Langkah-langkah PAIKEM Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenang- kan PAIKEM
2009: 105-106. Langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut.
1 Menunjukmengundi untuk mendapatkan seorang siswa yang akan menjawab soal nomor 1.
2 Jika siswa yang mendapat giliran petama menjawab soal nomor tersebut langsung menjawab benar, maka siswa itu diberi
kesempatan menunjuk salah satu temannya menjawab soal nomor berikutnya.
3 Jika siswa yang pertama mendapat kesempatan menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu diharuskan menjawab soal
berikutnya dan seterusnya hingga siswa tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu nomor soal tertentu.
4 Jika pada gelindingan putaran pertama bola salju masih terdapat soal yang belum terjawab, maka soal-soal itu dijawab
oleh siswa yang mendapat giliran. 5 Di akhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang
telah dipelaiari siswa Suprijono, 2009: 106.
2.3 Penjabaran PAIKEM 2.3.1 Pembelajaran Aktif
Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual
siswa. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan
yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya
sendiri. Dengan demikian, siswa didorong untuk bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri.
Menurut Taslimuharrom dalam Syah dan Kariadinata, 2009: 14 sebuah proses belajar dikatakan aktif active learning apabila
mengandung hal berikut.
1 Keterlekatan pada tugas Commitment Dalam hal ini, materi, metode, dan strategi pembelajaran hendaknya
bermanfaat bagi siswa, sesuai dengan kebutuhan siswa relevant, dan bersifatmemiliki keterkaitan dengan kepentingan pribadi
personal.
2 Tanggung jawab Responsibility Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu memberikan wewenang
kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung jawab, sedangkan guru lebih banyak mendengar dan menghormati ide-ide
siswa, serta memberikan pilihan dan peluang kepada siswa untuk mengambil keputusan sendiri.
3 Motivasi Motivation Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan motivasi intrinsic
siswa. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Dalam perspektif psikologi kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik bukan
ekstrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Motivasi belajar siswa
akan meningkat apabila ditunjang oleh pendekatan yang lebih berpusat pada siswa student centered learning. Guru mendorong
siswa untuk aktif mencari, menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri.
Guru juga perlu memberikan bermacam-macam situasi belajar yang memadai untuk materi yang disajikan, dan menyesuaikannya
dengan kemampuan dan karakteristik serta gaya belajar siswa. Untuk itulah Ismail 2009: 52 menyatakan bahwa sebagai konsekuensinya
guru dituntut kaya metode mengajar sekaligus terampil menerapkannya, dan variatif dalam melaksanakannya.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang membuat siswa aktif bertanya,
berpendapat dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan belajar.