Pelaksanaan action Pengamatan observation Pelaksanaan action

c. Pengamatan observation

Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi reflection

Peneliti menganalisis dan menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada peleksanaan pembelajaran siklus II. Kemudian menetapkan rencana perbaikan untuk pertemuan pada siklus III.

3.8.3 Siklus III a. Perencanaan

planning Selain menyiapkan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, peneliti menetapkan metode pembelajaran yang akan digunakan pada siklus III ini adalah Tebak Pelajaran dan Snowball Drilling.

b. Pelaksanaan action

Langkah-langkah pembelajaran pada siklus III ini adalah sebagai berikut. 1 Kegiatan awal dilaksanakan dengan kegiatan pendahuluan, motivasi, dan apersepsi. 2 Kegiatan inti diawali dengan menuliskan poin-poin materikata kunci yang akan disampaikan. 3 Siswa diminta untuk menulis kata kunci apa saja yang diprediksi akan muncul pada materi yang akan disampaikan oleh guru. 4 Guru menyampaikan materi secara interaktif. 5 Selama proses pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru. 6 Guru memberikan selingan kegiatan berupa nyanyian atau senam ringan agar suasana santai kembali. 7 Siswa mengerjakan soal evaluasi. 8 Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa menyimpulkan materi dan memberikan refleksi.

c. Pengamatan observation

Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi reflection

Peneliti menganalisis dan menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada peleksanaan pembelajaran siklus III. Dari hasil refleksi ini peneliti menarik kesimpulan apakah penelitian ini sudah mencapai indikator yang diharapkan atau perlu diadakan siklus tambahan.

3.9 Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi beberapa indikator sebagai berikut. a. Aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran meningkat pada tiap siklusnya. b. Nilai rata-rata keterampilan membaca pemahaman siswa mencapai KKM 71. c. Nilai rata-rata hasil evaluasi belajar mencapai 71.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SD Degeri 6 Metro Barat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam keterampilan membaca pemahaman dapat disimpulakan sebagai berikut. 5.1.1 Penerapan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam keterampilan membaca pemahaman. Terbukti hasil rekapitulasi aktivitas siswa pada siklus I sebesar 66,67 dengan kategori “Sedang”, siklus II sebesar 71,43 dengan kreteria “Sedang”, dan siklus III mencapai 83,33 dengan kreteria keberhasilan “Aktif”. Dengan demikian peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,7 dan peningkatan pada siklus II ke siklus III sebesar 0,17. 5.1.2 Penerapan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan PAIKEM dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada siklus I persentase keterampilan membaca pemahaman siswa sebesar 63,56 dengan kategori “Sedang”. Pada siklus II sebesar 70,30 dengan kategori “Sedang”. Dan pada siklus III persentase keterampilan membaca pemahaman mencapai 77,21 dengan kategori “Tinggi”. Sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,11 dan pada siklus II ke siklus III sebesar 0,10.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini disampaikan saran yang diberikan kepada. 5.2.1 Siswa, agar senantiasa membudayakan belajar membaca dan menulis guna memperkaya ilmu pengetahuan serta memperoleh hasil belajar yang lebih baik. 5.2.2 Guru, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi keterampilan membaca pemahaman hendaknya menerapkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan PAIKEM, dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 5.2.3 Kepala Sekolah, hendaknya memfasilitasi kebutuhan guru dan memberikan arahan bahwa ada banyak model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca pemahaman siswa, salah satunya dengan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan PAIKEM.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS VB SD NEGERI 10 METRO TIMUR

1 18 131

PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA (KATARSIS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV A SD NEGERI 4 METRO PUSAT

5 38 66

PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 1 SD N 07 METRO TIMUR

1 13 86

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VB SD NEGERI 04 METRO BARAT

1 7 75

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 METRO BARAT

0 6 70

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 4 METRO UTARA

0 4 66

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 5 32

PENERAPAN MODEL CICR ( COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS II.

0 2 48

PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 1 38