Kadar Protein Kadar Fe

commit to user 10 Komponen karbohidrat mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap kesehatan. Muchtadi 2001 menjelaskan bahwa fungsi serat makanan berhubungan dengan sifat serat makanan yang dapat meningkatkan jumlah kotoran dalam usus besar, mengurangi waktu transit dan mengikat air yang terdapat dalam usus besar. Selain itu juga dapat mengubah pola pengosongan lambung dan mengubah metabolisme mikroflora. Serat kasar sangat penting dalam penilaian kualitas bahan makanan karena menentukan nilai nutrisi suatu bahan pangan. Serat kasar adalah senyawa yang tidak tercerna dalam organ pencernaan manusia maupun hewan. Serat kasar tidak larut dalam asam H 2 SO 4 dan basa NaOH. Komponen utamanya serat kasar disusun oleh selulosa gum, hemiselulosa, pektin dan lignin Muchtadi dan Sugiyono,1992. Serat bukanlah zat yang dapat diserap oleh usus namun peranannya dalam proses pencernaan sangat penting bahkan dapat mencegah atau mengurangi resiko penyakit degradatif seperti jantung koroner, diabetes dan kanker kolon Baliwati et al., 2004.

2. Kadar Protein

Protein merupakan bahan pangan yang penting sebagai penyusun kombinasi-kombinasi sel terutama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan makluk hidup. Kurang lebih 13 dari kalori yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari protein. Beberapa fungsi protein meliputi membentuk sel-sel jaringan tubuh pada masa pertumbuhan, mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak, memberi energi jika jumlah karbohidrat dan lemak tidak mencukupi kebutuhan tubuh Kuntaraf dan Kuntaraf, 2003. Badan Standarisasi Nasional pada SNI 01 ‐3818 BSN, 1995 mendefinisikan bakso daging sebagai produk makanan berbentuk bulatan atau lain, yang diperoleh dari campuran daging ternak kadar daging tidak kurang commit to user 11 dari 50 dan pati atau serealia dengan atau tanpa penambahan makanan yang diizinkan. Komponen daging yang terpenting dalam pembuatan bakso adalah protein. Protein daging berperan dalam pengikatan hancuran daging selama proses pemasakan dan pengemulsi lemak sehingga produk menjadi empuk, kompak dan kenyal. Ekstraksi protein atau kemampuan protein otot mengikat lemak dan air merupakan faktor penting yang menentukan stabilitas emulsi Soeparno, 2005. Tabel 1. Persyaratan Bakso Daging Kriteria Uji Satuan Persyaratan Air bb Maks. 70 Abu bb Maks. 3 Protein bb Min. 9 Lemak bb Maks. 2 Sumber : Badan Standarisasi Nasional 1995

3. Kadar Fe

Kandungan Fe pada jamur tiram menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1996 adalah 3,4 mg sampai 18,2 mg yang terdapat dalam 100 gram jamur tiram. Sedangkan menurut Anonim 2010 b bahwa kandungan zat besi pada jamur tiram per 100 gram adalah 4. Kandungan zat besi dalam tubuh sekitar 4 gram dan bersifat esensial. Zat besi tersimpan pada sel-sel darah merah dan sel-sel otot. Masa hidup sel darah merah adalah 123 hari. Setiap hari, sel-sel darah merah tersebut mengalami perombakan dan pembentukan kembali. Zat besi yang telah dilepas dapat digunakan kembali dan hanya 1 mg yang dibuang melalui keringat, air seni dan feses. Konsumsi zat besi hendaknya sebesar 10 mg untuk pria berumur 7 sampai 9 tahun dan 15 mg untuk wanita berumur 10 sampai 12 tahun per hari Alfian, 2008. Salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan. Kekurangan commit to user 12 zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia, gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Fe terdapat pada bahan makanan hewani, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau tua. Pemenuhan Fe pada tubuh memang sering dialami sebab rendahnya tingkat penyerapan Fe didalam tubuh, terutama dari sumber Fe nabati yang hanya diserap 1 sampai 2. Penyerapan Fe asal bahan hewani dapat mencapai 10 sampai 20 Anonim, 2008.

F. Karakteristik Organoleptik Bakso

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

PENGARUH PERLAKUAN AWAL TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TEPUNG JAMUR TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS)

8 33 60

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

2 15 58

PENGARUH SUBSTITUSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KEKERASAN DAN DAYA TERIMA BAKSO IKAN LELE Pengaruh Substitusi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Kekerasan Dan Daya Terima Bakso Ikan Lele.

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Substitusi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Kekerasan Dan Daya Terima Bakso Ikan Lele.

0 3 6

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SUBSTITUSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP Pengaruh Substitusi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Kekerasan Dan Daya Terima Bakso Ikan Lele.

0 3 12

KANDUNGAN KALSIUM DAN KARBOHIDRAT BAKSO DAGING SAPI DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp) Kandungan Kalsium Dan Karbohidrat Bakso Daging Sapi Dengan Penambahan Jamur Tiram (Pleurotus sp).

0 1 14

KANDUNGAN KALSIUM DAN KARBOHIDRAT BAKSO DAGING SAPI DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp) Kandungan Kalsium Dan Karbohidrat Bakso Daging Sapi Dengan Penambahan Jamur Tiram (Pleurotus sp).

0 1 15

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus PADA MEDIA SERBUK KAYU.

0 1 14

PENGARUH PENAMBAHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KUALITAS DAN NILAI ORGANOLEPTIK ABON DAGING BURUNG PUYUH AFKIR (Coturnix coturnix Japonica).

0 0 5