BEBERAPA KASUS TENTANG OPORTUNITAS PERSEROAN

bahwa kesempatan tersebut sebenarnya ditawarkan kepada perseroan, atau tawaran yang timbul karena adanya pemanfaatan aset atau informasi dari perseroan. Kadang-kadang disebutkan bahwa tindakan oportunitas perseroan yang dilarang adalah jika hubungan tindakan oportunitas perseroan mempunyai hubungan fungsional functional relationship dengan bisnis perseroan. 120 f. Kriteria keenam yang sangat sempit yang menentukan bahwa baru merupakan oportunitas perseroan jika kesempatan tersebut dianggap memang “perlu” necessary bagi perseroan. 121

B. BEBERAPA KASUS TENTANG OPORTUNITAS PERSEROAN

CORPORATE OPPORTUNITY Beberapa contoh kasus yang dapat digolongkan ke dalam doktrin oportunitas perseroan, antara lain sebagai berikut: 1. Sebuah perseroan sedang merencanakan untuk membangun pabriknya di lokasi tertentu. Tiba-tiba seorang Direksi perseroan membeli tanah di lokasi tersebut dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih mahal kepada perseroan tanpa melakukan disclosure. Tindakan tersebut mermasuk oportunitas perseroan, sehingga keuntungan yang diperolehnya harus diserahkan kepada perseroan; 122 2. Direksi perseroan yang memiliki sebuah supermarket mengetahui bahwa akan dijual suatu supermarket sejenis tidak berapa jauh dari lokasi supermarket lama. 120 Ibid, hal. 230. 121 Ibid, hal. 230. 122 Ibid, hal. 241. Universitas Sumatera Utara Pihak Direksi perseroan membeli supermarket yang dijual tersebut dan menggunakan pengetahuannya mengenai pengontrolan supermarket dan relasi dengan para pemasok agar supermarket yang baru dibelinya lebih kompetitif. Supermarket yang baru adalah termasuk ke dalam oportunitas perseroan, sehingga profit supermaret yang baru harus dikembalikan kepada supermarket yang lama. 123 3. Seorang Direksi dari sebuah perusahaan, yang bertindak sebagai manajer proyek, biasanya mendapatkan kontrak melalui tender untuk perusahaan yang dipimpinnya. Kemudian Direksi tersebut mengetahui bahwa tender akan dibuka lagi. Dia berhenti dari Direksi dan menjadi pegawai perusahaan yang dulu dipimpinnya, kemudian dia mengajukan penawaran tender untuk dirinya sendiri dan dia memenangkan tender tersebut. dalam membuat kontrak dengan tender tersebut, Direksi memiliki konflik kepentingan dengan tugasnya selaku Direksi dahulunya dan selaku mantan Direksi, yang merupakan tugas yang terus berlanjut pre-existing and continuing duty. Karenanya, tindakan tersebut merupakan oportunitas perseroan dari perusahaan di mana mantan Direksi tersebut dahulunya bekerja. 124 123 Ibid, hal. 242. 124 Ibid, hal. 243. Universitas Sumatera Utara

C. PEMBUKTIAN CORPORATE OPPORTUNITY YANG DITINJAU DARI

Dokumen yang terkait

Kedudukan Dan Tanggung Jawab Komisaris Independen Pada Perseroan Terbuka Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 (Riset : PT. Central Proteinaprima Tbk.)

0 44 131

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 5 16

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 2 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

BAB II WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PRINSIP CORPORATE OPPORTUNITY YANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 3 43

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 (Studi Pada PT. Mondrian Klaten).

0 0 11

TANGGUNG JAWAB DIREKSI PERSEROAN TERBATAS DALAM HAL TERJADI PELANGGARAN TERHADAP ANGGARAN DASAR PERSEROAN MAUPUN PIHAK KETIGA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 DIKAITKAN DENGAN PRINSI.

0 0 1

Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas Dalam Akuisisi Suatu Perusahaan Yang Merugikan Pemegang Saham Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 1

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS.

0 0 13

Analisis Penderivasian Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 14