Pendidikan dengan Kesintasan Probabilitas Kesintasan 1 Tahun

c. Pendidikan dengan Kesintasan

Estimasi probabilitas kesintasan 1 tahun penderita kanker serviks kelompok pendidikan SD yang terdiri dari 39 kasus dan 7 kasus diantaranya mengalami kejadian ialah 0,664 66,4, untuk kelompok pendidikan SLTP yang terdiri dari 24 kasus dan 8 kasus diantaranya mengalami kejadian sebesar 0,298 29,8, sementara untuk kelompok SLTA dan PT masing-masing 26 kasus dengan 3 kasus mengalami kematian dan 6 kasus dengan 1 kasus mengalami kejadian sebesar 0,778 77,8 dan 0,833 83.3. Analisis selanjutnya untuk melihat kemaknaan menggunakan uji log rank dengan df = 3 diperoleh chi-square = 4,937 dan p = 0,176 menujukkan tidak ada 111 1 6 15 9 1 113 5 15 9 1 1 0 0,167 0,500 0,300 0,033 118 1 5 15 8 1 122 4 15 8 1 1 0 0,143 0,536 0,286 0,036 133 1 4 15 7 1 156 1 4 15 6 1 163 1 4 14 6 1 180 3 14 6 1 1 0 0,125 0,583 0,250 0,042 195 3 13 6 1 1 0 0,130 0,565 0,261 0,043 198 1 3 12 6 1 233 1 3 11 6 1 238 1 3 10 6 1 256 1 3 9 6 1 257 1 3 8 6 1 259 1 3 7 6 1 285 1 2 7 6 1 298 1 2 6 6 1 317 2 1 6 5 1 369 1 1 6 4 1 376 1 1 6 3 1 381 1 6 3 1 387 1 6 2 1 417 1 5 2 1 432 1 5 1 1 435 4 1 1 447 1 4 1 1 466 1 4 1 511 1 4 543 1 2 548 1 2 571 1 1 Total 4 5 9 1 2,993 9,546 5,738 0,718 Universitas Sumatera Utara perbedaan antara pendidikan penderita dengan kesintasan. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang kesintasan 1 tahun penderita kanker serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini. Tabel 4.5 Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Berdasarkan Pendidikan Menggunakan Metode Kaplan-Meier Pendidikan � � sensor SD 39 7 32 0,664 SLTP 24 8 16 0,298 SLTA 26 3 23 0,778 PT 6 1 5 0,833 Gambar 4.11 Kurva Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pendidikan di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara

d. Pekerjaan dengan Kesintasan

Pada Tabel 4.5 di bawah ini diperlihatkan bahwa estimasi probabilitas kesintasan untuk penderita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebesar 0,619 61,9 dengan banyak kasus 77 dan 15 diantaranya mengalami kejadian, untuk penderita yang bekerja sebagai PNS atau wiraswasta sebesar 0,700 70 dengan 2 diantara 9 kasus mengalami kejadian. Sementara untuk penderita yang bekerja lainnya tidak memiliki probabilitas kesintasan. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji log rank dengan df = 2 diperoleh chi-square = 0,137 dan p = 0,934. Ini artinya tidak ada perbedaan antara kelompok pekerjaan dengan kesintasan 1 tahun penderita kanker serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2009. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kurva estimasi probabilitas kesintasan 1 tahun penderita kanker yang saling berpotongan yang menandakan tidak adanya hubungan antara pekerjaan dengan kesintasan. Tabel 4.6 Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Berdasarkan Pekerjaan Menggunakan Metode Kaplan-Meier Pekerjaan � � sensor IRT 77 15 62 0,619 PNSwiraswasta 9 2 7 0,700 lainnya 9 2 7 0,000 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 Kurva Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pekerjaan di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 e. Stadium dengan Kesintasan Penderita yang datang ke RSUP. H. Adam Malik tahun 2009 dengan stadium dini memiliki estimasi probabilitas kesintasan sebesar 0,909 90,9, banyak kasus dengan stadium dini ialah 32 kasus dan 1 diantaranya mengalami kejadian. Sementara penderita yang datang dengan stadium lanjut memiliki estimasi probabilitas kesintasan sebesar 0,484 48,4 dengan banyak kasus 63 dan 18 diantaranya mengalami kejadian. Analisis menggunakan uji log rank dengan df = 1, chi-square = 7,569 dan p = 0,005 memperlihatkan adanya perbedaan tingkat stadium dengan kesintasan. Dengan kata lain tingkat stadium mempengaruhi kesintasan penderita kanker serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2009. Estimasi probabilitas kesintasan 1 tahun penderita kanker serviks dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini. Tabel 4.7 Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Berdasarkan Stadium Menggunakan Metode Kaplan-Meier Stadium � � sensor Dini 0-IIa 32 1 31 0,909 Lanjut IIb-IVb 63 18 45 0,484 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Kurva Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 f. Usia Menikah dengan Kesintasan Penderita kanker serviks yang datang berobat ke RSUP. H. Adam Malik tahun 2009 paling banyak menikah ketika berusia di bawah 20 tahun yaitu sebanyak 68 orang dan 18 diantaranya mengalami kejadian. Penderita yang menikah di bawah usia 20 tahun memiliki probabilitas kesintasan 1 tahun sebesar 0,503 50,3 sementara penderita yang menikah di atas usia 20 tahun memiliki probabilitas kesintasan sebesar 0,875 87,5. Analisis uji kemaknaan memperlihatkan bahwa ada perbedaan antara penderita yang menikah di bawah usia 20 tahun dan yang menikah di atas usia 20 tahun dengan kesintasan. Ini merupakan hasil dari uji log rank dengan df = 1, chi- square = 4,695 dan p = 0,026. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Berdasarkan Usia Menikah Menggunakan Metode Kaplan-Meier Usia menikah � � sensor 20 68 18 50 0,503 20 27 1 26 0,875 Gambar 4.14 Kurva Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Menikah di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 g. Penggunaan Kontrasepsi dengan Kesintasan Penderita kanker serviks di RSUP. H. Adam Malik tahun 2009 dalam hal penggunaan kontrasepsi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pernah menggunakan kontrasepsi dan tidak pernah menggunakan kontrasepsi. Penderita yang pernah menggunakan kontrasepsi terdiri dari 60 orang dan 13 diantaranya mengalami kejadian kematian memiliki estimasi probabilitas kesintasan 1 tahun sebesar 0,668 66,8. Sementara penderita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi terdiri dari 35 orang dan 6 diantaranya mengalami kejadian memiliki estimasi probabilitas kesintasan 1 tahun sebesar 0,538 53,8. Universitas Sumatera Utara Analisis lanjut menggunakan uji log rank dengan df = 1 diperoleh chi-square = 0,479 dan p = 0,489 menunjukkan tidak ada perbedaan antara riwayat penggunaan kontrasepsi dengan kesintasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini. Tabel 4.9 Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan 2009 Berdasarkan Penggunaan Kontrasepsi Menggunakan Kaplan-Meier Peng. kontrasepsi � � sensor pernah 60 13 47 0,668 Tidak pernah 35 6 29 0,538 Gambar 4.15 Kurva Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penggunaan Kontrasepsi di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 h. Penyakit yang Menyertai dengan Kesintasan Penderita yang memiliki penyakit lain selain kanker serviks memiliki estimasi probabilitas kesintasan sebesar 0,494 49,4 sedangkan penderita yang tidak Universitas Sumatera Utara memiliki penyakit lain memiliki estimasi probabilitas kesintasan jauh lebih besar yaitu 0,938 93,8. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji log rank dengan df = 1 diperoleh chi-square = 5,418 dan p = 0,020. Ini artinya ada perbedaan antara riwayat penyakit yang menyertai penderita kanker serviks dengan kesintasan. Selanjutnya estimasi probabilitas kesintasan penderita kanker serviks dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini. Tabel 4.10 Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Berdasarkan Penyakit yang Menyertai Menggunakan Metode Kaplan-Meier Penyakit yang menyertai � � sensor Ada 65 18 47 0,494 Tidak ada 30 1 29 0,938 Gambar 4.16 Kurva Estimasi Probabilitas Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penyakit yang Menyertai di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Analisis Multivariat

Analisis selanjutnya yang akan dilakukan ialah analisis multivariat, analisis ini dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesintasan penderita kanker serviks. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh variabel kandidat yang akan diikutsertakan pada analisis multivariat. Variabel yang menjadi kandidat pada analisis multivariat ini ialah variabel yang memiliki nilai p 0,25 pada analisis bivariat. Diantara variabel-variabel di atas yang memenuhi syarat menjadi variabel kandidat ialah usia, pendidikan, stadium, usia menikah dan penyakit yang menyertai. Selanjutnya dilakukan penyeleksian diantara variabel kandidat. Hasil penyeleksian variabel kandidat dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.11 Analisis Variabel Kandidat dengan Kesintasan 1 Tahun Penderita Kanker Serviks Menggunakan Regresi Cox variabel kandidat � SE wald df p Exp � Usia 0,298 0,346 0,743 1 0,389 1,347 Pendidikan 0,580 0,342 2,877 1 0,090 1,786 Usia menikah -11,945 202,171 0,003 1 0,953 0,000 Penyakit -2,083 1,041 4,004 1 0,045 0,125 Stadium 2,165 1,047 4,274 1 0,039 8,713 Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa variabel yang memenuhi syarat p 0,05 untuk diikutsertakan pada analisis selanjutnya ialah variabel penyakit yang menyertai dan stadium. Kemudian dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya interaksi diantara variabel yang memenuhi syarat dengan waktu. Hal ini juga dilakukan untuk memastikan asumsi proportional hazard telah terpenuhi. Untuk memeriksa asumsi ini digunakan pengujian dengan time dependent covariat . Hasil pengujian asumsi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Hasil Uji Asumsi Proportional Hazard dengan Time Dependent Covariat variabel � SE wald df p Exp � T_COV_ 0,000 0,010 0,002 1 0,968 1,000 Penyakit yang menyertai -2,058 1,264 2,652 1 0,103 0,128 Variabel � SE wald df p Exp � T_COV_ -0,009 0,007 1,473 1 0,225 0,991 Stadium 3,371 1,632 4,265 1 0,039 29,098 Berdasarkan Tabel 4.12 di atas terlihat bahwa T_COV_baik untuk variabel penyakit yang menyertai maupun stadium memiliki nilai p 0,005 yaitu 0,968 dan 0,225. Ini artinya asumsi proportional hazard telah terpenuhi, yaitu tidak ada interaksi variabel independen yang memenuhi syarat dengan waktu. Selanjutnya dilakukan pengontrolan terhadap variabel yang memenuhi syarat, variabel yang tidak memenuhi syarat dikeluarkan satu persatu untuk melihat apakah variabel yang memenuhi syarat signifikan dan dapat dimasukkan dalam model. Hasil pengontrolan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.13 Hasil Akhir Pengontrolan Variabel Kandidat Menggunakan Regresi Cox Variabel � SE wald df p Exp � Penyakit -2,172 1,030 4,448 1 0,035 0,114 Stadium 2,437 1,029 5,612 1 0,018 11,442 Berdasarkan Tabel 4.13 di atas diperoleh model akhir yaitu model regresi cox proportional hazard sebagai berikut: ℎ = ℎ � −2,172� ��� + 2,437 � � ℎ = ℎ 0,112� ��� + 11,442 � � Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil di atas juga didapatkan interpretasi Exp � sebagai resiko relatif 1 variabel terkontrol oleh variabel yang lain, yaitu penderita yang memiliki penyakit lain selain kanker serviks memiliki resiko kematian sebesar 0,114 kali lebih besar dibanding dengan penderita yang tidak memiliki penyakit pada stadium yang sama. Begitu juga halnya penderita dengan stadium lanjut memiliki resiko 11,442 kali lebih besar dari penderita dengan stadium dini pada status penyakit yang sama. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian restropektif yang bersifat observasional mengikuti perjalanan penyakit ke arah belakang untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kesintasan penderita kanker serviks. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari data rekam medis penderita kanker serviks pasien di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2009.

5.1 Probabilitas Kesintasan 1 Tahun

Jumlah kasus kanker serviks yang terjadi pada tahun 2009 di RSUP. H. Adam Malik Medan ialah 107 kasus, namun hanya 95 kasus yang lengkap yang digunakan pada penelitian. Diantara 95 kasus ditemukan 19 20 kasus yang mengalami kematian, 4 kasus 4,2 yang tetap hidup serta 72 kasus 75,8 yang hilang dari observasi. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan metode Kaplan-Meier diperoleh estimasi probabilitas kesintasan 1 tahun penderita kanker serviks yang telah mendapat pengobatan di RSUP. H. Adam Malik ialah sebesar 0,568 56,8. Pada penelitian di RS Kanker Dharmais Jakarta tahun 2003 tentang kesintasan 5 tahun penderita kanker serviks memiliki kesintasan sebesar 0,4035 40,35, angka ini tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan perbedaan waktu kesintasan yaitu 4 tahun. Berbeda halnya kesintasan 1 tahun penderita kanker serviks di Inggris dan Wales tahun 2001 yaitu sebesar 83,5 Quinn et al , 2008. Hal ini berbeda jauh dengan kondisi kesintasan 1 tahun penderita kanker serviks di Indonesia khususnya di RSUP. H. Adam Malik Medan. Dan ini diperkirakan diakibatkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sumatera Utara tentang deteksi dini kanker serviks, sehingga penderita yang datang berobat ke RSUP. H. Adam Malik umumnya telah mencapai stadium lanjut. Universitas Sumatera Utara

5.2 Usia