2.1.3 Economic value added EVA
Menurut Brigham Houston 2006:68, “Economic Value Added EVA merupakan nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama
suatu tahun tertentu.” Menurut Stewart III 1991:118, pencetus EVA pertama kali, mendefinisikan
EVA sebagai berikut: EVA is a residual income measure that substract the cost of capital from
theoperating profits generated in the business. It’s measure to account properly for all of the ways in which corporate value may be added or lost.
EVA will increase if operating profit can be made to grow without trying up any more capital, if new capital is diverted or liquidated from business
activities that do not cover their cost of capital.
Menurut Rudianto 2006:340, “EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang
menyatakanbahwa kesejahteraan hanya dapat tercapai jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi operating cost dan biaya modal cost of capital.”
Hansen dan Mowen 2005:829 menyatakan bahwa “nilai tambah ekonomi EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal.”
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa EVA adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang
bersangkutan, dan sangat jauh berbeda dari laba akuntansi.EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal, termasuk modal ekuitas, telah
dikurangkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa mengenakan beban untuk modal ekuitas.
Universitas Sumatera Utara
EVA ditentukan oleh dua hal yaitu laba bersih setelah pajak dan tingkat biaya modal.Laba operasi setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan value dalam
perusahaan, sedangkan biaya modal dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan dalam penciptaan value tersebut.
EVA sangat bermanfaat bagi penilaian kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai value creation.Penilaian kinerja
dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para manajer akan berpikir dan
juga bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yangmemaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya
modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang
memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan
bahwa proyek tersebut menciptakan nilai perusahaan dan dengan demikian sebaiknya diambil.Sebaliknya, kegiatan atau proyek tersebut tidak menguntungkan dan tidak
perlu diambil. Penggunaan EVA dalam mengevaluasi proyek akan mendorong para manajer untuk selalu melakukan evaluasi atas tingkat risiko proyek yang
bersangkutan. Dengan EVA, para manajer harus selalu membandingkan tingkatpengembalian proyek dengan tingkat biaya modal yang mencerminkan tingkat
risiko proyek tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan ukuran EVA menurut Rudianto 2006:348 dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori yang
berbeda, yaitu EVA positif, nol, dan negatif. a. EVA 0 atau EVA bernilai positif.
Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.
b. EVA = 0 Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan berada pada titik
impas.Perusahaan tidak mengalami kemunduran tetapi juga tidak mengalami kemajuan secara ekonomi.
c. EVA 0 atau EVA bernilai negatif. Pada posisi ini berarti tidak terjadi proses pertambahan nilai ekonomis
bagi perusahaan. Dalam arti laba yang dihasilkan tidak memenuhi harapan para kreditor dan pemegang saham investor.
Pada dasarnya pendekatan EVA Economic Value Added adalah berfungsi sebagai berikut.
a. Indikator tentang adanya penciptaan nilai dari sebuah investasi. b. Indikator kinerja sebuah perusahaan dalam setiap kegiatan ekonomisnya.
c. Pendekatan baru dalam pengukuran kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil para penyandang dana atau pemegang saham.
Menurut Mirza Imbuh 1999:93 keunggulan yang dimiliki EVA sebagai alat pengukur kinerja adalah sebagai berikut:
a. EVA memfokuskan penilaiannya terhadap nilai tambah dengan memperhitungkan biaya modal sebagai risiko investasi,
b. EVA dapat diterapkan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding dari perusahaan lain maupun standar industri sebagaimana konsep analisis
rasio keuangan,
Universitas Sumatera Utara
c. konsep EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan memperhatikan harapan penyedia dana secara adil dimana derajat keadilannya dinyatakan dengan
ukuran tertimbang struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar bukan pada nilai buku,
d. penerapan EVA yang praktis merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi pebisnis untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan permodalan,
e. EVA dapat digunakan sebagai tolak ukur pemberian bonus pada karyawan. Hal ini disebabkan karena EVA dapat digunakan untuk alat
pengukur kinerja sehingga EVA dapat digunakan sebagai alat penetapan besarnya bonus yang dibagikan kepada karyawan,
f. konsep EVA mempengaruhi keputusan organisasi untuk keluar dari mulut unit usaha yang mempunyai negative value added.
Disamping keunggulan, EVA juga memiliki kelemahan. Hal-hal yang menjadi kelemahan menurut Mirza Imbuh 1999:99 diantaranya adalah sebagai berikut:
1. EVA hanya mengukur hasil akhir, sementara aktivitas penentu seperti loyalitas dan referensi konsumen tidak diperhatikan, fokus EVA terhadap
kinerja keuangan masih kuat sehingga kinerja nonkeuangan seperti loyalitas dan referensi konsumen belum terlalu diperhatikan,
2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil
keputusan antuk menjual atau membeli saham tertentu, 3. konsep ini sangat tergantung pada transportasi internal dalam perhitungan
EVA secara akurat. Adanya data yanga makin lengkap dengan klasifikasi yang jelas membuat EVA dapat dihitung dengan akurat.
Dipihak lain, Mamduh 2003:52 turut menyatakan bahwasanya EVA memiliki kelemahan baik secara konseptual maupun penerapannya.
a. EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada satu tahun tertentu. Dengan demikian bisa saja suatu perusahaan mempunyai EVA pada
tahun yang berlaku positif tetapi nilai perusahaan tersebut rendah, karena di masa datang EVA yang dimiliki negatif.
Universitas Sumatera Utara
b. Secara konseptual EVA memang lebih unggul dibandingkan konsep tradisional namun secara praktis EVA belum tentu dapat diterapkan
dengan mudah. Proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan estimasi ini sulit untuk dilakukan bagi perusahaan
yang go public.
Rumus untuk mencari EVA adalah sebagai berikut :
EVA = NOPAT – Capital charge
a. Menghitung NOPAT Net Operating Profit After Tax NOPAT Net Operating Profit After Tax atau laba bersih setelah
pajak ini dapat dihitung dengan rumus: NOPAT = EBIT 1- T
Keterangan : EBIT : Earning Before Interest and Tax atau laba sebelum bunga
dan pajak T : Tax atau pajak
Dimana tingkat pajak dapat diketahui dengan cara : Beban pajak
Tingkat Pajak T = ———————————– x 100 Laba Bersih sebelum pajak
Dalam perhitungan EVA terlebih dahulu kita harus mengetahui nilai NOPAT perusahaan yang diteliti.Jika pada laba akuntansi laba dikurang
dengan biaya operasional saja, maka EVA mengurangkan laba setelah
Universitas Sumatera Utara
pajak dengan biaya utang dan biaya modal.Sehingga semua biaya yang dikeluarkan untuk operasi benar-benar telah dihitung.
b. Menghitung Invested Capital Rumus :
Invested Capital = Total Kewajiban Ekuitas – Kewajiban Jk. Pendek Invested capital adalah penjabaran dari modal, sebagai modal yang
diinvestasikan yakni seluruh keuangan perusahaan yang sudah terlepas dari kewajiban jangka pendek yang tidak menanggung bunga. Total
kewajiban dan ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pendek tanpa
bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek satu tahun
sejak tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenai bunga, seperti hutang
usahakewajiban segera, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, dan lain-lain.
c. Menghitung WACC Weighted Average Cost Of Capital Rumus :
WACC = {D x rd 1 – Tax + E x re} Dimana :
Universitas Sumatera Utara
Total Kewajiban Tingkat Modal D = ———————– x 100
Total Kewajiban dan Ekuitas Beban bunga
Cost of Debt rd = ———————– x 100 Total Kewajiban
Total Ekuitas Tingkat Modal dan Ekuitas E = ———————– x 100
Total Kewajiban dan Ekuitas Laba bersih setelah pajak
Cost of Equity re = ——————————— x 100 Total Ekuitas
WACC adalah tingkat return minimum berdasarkan porsi masing- masing instrument pembiayaan dalam struktur modal yang harus
dihasilkan perusahaanuntuk memenuhi ekspektasi dari kreditur dan pemegang saham selaku penyedia modal.
d. Menghitung Capital Charges Rumus :
Capital Charges = WACC x Invested Capital Capital charges adalah biaya modal yang memperhitungkan biaya
kewajiban yang harus dibayarkan kepada para kreditor, serta biaya ekuitas yang seharusnya dibayarkan kepada para pemegang saham.
2.1.4 Market value added MVA