commit to user 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ayam petelur afkir adalah ayam betina petelur yang produktivitas telurnya sudah menurun dan rata-rata berumur 68 sampai 72 minggu Anonim, 2000 cit.
Ariyanto, 2006, sehingga oleh peternak dijadikan sebagai sumber ayam pedaging. Daging ayam petelur afkir kurang diminati oleh masyarakat karena
dagingnya liat sehingga rasanya kurang enak. Variasi pengolahan daging dilakukan untuk mengubah ketidaksukaan daging ayam petelur afkir yaitu dibuat
bakso. Bakso merupakan salah satu produk olahan daging yang berbentuk
bulatan Ngudiwaluyo dan Suharjito, 2007. Proses pembuatan bakso dengan cara menggiling daging dan kemudian ditambahkan garam, tepung tapioka dan
bumbu-bumbu. Bakso banyak diminati dan digemari oleh masyarakat karena rasa yang enak dan bergizi. Bakso dapat dibuat dari daging sapi, ayam, maupun ikan.
Peningkatkan kualitas kimia bakso dilakukan dengan cara penambahan jamur tiram. Jamur tiram memiliki protein yang tinggi, kaya akan zat besi dan serat,
sehingga akan diperoleh produk bakso yang kaya gizi serta baik untuk kesehatan. Departemen Pertanian 2010, menyebutkan bahwa penganekaragaman pangan
merupakan salah satu cara untuk memperbaiki status gizi masyarakat. Usaha penganekaragaman pangan dapat dilakukan dengan mencari bahan makanan
yang baru atau bahan pangan yang sudah ada dikembangkan menjadi bahan pangan yang beranekaragam dengan harga yang relatif terjangkau
Jamur terdiri atas dua jenis yaitu jamur pangan edible dan jamur berbahaya non edible. Jamur tiram merupakan salah satu contoh jamur pangan.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada jamur tiram dalam keadaan segar setiap 100 gram adalah protein 10,5 sampai 30,4, kalori 367 kal, karbohidrat 56,6,
lemak 1,7 sampai 2,2, thiamin Vit. B1 0,2 mg, Fe 4, Na 837 mg, riboflavin Vit.B2 4,7 sampai 4,9 mg, niacin Vit. B3 77,2 mg, kalsium 3,14 mg,
1
commit to user 2
kalium 3,793 mg, fosfor 7,17 mg dan kandungan seratnya mencapai 7,4 sampai 24,6 persen. Manfaat dan khasiat jamur tiram antara lain sebagai sumber protein
rendah kalori, menurunkan kolestrol, sebagai anti oksidan karena mengandung folid acid yang tinggi dan dipercaya dapat menyembuhkan anemia
Anonim, 2010
b
. Bakso ayam yang mengandung sebagian besar komponen hewani
sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya dengan menambahkan komponen bahan nabati. Komponen bahan nabati yang dimaksud adalah jamur tiram. Penambahan
jamur tiram pada proses pembuatan bakso ayam yaitu dalam bentuk segar. Jamur tiram ditambahkan dengan perbandingan tertentu pada adonan bakso ayam.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar karbohidrat tidak tecerna, kadar Fe dan kadar protein yang ada pada pembuatan bakso dengan
perbandingan daging ayam dan jamur tiram tertentu, kemudian dilakukan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen. Sehingga akan
didapatkan formulasi bakso yang tepat antara pemakaian daging ayam dan penambahan jamur tiram untuk memperoleh makanan yang sehat dan bergizi
tinggi.
B. Perumusan Masalah