4.6 Perkembangan pendapatan bank syariah
Laba perbankan syariah pada triwulan I2011 mencapai Rp400 miliar, tumbuh sekitar 21,95 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya yang sekitar Rp328 miliar. Berdasarkan statistik perbankan syariah yang dikeluarkan Bank Indonesia, peningkatan laba itu dihasilkan oleh pendapatan
operasional yang mencapai Rp2,75 triliun, naik 42,33 dibandingkan Maret 2010 yang sebesar Rp1,93 triliun. Kenaikan pendapatan operasional itu sejalan dengan
ekspansi pembiayaan pada 11 bank syariah 23 unit usaha syariah UUS yang tumbuh 47,9 menjadi Rp74,25 triliun, dibandingkan dengan Maret 2010 yang
sebesar Rp50,02 triliun. Selanjutnya kenaikan laba juga didukung oleh bagi hasil investasi yang tidak
terikat yang naik 43,08 dari Rp745 miliar menjadi Rp1,06 triliun pada akhir Maret. Selain itu pendapatan operasional lainnya juga naik 23,03 menjadi Rp406 miliar
dan pendapatan non operasional meningkat 33,75 menjadi Rp1,27 triliun.
Pendapatan operasional lain perbankan syariah pada kuartal I naik menjadi Rp33O miliar dari Rp206 miliar, yang diikuti juga oleh kenaikan pendapatan bagi
hasil sebesar Rp745 miliar atau tumbuh 15,5 dari posisi sebelumnya Rp645 miliar. Data Bank Indonesia menunjukkan beban operasional juga memang meningkat tajam
menjadi Rp955 miliar dari Rp564 miliar, serta beban nonoperasional naik dari Rp742 miliar menjadi Rp951 miliar.
Dengan demikian, total pendapatan Rp2,47 triliun, masih lebih baik dari total beban Rp2,11 triliun yang membuat laba yang dibukukan perbankan syariah tumbuh
positif. Namun, peningkatan laba masih dibayangi rasio pembiayaan bermasalah
non performing financingUPF yang berada di level 4,53 lebih tinggi dari posisi akhir tahun lalu sempat menyentuh 4,01. Meski secara tahunan lebih baik dari
Maret tahun lalu di level 5,14.
4.7 Analisis dan pembahasan
Analisa pembahasan ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi antara variable terikat Pendapatan bank syariah dengan variabel bebasnya pembiayaan
mudharabah dan dana pihak ketiga. Untuk membuktikan kebenaran hipotesa tersebut serta dapat dikatakan sahih maka penulis menganalisisnya dalam bentuk
analisa matematik, sehingga dapat diketahui apakah pendapatan bank-bank syariah di Sumatera Utara dipengaruhi oleh pembiayaan mudharabah dan dana pihak ketiga.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasi penelitian dan telah diolah dengan menggunakan Eviews 6.0 maka dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :
Y = 2.849.850 + 6.834.820 X1 + 0.384555 X2 + μ
4.3 Interpretasi Model