64
C. Analisis Multivariat pengaruh
Persamaan regresi ganda variabel bebas k buah adalah sbb: Y = a +b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ .......+ b
k
X
k
Y= 10,041 - 0,129X
1
- 0,315X
2
+ 0,201X
3
- 0,394X
4
R=91 Konstanta= 10,041
Masing-masing variabel pengetahuan, pemahaman tingkat agama, sumber informasi, dan peran kelurga mempengaruhi perilaku seks pranikah
remaja yaitu sebesar 91. Sedangkan sebesar 9 dipengaruhi oleh faktor yang lain. Jika tidak ada dukungan pengetahuan, pemahaman tingkat agama
sumber informasi, dan peran keluarga maka perilaku seks pranikah akan meningkat sebesar 10 kali lipat untuk melakukan seks pranikah. Menurut
Suryoputro 2006, faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku seksual pranikah remaja adalah teman sebaya, aspek-aspek kesehatan reproduksi,
sikap terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, perilaku, kerentanan yang dirasakan terhadap resiko, kesehatan reproduksi, gaya hidup,
pengendalian diri, aktifitas sosial, rasa percaya diri, usia, status perkawinan, sosial-budaya, nilai dan norma sebagai pendukung sosial untuk perilaku
tertentu Suryoputro, e t al. 2006.
1. Pengetahuan tentang seks pranikah
Berdasarkan hasil p-value 0,000 dengan nilai koefisien -0,129
dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi, maka perilaku seks pranikah remaja semakin baik
65 dan sebaliknya. Setiap ada peningkatan pengetahuan sebesar 0,129 maka
terjadi penurunan perilaku seks pranikah sebesar 0,129 dan sebaliknya. Menurut Amrillah 2006, semakin tinggi pengetahuan kesehatan
reproduksi yang dimiliki remaja maka semakin rendah perilaku seksual pranikahnya, sebaliknya semakin rendah pengetahuan kesehatan
reproduksi yang dimiliki remaja maka semakin tinggi perilaku seksual pranikahnya
Pengetahuan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, umur, pengalaman, pekerjaan, pendapatan, budaya, dan pergaulan. Pengetahuan
yang tidak tepat, pengharapan yang tidak realistis, harga diri yang rendah, takut tidak berhasil atau pesimis, menunjukan bahwa remaja memiliki
kepribadian yang belum matang dan emosi yang labil, sehingga mudah terpengaruh melakukan hal-hal negatif, seperti melakukan hubungan seks
pranikah. Pengetahuan seksualitas yang baik dapat menjadikan remaja memiliki tingkah laku seksual yang sehat dan bertanggung jawab.
Pemahaman yang keliru mengenai seksualitas pada remaja menjadikan mereka mencoba untuk bereksperimen mengenai masalah seks
tanpa menyadari bahaya yang timbul dari perbuatannya, dan ketika permasalahan yang ditimbulkan oleh perilaku seksnya mulai bermunculan,
remaja takut untuk mengutarakan permasalahan tersebut kepada orang tua. Menurut Sarwono 2003, manfaat pengetahuan seksualitas adalah:
a mengerti tentang perbedaan kesehatan reproduksi antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan dan seluruh kehidupan yang selalu berubah dan
66 berbeda dalam tiap masyarakat dan kebudayaan, b mengerti tentang
peranan kesehatan reproduksi dalam kehidupan manusia, dan keluarga, c mengembangkan pengertian tentang diri sendiri sehubungan dengan fungsi
dan kebutuhan seks, d membantu untuk mengembangkan kepribadian sehingga remaja mampu untuk mengambil keputusan yang bertanggung
jawab. Pengetahuan kesehatan reproduksi yang diterima oleh remaja dari sumber yang benar dapat menjadikan faktor untuk memberikan dasar yang
kuat bagi remaja dalam menyikapi segala perilaku seksual yang semakin menuju kematangan Miqdad, 2001.
Pengetahuan kesehatan reproduksi dapat menjadikan remaja memiliki sikap dan tingkah laku seksual yang sehat dan bertanggung
jawab Saringedyanti, 1999.
2. Pemahaman tingkat agama