TEORI KEPEMIMPINAN TELAAH PUSTAKA

commit to user 22

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. TEORI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan Robbins, 2008: 49. Menurut Gibson, Ivancevich, Donnelly 2000: 272 kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi bawahan untuk mencapai beberapa tujuan. Black dalam bukunya Management: a Guide to Executive Command Samsudin, 2006: 287 mengemukakan pendapat bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan commit to user 23 meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin adalah unik dan tidak dapat diwariskan secara otomatis. Setiap pemimpin memiliki karakteristik tertentu yang timbul pada situasi yang berbeda. Menurut Robbins 2008: 49-70 ada beberapa macam studi teori kepemimpinan diantaranya adalah: 1. Teori Sifat Teori sifat ini mempertimbangkan berbagai sifat dan karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin serta memiliki asumsi bahwa seorang pemimpin dan sifat kepemimpinan itu dibawa sejak lahir dan bukan dipelajari. Ada enam karakter yang cenderung membedakan pemimpin dari bukan pemimpin adalah ambisi dan energi, hasrat untuk memimpin, kejujuran dan integritas, percaya diri, kecerdasan, dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. 2. Teori Perilaku Teori perilaku adalah teori-teori yang mengemukakan bahwa beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin. Ada berbagai aliran dalam teori perilaku: a. Kajian dari Ohio State University Studi ini mengidentifikasi dimensi-dimensi independen dari perilaku pemimpin.Dimulai dengan lebih dari seribu dimensi, yang akhirnya mempersempit menjadi dua kategori yang pada dasarnya commit to user 24 menjelaskan sebagian besar perilaku kepemimpinan sebagaimana dideskripsikan para karyawan. Kedua dimensi ini yaitu: Struktur awal initiating structure, merujuk pada tingkat sampai mana seorang pemimpin akan menetapkan serta menyusun perannya dan peran anak buahnya dalam usaha mencapai tujuan. Tenggang rasa consideration, dideskripsikan sebagai tingkat sampai mana seorang pemimpin akan memiliki hubungan-hubungan pekerjaan yang ditandai oleh kesalingpercayaan, rasa hormat terhadap ide-ide anak buah, dan rasa hormat terhadap perasaan- perasaan mereka. b. Kajian dari University of Michigan Kelompok Michigan menghasilkan dua dimensi perilaku kepemimpinan yang dinamai berorientasi karyawan employee- oriented dan berorientasi produksi production-oriented. Para pemimpin yang berorientasi karyawan dideskripsikan sebagai pemimpin-pemimpin yang menekankan hubungan antarpersonal; mementingkan kebutuhan para karyawan dan menerima perbedaan individual di antara para anggota. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi produksi cenderung menekankan aspek-aspek teknis atau tugas dari pekerjaan, perhatian utama mereka adalah penyelesaian tugas-tugas kelompok, dan anggota kelompok adalah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. c. Tabel Manajerial Suatu gambar grafis mengenai gaya kepemimpinan dua commit to user 25 dimensional dikembangkan oleh Blake dan Mouton. Mereka menampilkan suatu tabel manajerial managerial grid, yang kadang disebut juga tabel kepemimpinan, didasarkan pada gaya ”perhatian pada manusia” dan perhatian pada produksi, yang pada dasarnya merepresentasikan dimensi tenggang rasa dan struktur awal yang diperkenalkan oleh Ohio State University atau dimensi yang berorientasi karyawan dan yang berorientasi produksi dari University of Michigan. 3. Teori Kemungkinan Dalam teori kemungkinan terdapat lima pendekatan yaitu: a. Model Fiedler Model kemungkinan Fiedler Fiedler Contingency Model menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif bergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut. Ada tiga faktor kondisi atau dimensi kemungkinan yang dikenalkan Fiedler antara lain: Hubungan pemimpin anggota. Tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan rasa hormat yang dimiliki oleh para bawahan terhadap pemimpin mereka. Struktur tugas. Tingkat sejauh mana penentuan pekerjaan di proseduralkan yaitu, terstruktur atau tidak terstruktur. Kekuatan posisi. Tingkat pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin atas variabel-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, commit to user 26 pendisiplinan, promosi, dan kenaikan gaji. b. Teori Situasional Hersey dan Blanchard Teori ini merupakan teori kemungkinan yang berfokus pada para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan cara memilih gaya kepemimpinan yang benar, yang menurut Hersey dan Blanchard bergantung pada tingkat kesiapan para pengikut. c. Teori Pertukaran Pemimpin -Anggota Teori pertukaran pemimpin anggota leader-member exchange LMX- theory menyatakan bahwa karena tekanan waktu, pemimpin membangun suatu hubungan khusus dengan suatu kelompok kecil dari para pengikutnya. Mereka membentuk kelompok orang dalam- mereka dipercaya, memperoleh perhatian yang lebih besar dari pemimpin, dan kemungkinan besar juga menerima hak istimewa tertentu. Pengikut-pengikut yang lain tidak masuk dalam kelompok tersebut. Mereka mendapatkan lebih sedikit waktu dari pemimpin, lebih sedikit penghargaan darinya, dan memiliki hubungan pemimpin- pengikut yang didasarkan pada interaksi otoritas formal. d. Teori Jalan- Tujuan Dikembangkan oleh Robert House, teori jalan- tujuan mengambil elemen-elemen dari penelitian kepemimpinan Ohio State University tentang struktur awal dan tenggang rasa dan teori pengharapan motivasi. Inti dari teori jalan- tujuan path- goal theory adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk memberikan informasi, dukungan atau sumber- sumber daya lain yang dibutuhkan commit to user 27 kepada para pengikut agar mereka bisa mencapai berbagai tujuan mereka. Istilah jalan- tujuan berasal dari keyakinan bahwa para pemimpin yang efektif semestinya bisa menunjukkan jalan guna membantu pengikut-pengikut mereka mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan demi pencapaian tujuan kerja dan mempermudah perjalanan serta menghilangkan berbagai rintangannya. e. Model Pemimpin- Partisipasi Victor Vroom dan Philip Yetton mengembangkan sebuah model pemimpin- partisipasi leader- participation model yang mengaitkan perilaku kepemimpinan dan partisipasi dalam pembuatan keputusan. Menyadari bahwa struktur tugas memiliki beraneka tuntutan untuk aktivitas-aktivitas rutin dan nonrutin, kedua peneliti ini mengatakan bahwa perilaku pemimpin harus disesuaikan untuk mencerminkan struktur tugas tersebut. Model yang dikembangkan Vroom dan Yetton tersebut bersifat normatif- model itu menyediakan serangkaian peraturan yang harus diikuti ketika menentukan bentuk dan besarnya partisipasi dalam pembuatan keputusan, seperti ditentukan dari berbagai situasi yang berbeda.

B. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PDAM Kabupaten Brebes)

2 17 129

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 5 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

1 5 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 6 8

Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening pada Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Interven

0 2 22

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada PT. PLN APJ di Surakarta.

0 3 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA KREATIVITAS KARYAWAN DENGAN IKLIM INOVATIF DAN IDENTIFIKASI PEMIMPIN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Karyawan Perusahaan Roda Jati di Karanganyar).

0 0 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN PADA PEMIMPIN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi pada Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun).

0 0 7

abstrak studi pada pegawai di KPPN Surakarta BAB 0

0 0 4