selama dapat dibuktikan menggunakan analisis yang rasional. Gaya geser terfaktor tidak perlu lebih besar daripada gaya geser yang dihasilkan oleh kombinasi pembebanan.
B. Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas SRPMT
SRPMT diharapkan dapat mengalami deformasi inelastis secara moderat akibat gaya gempa rencana. SRPMT harus memenuhi persyaratan pada butir ini dan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga deformasi inelastis akibat beban gempa rencana terakomodasi dengan tercapainya pelelehan pada komponen struktur untuk rangka
dengan sambungan kaku, atau tercapainya pelelehan pada sambungan untuk rangka dengan sambungan semi kaku Perencanaan semua sambungan balok-ke-kolom yang
digunakan pada Sistem Pemikul Beban Gempa harus didasarkan pada hasil hasil pengujian kualifikasi yang menunjukkan rotasi inelastic sekurang-kurangnya 0,02 radian.
Hasil-hasil pengujian kualifikasi didapat terhadap sekurang-kurangnya dari dua pengujian siklik.
Pengujian sambungan balok-ke-kolom harus memperlihatkan kuat lentur, yang diukur di muka kolom, sekurang-kurangnya sama dengan momen plastis nominal balok
M p pada saat terjadinya rotasi inelastis yang disyaratkan, kecuali bila: a Kuat lentur balok lebih ditentukan oleh tekuk lokal daripada oleh tegangan
leleh bahan, atau bila sambungan menghubungkan balok dengan penampang melintang yang direduksi maka kuat lentur minimumnya sama dengan 0,8M p dari balok pada
pengujian; b Sambungan-sambungan yang memungkinkan terjadinya rotasi dari komponen
struktur yang tersambung dapat diijinkan, selama dapat ditunjukkan menggunakan analisis yang rasional bahwa tambahan simpangan antar lantai yang disebabkan oleh
deformasi sambungan dapat memperhitungkan stabilitas sistem rangka secara keseluruhan dengan memperhatikan pengaruh orde kedua.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan semua sambungan balok-ke-kolom yang digunakan pada Sistem Pemikul Beban Gempa harus didasarkan pada hasilhasil pengujian kualifikasi yang
menunjukkan rotasi inelastic sekurang-kurangnya 0,02 radian. Hasil-hasil pengujian kualifikasi didapat terhadap sekurang-kurangnya dari dua pengujian siklik
Pengujian sambungan balok-ke-kolom harus memperlihatkan kuat lentur, yang diukur di muka kolom, sekurang-kurangnya sama dengan momen plastis nominal balok
M p pada saat terjadinya rotasi inelastis yang disyaratkan, kecuali bila: a Kuat lentur balok lebih ditentukan oleh tekuk lokal daripada oleh tegangan
leleh bahan, atau bila sambungan menghubungkan balok dengan penampang melintang yang direduksi maka kuat lentur minimumnya sama dengan 0,8M p dari balok pada
pengujian; b Sambungan-sambungan yang memungkinkan terjadinya rotasi dari komponen
struktur yang tersambung dapat diijinkan, selama dapat ditunjukkan menggunakan analisis yang rasional bahwa tambahan simpangan antar lantai yang disebabkan oleh
deformasi sambungan dapat diakomodasikan oleh struktur bangunan. Analisis rasional yang dilakukan harus memperhitungkan stabilitas sistem rangka secara keseluruhan
dengan memperhatikan pengaruh orde kedua. Kedua pelat sayap dari balok harus dikekang secara lateral dengan cara langsung
atau tak langsung. Panjang daerah yang tak terkekang secara lateral tidak boleh melampaui 25.250ry f y . Sebagai tambahan, pengekang lateral harus dipasang dekat
titik tangkap beban-beban terpusat, perubahan penampang, dan lokasi-lokasi lainnya yang mana menunjukkan kemungkinan terbentuknya sendi plastis pada saat terjadinya
deformasi inelastis pada SRPMT
C. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa SRPMB