“Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti
dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis.” Jurusan Akuntansi, 2004:13.
Untuk menggambarkan pengaruh antara Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA terhadap return saham, maka penulis menyusun
kerangka konseptual theoretical framework sebagai berikut:
Dari beberapa penelitian terdahulu, pengaruh positif yaitu jika EVA dan MVA semakin tinggi maka return saham juga akan semakin tinggi yang menandakan
perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pasar dan pemilik modal karena perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya
modalnya, hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai saham perusahaan.
2.4. Hipotesis Penelitian
Adapun hasil hipotesisnya adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh Economic Value Added EVA terhadap Return Saham
Economic Value Added EVA
Return Saham
Market Value Added MVA
Universitas Sumatera Utara
Bila perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembaliaan yang lebih besar dari biaya modalnya, hal ini menandakan bahwa
perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal, oleh karena itu hal ini menarik minat investor dan atau calon investor untuk
menanamkan dananya karena ke dalam perusahaan tersebut dan hal ini mendorong terjadinya permintaan terhadap sahamyang bersangkutan
semakin banyak maka harga saham cenderung meningkat di pasar modal. Berdasarkan hal tersebut diatas dan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Lehn and Makhija 1996 dan penelitian Dodd dan Chen 1996, yang menemukan bahwa terdapat hubungan positif EVA dengan return
saham artinya semakin tinggi nilai EVA yang diciptakan perusahaan maka harga saham akan mengalami kenaikan yang pada akhirnya
memberikan return saham yang tinggi.
H
1
= EVA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham 2. Pengaruh Market Value Added MVA terhadap Return Saham
MVA merupakan selisih antara nilai pasar saham dengan modal sendiri yang disetor oleh pemegang saham. Nilai pasar saham adalah
perkalian jumlah saham beredar dengan harga saham.Harga saham didapat dari harga saham rata-rata dalam satu tahun. Husnan dan Pudjiastuti,
2004.
Universitas Sumatera Utara
MVA diukur antara selisih dikurangi nilai buku per lembar saham.MVA positif menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut
dinilai oleh investor lebih besar dari pada nilai buku per lembarnya.Sehingga hal ini akan meningkatkan minat investor untuk
menanamkan sahamnya di perusahaan karena MVA Market Value Addedadalah ukuran komulatif kinerja perusahaan yang memperlihatkan
penilaian pasar modal pada waktu tertentu dari EVA yang akan datang Lehn dan Makhija, 1996 sehingga apabila EVA bernilai positif maka
MVA juga bernilai positif. Maka dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan :
H
2
= MVA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham 3. Pengaruh Market Value Added MVA dan Economic Value Added EVA
terhadap return saham MVA diukur antara selisih dikurangi nilai buku per lembar
saham.MVA positif menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut dinilai oleh investor lebih besar dari pada nilai buku per lembarnya.
Sehingga hal ini akan meningkatkan minat investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan karena MVA Market Value Addedadalah
ukuran komulatif kinerja perusahaan yang memperlihatkan penilaian pasar modal pada waktu tertentu dari EVA yang akan datang Lehn dan
Makhija, 1996
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal tersebut diatas dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lehn and Makhija 1996 dan penelitian Dodd dan Chen 1996,
yang menemukan bahwa terdapat hubungan positif EVA dengan return saham artinya semakin tinggi nilai EVA yang diciptakan perusahaan maka
harga saham akan mengalami kenaikan yang pada akhirnya memberikan return saham yang tinggi.
Maka dari hasil tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
H3 = MVA dan EVA berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal. Menurut Umar 2003:30, penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”.
3.2. Karekteristik Populasi dan Sampel yang digunakan
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia sejumlah 145 perusahaan selama 4 tahun
berturut-turut yaitu pada tahun 2009-2012. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu.Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang konsisten
dan representatif, sesuai dengan kriteria-kriteria yang digunakan.
Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara