9 munculnya konflik kepentingan. Pemegang saham menginginkan pengembalian
yang lebih besar dan secepat –cepatnya atas investasi yang mereka tanamkan
sedangkan manajer menginginkan kepentingannya diakomodasi dengan pemberian kompensasi atau insentif yang sebesar
–besarnya atas kinerjanya dalam menjalankan perusahaan. Maka dari itu mau tidak mau para manajer berusaha
untuk meningkatkan tingkat profitabilitas agar kebutuhan baik para pemegang saham maupun manajer sama sama terpenuhi.
2.1.2 Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pedapatan investasi.
Dikatakan perusahaan rentabilitasnya baik apabila mampu menggunakan modal atau aktiva yang dimilikinya Kasmir, 2008 : 135.
Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu:
1 Gross profit margin GPM
Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross
profit margin maka semakin baik. Rumus untuk mencari GPM adalah sebagai berikut:
10 2
Operating profit margin OPM. Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan
sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak. Rumus untuk mencari OPM adalah sebagai berikut:
3 Net profit margin NPM.
Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga
dan pajak. 4
Return on assets ROA. Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan manajemen dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia.
5 Return on investment ROI
Return on
Investment menunjukkan
kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan
aktivanya dalam kegiatan perusahaannya.
6 Return on equity ROE
Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan.
11 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan return on asssets ROA sebagai
parameter profitabilitas.
2.1.3 Manajemen Modal Kerja
Pengertian manajemen modal kerja menurut Brigham and Daves 2004 : 697,
“Working capital management involves both setting working capital policy and carrying out that policy in day-to-day operation
”. Dapat disimpulkan bahwa manajemen modal kerja meliputi kebijakan modal kerja dan penggunaannya pada
operasional perusahaan sehari-hari. Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu
perusahaan yaitu: 1
Perputaran Modal Kerja Menu
rut Abdullah 2005 : 71 “manajemen penggunaan modal kerja dapat diuji dengan menggunakan rasio perputaran modal kerja working
capital turnover, yakni perbandingan antara penjualan dengan jumlah keseluruhan aset lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu”. Bila volume penjualan naik, investasi persediaan dan piutang meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Formulasi dari
working capital turnover WCT adalah sebagai berikut:
2 Perputaran Persediaan
12 Menurut Jumingan 20
08:128 menjelaskan bahwa : “Perputaran Persediaan menunjukkan barang dijual dan diadakan kembali selama satu
periode akuntansi”. Dengan demikian, tingkat perputaran persediaan yang tinggi mengindikasikan bahwa tingkat penjualan yang tinggi pada
perusahaan. Perputaran persedian ini dihitung dengan cara sebagai berikut :
Persediaan rata-rata dapat dihitung dengan membagi jumlah persediaan akhir tahun dan awal tahun dengan dua. Besarnya hasil perhitungan
perputaran persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Melalui tingkat perputaran persediaan maka kita
dapat menghitung hari rata-rata barang disimpan digudang yaitu dengan membagi hari dalam satu tahun dengan tingkat perputaran persediaan.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Hari rata-rata barang disimpan digudang akan bermanfaat untuk menilai efisiensi dari persediaan.
3 Perputaran Aset Tetap
Menurut Harahap 2010 : 309 menjelaskan bahwa “rasio perputaran asset tetap menunjukkan berapa kali nilai aset berputar bila diukur dari
volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aset tetap menciptakan penjualan tinggi. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
13 4
Rasio Perputaran Piutang Menurut Harahap 2010 : 308 menjelaskan bahwa “rasio perputaran
piutang menunjukkkan berapa cepat penagihan utang”. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya
adalah sebagai berikut:
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan working capital turnover WCT sebagai parameter profitabilitas sebab working capital turnover
menunjukkan seberapa efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan..
2.1.4 Likuiditas