian struktur data, modifikasi struktur data dan data di basisdata, serta juga digunakan untuk menspesifikasi konstrain-konstrain integritas dan keamanan (Hariyanto, 2004).

Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti: Oracle,

Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, MySQL, dsb.

Setiap software database mempunyai bahasa perintah/sintaks yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tsb antara lain: "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan "Drop", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database.

2.8 Jaringan Komputer

Definisi dari jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya ) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara (Sofana,2008). Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing – masing


(48)

komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan bebearpa klasifikasi, diantaranya :

a. Berdasarkan area atau skala. b. Berdasarkan media penghantar. c. Berdasarkan fungsi.

Berikut penjelasan klasifikasi jaringan komputer diatas a. Berdasarkan area

Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

1. LAN ( Local Area Network )

Local area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup, misalakan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. kadangkala aringan lokal disebut juga jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama – sama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama.


(49)

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang

sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MA bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahakan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.

3. WAN ( Wide Area Network )

Wide Area Network cakupannya Lebih luas daripada MAN.

Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan – jaringan komputer yang ada didunia. Sehingga cakupannya udah mencapai satu planet bahakan tidak mentup kemungkinan mencakup antar planet.

Tabel 2.2 Jaringan Komputer Berdasarkan Area Jarak/Cakupan

(meter)

Contoh Jenis

10 s/d 100 Ruangan LAN


(50)

1000 s/d 10.000 Kampus LAN

10.000 s/d 100.000 Kota MAN

100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN

1.000.000 s/d 10.000.000

Benua WAN

> 10.000.000 Planet Internet

b. Berdasarkan Media Penghantar

Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Wire Network

Wire Network adalah jaringan komputer yang

menggunakan kabel sebagai media penghantar .jadi, data mengalir pada kabel.

2. Wirelees Network

Wirelees Network adalah jaringan tanpa kabel yang

menggunakan media penghantar gelombang rdio atu cahaya

infrared.

c. Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan Fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :


(51)

1. Client Server

Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (

boleh lebih) komputer difungsikan sebagai Server atau induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain yang disebut client.layanan yang diberikan bisa berupa akses web, emal, file, atau yang lain. Client server banyak dipakai pada Internet. Namun LAN atau jaringan lain pun bisa mengimplementasikan client server. Hal ini Sangat bergantung pada kebutuhan masing – masing.

2. Peer to Peer

Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana setiap

jaringan komputer bisa menjadi Server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima akses dan memberikan akses dari atau ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan pada LAN.

2.8.1 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimana menghubungkan komputer ( node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen – komponen yang berkomunikasi melalui media atau peralatan jaringan seperti Server, workstation, hub atau switch, dan pengabelannya. (Sofana, 2008)


(52)

1. Bus

Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone ( kabel utama ) yang menghubungkn semua peralatan jaringan (device ). Karena kabel backbone menjadi satu – satunya jalan bagi lalu lintas data maka apalabila kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan mati total.

Sumber : (Sofana, 2008)

Gambar 2.5 Topologi Bus 2. Ring

Sesuai dengan namanya , jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone, setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama.

Sumber : (Sofana, 2008)

Gambar 2.6 Topologi Ring 3. Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan dengan node. Setiap node


(53)

menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari

ethernet card ke hub. Banyak sekai jaringan rumah, sekolah,

pertokoan, laboratorium, dan kator yang menggunakan topologi ini. Topologi star tampaknya yang paling populer diantara semua topologi yang ada.

Sumber : (Sofana, 2008)

Gambar 2.7 Topologi Star

2.9 Personal Home Page Tools (PHP)

PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa

scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server (Syukur,

1999). Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi

web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface).

PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi


(54)

baru yang dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru.

PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup online -nya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parser

engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu

mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home page, seperti buku tamu, pencacah dan hal semacamnya. Parser

tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Version 2. FI

(Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus,

yang menerjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home

Page Tools dengan Form Intrpreter dan menambahkan dukungan terhadap server

database yang menggunakan format mSQL, sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI

tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung oleh PHP.

2.10 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database

Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web,


(55)

2005). Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi Windows.

Beberapa alasan dalam memilih MySQL adalah (Hariyanto, 2004): 1. Kecepatan

2. Kemudahan Penggunaan 3. Ongkos

4. Dukungan bahasa query 5. Kapabilitas

6. Konektivitas dan keamanan 7. Portabilitas

8. Distribusi terbuka

Karakteristik MySQL diantaranya (Hariyanto, 2004): Tabel 2.3 Karakteristik MySQL

No Karakteristik Deskripsi

1 Standar MySQL mendukung entry-level ANSI SQL92 ODBC level 0-2.

2 Character set MySQL secara default menggunakan ISO-8859-1 (Latin 1) character set untuk data dan pengurutan. 3 Bahasa

Pemrograman

MySQL mendukung pemrograman aplikasi dalam bahasa Java, C, Perl, PHP, dan sebaginya.

4 Tabel besar MySQL menyimpan tiap relasi (table) pada file


(56)

tabel dibatasi kemampuan sistem operasi menangani ukuran file.

5 Kecepatan dan kemudahan pemakaian

MySQL kira-kira tiga sampai empat kali lebih cepat dibanding basisdata komersial, juga mudah dikelola.

6 MySQL MySQL adalah open-source relational DBMS

2.11 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2005). Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

2.11.1 Observasi Langsung

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 2005) .Pada metode ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yaitu dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan atau berjalan, untuk memperoleh semua data yang dibutuhkan


(57)

2.11.2 Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara) (Nazir, 2005). 2.11.3 Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik, referensi buku yang dapat berisi uraian singkat atau penunjukan nama dari bahan bacaan tertentu (Nazir, 2005) yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

2.12 Pengujian Black-Box

Pengujian black-box merupakan pengujian yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2002). Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:


(58)

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

2.13 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver 8 adalah sebuah program web editor yang digunakan untuk membuat dan mendesain web. Dreamveaver 8 mempunyai keandalan dalam membuat dan mendesain web tanpa harus menuliskan tag – tag HTML satu persatu. Dreamweaver 8 juga mempunyai metode klik dan drag yang dapat mempermudah dalam membuat website dengan cepat, mudah, menarik dan interaktif (Hadi : 2006).


(59)

Sumber : (Hadi : 2006)

Gambar 2.8Tampilan area kerja Dreamweaver 8

Dari gambar diatas bagian-bagian dari tampilan area kerja

Dreamweaver 8dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menu utama dan Insert Bar. Menu utama berisi semua perintah yang dapat digunakan untuk bekerja pada Dreamweaver. Sedangkan Insert Bar berisi sekumpulan tombol yang berfungsi sebagai perangkat kerja untuk membuat sebuah halaman web.

2. Document Window, Document window atau biasa disebut dengan

jendela dokumen, merupakan tempat untuk menampilkan objek – objek atau kode program dari tab code, split dan design.


(60)

3. Panel Group, Panel Group berfungsi untuk mengatur halaman web yang telah anda buat.Contoh : Panel File, berfungsi untuk mencari dan mengetahui letak halaman file – file yang telah dibuat..

4. Property Inspector, berfungsi untuk mengetahui atau mengubah

propereti dasri sebuah objek.Contoh : untuk penulisan sebuah teks, anda dapat mengubah font, color, dan size dari teks tersebut dengan menggunakan Property inspector.

5. Document Toolbar, digunakan sebagai penempatan file – file yang

telah dibuka dan sekaligus untuk menampilkan nama dari file tersebut.

2.14 Studi Literatur Penelitian Sejenis

Dalam perbandingan dan sebagai acuan dalam pembuatan suatu Sistem Informasi pembelian barang , maka perlu dilakukan pengamatan terhadap aplikasi yang telah dibuat. Dari hasil pengamatan di lapangan, dari beberapa Sistem Informasi pembelian (seperti pada Perancangan Sistem Informasi pembelian pada Triass Optik dengan Metodologi Berorientasi Objek oleh Dwi Retmawanto, NIM 0322500033 Universitas Budi Luhur, Fakultas Teknologi Informasi), didapat hasil studi literatur dari Sistem Informasi tersebut, seperti pada tabel berikut ini:


(61)

Tabel. 2.4 Hasil Pengamatan Studi Literatur Penelitian Sejenis oleh Dwi Retmawanto

KEKURANGAN KELEBIHAN

1. Sistem masih bersifat Stand Alone. Sistem atau aplikasi hanya berada pada satu komputer saja sehingga hanya digunakan oleh administrator. 2. Pengembangan aplikasi dengan

menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Secara garis ada beberapa kekurangan yang dimiliki VB diantaranya: Sifatnya komersial, File VB sering menjadi target serangan virus.

3. Pengembangan basis data masih menggunakan Microsoft Access. Karena Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien/server.

4. Pembuatan desain tampilan antarmuka yang statis, kurang

1. Pengelolaan data sebelumnya manual kini sudah terkomputerisasi dengan menggunakan aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 dengan basis data Microsoft Access.


(62)

menarik sehingga diperlukan tampilan yang lebih menarik.

5. Tidak terdapat grafik dalam penyajian laporan yang tentunya dapat berpengaruh bagi manajemen ataupun bagian pembelian dalam proses pengambilan keputusan bagi perencanaan aktfitas perusahaan kedepannya.


(63)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu, dalam penyusunan skripsi ini dilakukan riset atau penelitian terlebih dahulu untuk menjaring data serta informasi yang terkait.

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

3.1.1 Observasi Langsung

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut .Pada metode ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yaitu dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan atau berjalan, untuk memperoleh semua data yang dibutuhkan.Observasi dilakukan agar mengetahui secara langsung alur proses pembelian barang yang berada pada PT.Tiara royale di departemen purchasing and store order Jalan Lebak Bulus I No. 7


(64)

Jakarta Selatan, disitu dijelaskan bagaimana prosedur proses awal permintaan pembelian, permasalahan – permasalahan yang ada terkait pembelian barang hingga pada proses laporan yang dilakukan oleh departemen purchasing and store order yang akan dilaporkan kepada pihak manajemen perusahaan.

3.1.2 Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka. Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.

Wawancara secara langsung pada saat penelitian di departemen

purchasing and store order dengan salah satu karyawan bagian

purchasing and store order yang bernama bapak Anto untuk mendapatkan

informasi mengenai proses pembelian barang sistem yang berjalan di departemen purchasing and store order, disitu dijelaskan beberapa kegiatan mengenai prosedur pembelian barang seperti permintaan pengadaan barang, Pembelian Barang (Purchasing Order), sampai pada tahap pembuatan laporan, dari beberapa penjelasan yang disampaikan terdapat pula kendala yang terjadi pada sistem berjalan, seperti sistem yang terkadang mengalami error pada saat menginput data, dan menu yang tidak bisa diakses sehingga menyulitkan pengguna dan membuat kinerja menjadi lebih lama,dari penjelasan tersebut diperlukan sebuah sistem yang


(65)

dapat menunjang kinerja perusahaan tentunya para pengguna sistem sehingga diharapakan aktivitas kerja dapat lebih efektif dan maksimal. 3.1.3 Studi Pustaka

Peneliti melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

Pada metode pengumpulan data ini, penulis juga mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Adapun data-data buku yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdapat dalam daftar pustaka. Pencarian melalui media elektronik seperti internet juga dilakukan dalam memperoleh data-data tambahan yang pada media cetak tidak ditemukan.

3.1.4 Penelitian Literatur Sejenis

Dalam hal ini peneliti membandingkan, apakah literatur sebelumnya dapat membantu dalam pengembangan sistem yang diusulkan. Selain itu peneliti juga membandingkan apakah sistem yang dikembangkan memiliki kelebihan dari sistem yang dibuat berdasarkan literatur sejenis atau sebelumnya ditempat lain yang telah menggunakan sistem informasi tersebut.


(66)

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan proses berurutan (sequential) atau yang biasa disebut dengan strategi waterfall. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu persatu sehingga lebih mudah dimengerti dalam menganalisa permasalahan.

Tahapan pada metode pengembangan sistem dengan strategi waterfall

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Permulaan Sistem ( system initiaton )

Dalam tahap ini terdapat beberapa poin penting yang dilakukan dalam pengembangan sistem informasi pembelian barang pada PT Tiara Royale antara lain :

1. Identifikasi masalah, yaitu melakukan identifikasi terhadap masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan di departemen purchasing and store order terkait tentang pembelian barang.

2. Lingkup sistem, menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun yaitu mengembangkan sistem pembelian barang di PT. Tiara Royale pada departemen

purchasing and store order.

3. Tujuan yaitu mengembangkan sistem informasi pembelian barang di PT. Tiara Royale pada departemen purchasing and

store order menjadi lebih baik dan aktivitas kerja karyawan


(1)

90 Klik Tampil Laporan Barang Masuk

per tahun

Akan tampil laporan Barang Masuk per tahun

Sesuai

91 Select Laporan Barang Keluar

Akan tampil tombol pilihan cetak laporan Barang Keluar

Sesuai

92 Klik Tampil Laporan Barang Keluar

per tanggal

Akan tampil laporan Barang Keluar per tanggal

Sesuai

93 Klik Tampil Laporan Barang Keluar

per bulan

Akan tampil laporan Barang Keluar per bulan

Sesuai

94 Klik Tampil Laporan Barang Keluar per tahun

Akan tampil laporan Barang Keluar per tahun

Sesuai 95 Select Laporan

Penerimaan barang

Akan tampil tombol pilihan cetak laporan Penerimaan

barang

Sesuai

96 Klik Tampil Laporan Penerimaan barang

per tanggal

Akan tampil laporan Penerimaan barang per tanggal

Sesuai

97 Klik Tampil Laporan Penerimaan barang

per bulan

Akan tampil laporan Penerimaan barang per bulan

Sesuai

98 Klik Tampil Laporan Penerimaan barang

per tahun

Akan tampil laporan Penerimaan barang per tahun

Sesuai

99 Select Laporan Retur barang

Akan tampil tombol pilihan cetak laporan Retur barang

Sesuai

100 Klik Tampil Laporan Retur barang

per tanggal

Akan tampil laporan Retur barang per tanggal

Sesuai

101 Klik Tampil Laporan Retur barang

per bulan

Akan tampil laporan Retur barang per bulan

Sesuai

102 Klik Tampil Laporan Retur barang

per tahun

Akan tampil laporan Retur barang per tahun

Sesuai

103 Select Grafik Laporan Pembelian (PO)

Akan Tampil Pilihan Cetak Laporan Pembelian (PO)

Sesuai 104 Klik Cetak Grafik

Laporan Pembelian (PO)

Akan menampilkan Grafik Laporan Pembelian (PO)


(2)

105 Select Grafik Laporan Barang Masuk

Akan Tampil Pilihan Cetak Grafik Laporan Barang Masuk

Sesuai

106 Klik Cetak Grafik Laporan Barang Masuk

Akan menampilkan Grafik Laporan Grafik Laporan Barang Masuk

Sesuai

107 Select Grafik Laporan Penerimaan Barang

Akan Tampil Pilihan Cetak Laporan Penerimaan Barang

Sesuai 108 Klik Cetak Grafik

Laporan Penerimaan Barang

Akan menampilkan Grafik Laporan Penerimaan Barang

Sesuai

109 Select Grafik Laporan Retur Barang

Akan Tampil Pilihan Cetak Laporan Retur Barang

Sesuai 110 Klik Cetak Grafik

Laporan Retur Barang

Akan menampilkan Grafik Laporan Retur Barang

Sesuai 111 Select Grafik Laporan

Agenda Acara

Akan Tampil Pilihan Cetak Laporan Agenda Acara

Sesuai 112 Klik Cetak Grafik

Laporan Agenda Acara

Akan menampilkan Grafik Laporan Agenda Acara

Sesuai

Berdasarkan hasil pengujian di atas dengan memperhatikan kinerja sistem dalam pengolahan data, maka penulis mengusulkan sistem ini dapat dijalankan dengan baik dengan spesifikasi hardware dan software sebagai berikut:

a. Hardware 1. Server:

a. Processor Intel Pentium 4 3.0 GHz b. 512 MB of RAM

c. Harddisk 80 GB

d. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 e. Keyboard dan Mouse


(3)

a. Processor Intel Pentium 4 1.6 GHz b. 256 MB of RAM

c. Harddisk 80 GB

d. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 e. Keyboard dan Mouse

f. Printer tinta b. Software 1. Server:

a. Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2

b. XAMPP version 1.6.2 yang mengintegrasikan: Apache version 2.2.4, PHP version 5.2.2, dan MySQL version 5.0.41 c. Recomended Browser: Mozilla Firefox version 1.5

2. Client:

a. Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2


(4)

Server Bag. Pembelian (Admin)

Bag. Pembelian (User)

Bag. Gudang Bag. Penerimaan Bag. Personalia

Manajemen Switch

Gambar 4. 104 Design Local Area Network ( LAN) Sistem informasi pembelian barang yang diajukan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif.2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

Bodnar, George & Hopward.2000. William S, Sistem Informasi Akuntansi,diadaptasi Amir Yusuf Abadi,Penerbit Salemba Empat,Jakarta. Hadi, Mulya. 2006. Dreamweaver 8 untuk Orang Awam, Maxikom,Palembang. Harjono, Jusuf. 2001. Dasar – Dasar Akuntansi, Yogyakarta.

Hariyanto, Bambang.2004. Sistem Manajemen Basis Data,Informatika,Bandung. Hermawan, Julius.2004. Analisa Design dan Pemrograman Berorientasi Objek

dengan UML dan Visual Basic.Net, Edisi 1. Penerbit Andi, Yogyakarta. Jogiyanto, HM. 2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur, Andi, Yogyakarta.

Jones, L. Frederick. 2009. Aplikasi Akuntansi (Accounting Information System),Salemba 4.

Kadir, Abdul. 2003.Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

Kendal,Kenneth E & Kendal, Julie E.2003. Analisis dan Perancangan Sistem,Prenhallimdo, Jakarta.

Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Marom, Chairul. 2000. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, PT. Grasindo,Jakarta .

Manulang,Lawrence. A, 1998.Sistem Akuntansi Pembelian,Andi, Yogyakarta. McLeod, Raymond & George Schell. 2004.Sistem Informasi Manajemen: Edisi

Ke-8, INDEKS, Jakarta.

Nazir, Moh. 2005.Metode Penelitian, Ghalia Indonesia.

Nugroho, Adi.2005. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,Informatika, Bandung.

Pressman, Roger. 2001.Software Engineering: A Practitioner’s Approach: Fifth Edition, McGraw-Hill, New York.


(6)

Rahardja, Pratama. 2008. Pengantar Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta ; Mandala Manurung.

Retmawanto, Dwi.2003.Sistem Informasi Pembelian pada Triass Optik dengan Metodologi Berorientasi Objek,Universitas Budi Luhur,Tangerang.

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi basis pengambilan keputusan,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Syukur, Mark Ade.1999.Aplikasi Web dengan PHP ,Universitas Gunadarma,Jakarta.

Sofana, Iwan. 2008.Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan Komputer (Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows dan Linux, Informatika, Bandung.

Whitten, Jeffrey L, et al.2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6, Andi, Yogyakarta.