Rasa Pengaruh Penambahan Jamur Tiram Pleurotus ostreatus sp. terhadap

commit to user 30 cukup suka dengan bau bakso ayam yang dihasilkan akibat penambahan jamur tiram. BSN 1995, menyebutkan bahwa bau bakso sesuai SNI adalah bau normal bakso.

2. Rasa

Hasil analisis statistik dari nilai kesukaan rasa bakso ayam dengan aras penambahan jamur tiram Pleurotus ostreatus sp. 0, 5, 10 dan 15 dari adonan bakso ditunjukkan pada Tabel 8. Rerata nilai kesukaan rasa bakso ayam dengan aras penambahan jamur tiram 0, 5, 10 dan 15 dari adonan bakso secara berturut-turut adalah 2,80 cukup suka, 2,85 cukup suka, 3,15 cukup suka dan 3,55 suka. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan yang nyata P0,05 dengan adanya penambahan jamur tiram baik pada perlakuan P2 dan P3. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlakuan P2 dan P3 mempengaruhi kesukaan terhadap rasa yang ditimbulkan akibat penambahan jamur tiram pada adonan bakso. Pada hasil analisis statistik uji kesukaan terhadap rasa terdapat hasil yang tidak berbeda nyata antara perlakuan P0 dan P1 dengan nilai yaitu 2,80, 2,85 sedangkan pada perlakuan P2 dan P3 menunjukkan perbedaan yang nyata dengan nilai 3,15, 3,55. Hasil uji kesukaan rasa bakso bertaraf pada cukup suka hingga suka berarti bahwa penambahan jamur tiram meningkatkan kesukaan rasa bakso oleh panelis. Pada perlakuan P3 menunjukkan adanya peningkatan nilai kesukaan rasa bakso dari cukup suka menjadi suka dibandingkan terhadap kontrol. Menurut Dirjen Hortikultura 2006, jamur tiram mempunyai rasa yang lezat serta kandungan gizi yang cukup tinggi. Sehingga berdasarkan hal tersebut rasa yang dimiliki jamur tiram mengakibatkan rasa dari bakso pada penelitian ini menjadi lebih enak dan meningkatkan rangsangan kesukaan oleh panelis sehingga tingkat kesukaan panelis menjadi meningkat dari cukup suka menjadi suka, hal ini didukung dengan pendapat Winarno 1997 yang commit to user 31 menjelaskan bahwa cita rasa bahan pangan sebenarnya terdiri dari tiga komponen pokok yaitu bau, rasa dan rangsangan mulut. Rasa melibatkan panca indera lidah sebagai pengecap rasa pahit, manis, asin, dan asam, sedangkan mulut menimbulkan sensasi perasaan pada seseorang setelah menelan suatu bahan makanan. Tabel 8. Rerata Nilai Kesukaan Rasa Bakso Ayam dengan Aras Penambahan Jamur Tiram 0, 5, 10 dan 15 dari Adonan bakso Ulangan Perlakuan P0 P1 P2 P3 R1 3 3 2 4 R2 3 2 3 4 R3 2 2 3 3 R4 3 4 4 4 R5 3 4 5 5 R6 1 2 3 4 R7 3 3 3 4 R8 4 3 5 3 R9 4 3 3 4 R10 2 3 2 3 R11 2 4 2 2 R12 4 3 4 4 R13 3 2 3 2 R14 2 2 2 3 R15 2 3 2 3 R16 2 1 3 4 R17 4 5 3 3 R18 4 2 4 4 R19 2 3 3 3 R20 3 3 4 5 Rerata 2,80 a 2,85 a 3,15 b 3,55 c Keterangan: a, b, c Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata P0,05 Nilai 1: Tidak suka 2: Kurang suka 3: Cukup suka 4: Suka 5: Sangat suka Jangkauan nilai: Tidak suka : 0,00 - 1,49 Kurang suka : 1,50 - 2,49 Cukup Suka : 2,50 - 3,49 Suka : 3,50 - 4,49 Sangat suka : 4,50 - 5,49 commit to user 32 Peningkatan kesukaan rasa disebabkan karena penambahan jamur tiram telah mempengaruhi rasa bakso ayam. Jamur tiram memiliki rasa yang khas jamur Anonim, 2010 b sehingga dengan adanya penambahan jamur tiram menyebabkan rasa bakso menjadi berbeda. Nilai kesukaan rasa bakso ayam pada aras penambahan jamur 0 hingga 10 berkisar antara 2,80 sampai 3,15 dan berada taraf cukup suka sedangkan pada aras 15 adalah 3,55 yang bertaraf pada suka. Penambahan jamur tiram hingga 15 meningkatkan kesukaan rasa bakso ayam dari cukup suka menjadi suka. Aras terbaik dari penambahan jamur tiram pada penelitian ini adalah 15 karena nilai kesukaan panelis adalah suka. Hasil penelitian Suradi 2009, menunjukan bahwa rasa, bau bakso dari daging sapi dan domba lebih disukai dibandingkan dengan bakso dari daging ayam dan kelinci. Ada dugaan yang kuat bahwa adanya faktor kebiasaan panelis dalam mengkonsumsi bakso menyebabkan bakso sapi lebih disukai. BSN 1995, menyebutkan bahwa rasa bakso adalah gurih.

3. Tekstur

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

PENGARUH PERLAKUAN AWAL TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TEPUNG JAMUR TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS)

8 33 60

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

2 15 58

PENGARUH SUBSTITUSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KEKERASAN DAN DAYA TERIMA BAKSO IKAN LELE Pengaruh Substitusi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Kekerasan Dan Daya Terima Bakso Ikan Lele.

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Substitusi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Kekerasan Dan Daya Terima Bakso Ikan Lele.

0 3 6

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SUBSTITUSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP Pengaruh Substitusi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Kekerasan Dan Daya Terima Bakso Ikan Lele.

0 3 12

KANDUNGAN KALSIUM DAN KARBOHIDRAT BAKSO DAGING SAPI DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp) Kandungan Kalsium Dan Karbohidrat Bakso Daging Sapi Dengan Penambahan Jamur Tiram (Pleurotus sp).

0 1 14

KANDUNGAN KALSIUM DAN KARBOHIDRAT BAKSO DAGING SAPI DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp) Kandungan Kalsium Dan Karbohidrat Bakso Daging Sapi Dengan Penambahan Jamur Tiram (Pleurotus sp).

0 1 15

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus PADA MEDIA SERBUK KAYU.

0 1 14

PENGARUH PENAMBAHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KUALITAS DAN NILAI ORGANOLEPTIK ABON DAGING BURUNG PUYUH AFKIR (Coturnix coturnix Japonica).

0 0 5