Latar Waktu Latar Tempat Latar Sosial

1868 di Jepang. Shido sebagai etos pengabdian diri yang didasarkan pada prinsip gorin etika Konfusionis yang berisikan lima macam hubungan antar pribadi telah bekerja dalam lembaga moralitas giri dan chu. Konsep chu membawa pengertian balas budi kepada shogun dalam loyalitas bertingkat, dan konsep giri berubah makna menjadi giri yang membalas kebaikan kepada tuan setulus hati yang memperhitungkan untung dan ruginya. Dengan demikian rasa berhutang anak buah terhadap atasan tertumpu pada puncak birokrasi yaitu kesogunan. Hal inilah yang mengakibatkan perubahan kesetiaan kesetiaan anak buah kepada tuan menjadi kepada keshogunan Situmorang, 1995:83.

2.3 Setting Novel “Pembunuhan Sang Shogun”

Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:216 mengatakan bahwa latar atau setting yang disebut juga landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Nurgiyantoro 1995:227 mengungkapkan bahwa unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan sendiri, pada kenyataannya salaing berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

2.3.1 Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa- peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu yang faktual. Latar waktu juga harus dikaitkan dengan latar tempat dan latar sosial sebab pada kenyataannya memang saling berkaitan. Latar waktu dalam novel ini adalah pada awal zaman Edo yang terjadi sekitar tahun 1603. Novel yang diterbitkan dalam cetakan pertama di tahun 2010 ini membawa kita kembali pada cerminan masyarakat pada zaman itu.

2.3.2 Latar Tempat

Latar tempat mengindikasikan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat- tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama yang jelas. Penggunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu haruslah mencerminkan, atau tidak bertentangan dengan sifat dan keaadaan geografis tempat yang bersangkutan. Deskripsi tempat secara teliti dan realistis ini penting untuk mengesani pembaca seolah-olah hal yang diceritakan itu sungguh-sungguh ada terjadi yaitu di tempat dan waktu seperti yang diceritakan itu. Latar tempat pada novel “Pembunuhan Sang Shogun” ini tepatnya adalah di kota Edo, pusat pemerintahan Tokugawa Ieyasu pada masa itu. Kota Edo adalah tempat dimana masyarakat kota benar-benar bertindak sebagaimana orang kota yang feodal, individual, materialistis. Di kota ini juga lah Tokugawa membangun kastil sebagai kantor pemerintahannya.

2.3.3 Latar Sosial

Latar sosial adalah hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disusatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap dan lain-lain. Disamping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah atau atas. Di dalam novel “Pembunuhan Sang Shogun” ini tercermin jelas adanya diskriminasi akibat dari pengelompokan masyarakat menurut kelas sosial itu sendiri.

2.4 Biografi Pengarang Novel “Pembunuhan Sang Shogun”

Dokumen yang terkait

Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

2 79 64

Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto (Banana Yoshimoto No Sakuhin Daidokoro No To Iu Shosetsu Ni Okeru Kazoku Ni Gainen No Bunseki)

7 71 54

Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “1 Liter Of Tears” Karya Aya Kito Aya Kito No Sakuhin No “1 Rittoru Namida” To Iu Shosetsu Ni Okeru Shujinko No Shinrigakutekina Bunseki

4 68 81

Analisis Kesetiaan Samurai Dalam Novel Kaze Karya Dale Furutani

0 62 67

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 1 8

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 1

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 7 8

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 15

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 2

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 5