BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
II.1. Pengenalan Desain Struktur Baja A.
Desain Konstruksi
Desain Konstruksi dapat didefenisikan sebagai perpaduan antara seni artistik keindahan dan ilmu pengetahuan science untuk menghasilkan suatu struktur yang
aman dan ekonomis serta memenuhi fungsi tertentu dan persyaratan estetika. Untuk mencapai tujuan ini, seorang perencana desainer harus mempunyai pengetahuan yang
baik tentang : 1.
Sifat – sifat fisis material. 2.
Sifat – sifat mekanis material. 3.
Analisa Struktur. 4.
Hubungan antara fungsi rancangan dan fungsi struktur
B. Prosedur Desain
Prosedur perencanaan desain terdiri dari 6 langkah utama, yaitu : 1.
Pemilihan tipe dan rancangan struktur. 2.
Penentuan besarnya beban – beban yang bekerja pada struktur. 3.
Menentukan gaya – gaya dalam dan momen yang terjadi pada struktur. 4.
Pemilihan komponen – komponen struktur beserta sambungannya yang memenuhi kriteria kekuatan, kekakuan dan ekonomis.
5. Pemeriksaan ketahanan struktur akibat beban kerja.
6. Perbaikan akhir.
C. Keunggulan Baja Sebagai Material Konstruksi
Universitas Sumatera Utara
C.1. Kekuatan Tinggi High Strength Baja struktural umumnya mempunyai daya tarikan tensile strength antara 400
sd 900 Mpa. Hal ini sangat berguna untuk dipakai pada struktur – struktur yang memiliki bentang panjang dan struktur pada tanah lunak.
C.2 Keseragaman Uniformity Sifat – sifat baja tidak berubah karena waktu. Hampir seluruh bagian baja
memiliki sifat – sifat yang sama sehingga menjamin kekuatannya. C.3 Elastisitas Elasticity
Baja mendekati perilaku seperti asumsi yang direncanakan oleh perencana, karena mengikuti hukum Hooke, walaupun telah mencapai tegangan yang cukup tinggi.
Modulus elastisitasnya sama untuk tarik dan tekan. C.4 Daktalitas Ductility
Daktalitas adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastik bolak – balik berulang diluar batas titik leleh pertama, sambil
mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Manfaat daktalitas ini bagi kinerja struktural adalah pada saat baja mengalami pembebanan yang melebihi
kekuatannya, baja tidak langsung hancur tetapi akan meregang sampai batas daktalitas. Demikian juga pada beban siklik, daktalitas yang tinggi menyebabkan baja dapat
menyerap energi yang besar. C.5 Kuat Patah Rekah Fracture Toughness
Baja dalah material yang sangat ulet sehingga dapat memikul beban yang berulang – ulang. Komponen struktur baja yang dibebani sampai mengalami deformasi
besar, masih mampu menahan gaya – gaya yang cukup besar tanpa mengalami fraktur. Keuletan ini dibutuhkan jika terjadi konsentrasi tegangan walaupun tegangan yang masih
dibawah batas yang diizinkan. Pada bahan yang tidak memiliki keuletan yang tinggi,
Universitas Sumatera Utara
keruntuhan dapat terjadi pada tegangan yang rendah dan akan bersifat getas keruntuhan secara langsung .
D. Kelemahan Baja Sebagai Material Konstruksi