Disamping itu bahasa itu sendiri adalah suatu sistem komunikasi yang syarat dengan pesan kebudayaan. Kehidupan manusia tidak dari kebudayaan yang
atas dasar bahasa, sedangkan bahasa itu sendiri adalah sistem tanda Ratna, 2003:111.
1.4.2 Kerangka Teori
Untuk menganalisis suatu karya sastra diperlukan pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalisis karya sastra tersebut. Dalam
menganalisis novel ini penulis menggunakan pendekatan sosiologis sastra dan semiotik.
Untuk melihat gambar kehidupan sosial suatu individu secara khusus dalam masyarakat dalam suatu karya sastra adalah dengan menggunakan disiplin
ilmu Sosiologis Sastra dalam kaitan ini menurut Saini dalam Endaswara 2003:83 memberikan tiga kedudukan sastra terhadap kehidupan masyarakat. Yakni sebagai
pemekatan, penentangan, dan olok-olok. Ketiga ini sebenarnya terkait dengan fungsi sastra sebagai kehidupan sosial.
Pendekatan sosiologis akan digunakan dalam menganalisis permasalahan sosial yang dihadapi tokoh Kaze, karena pendekatan ini dapat menunjukkan
bagaimana tokoh Kaze berinteraksi dalam lingkungan sosialnya. Menurut Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi dalam Soekanto 1990:21 sosiologis adalah
ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Sedangkan menurut Bruce dalam Wiyarti 2008:1
sosiologis adalah suatu sistem tata nilai yang ditujukan kepada masyarakat tentang bagaimana seharusnya mereka berkelakuan dan mengatur diri mereka.
Dengan menggunakan teori sosiologis ini, penulis dapat menganlisis kondisi sosial Kaze dalam novel Pembunuhan Sang Shogun yang menyebabkan
masalah-masalah dalam berinteraksi sosial. Contohnya adalah pada saat Kaze dalam proses penyamaran dirinya sebagai pemain kabuki untuk menghindari
kejaran anak buah Tokugawa sampai Kaze membuktikan dirinya bahwa dia tidak bersalah.
Semiotika adalah ilmu tanda dan istilah ini berasal dari kata Yunani Semion yang berarti tanda Panuti Sudjiman 1992:15.
Menurut Pradopo 2001:270 Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda, ilmu ini menganggap bahwa sosial masyarakat dan kebudayaan itu mempelajari
system-sistem, aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda- tanda tersebut mempunyai arti.
Penulis menggunakan pendekatan Semiotik karena mengetahui adanya persoalan-persoalan yang dialami tokoh Kaze dalam menjalani kehidupannya
sebagai seorang Ronin. Berdasarkan teori diatas, maka penulis menginterpretasikan sikap dan
kondisi tokoh utama dengan pendekatan sosiologis dan pendekatan semiotika dalam novel. Akan terlihat di bagian mana yang terdapat pergolakan kehidupan
dan kondisi sosial Kaze di dalam lingkungan masyarakat serta faktor-faktor apa saja yang mendukung dan tidak mendukung kehidupan tokoh untuk mewujudkan
keinginannya sebagai seorang shogun berkuasa pada masa itu. Hal ini dapat dilihat dari tanda-tanda berupa tingkah laku, ucapan-ucapan dan pikiran-pikiran
tokoh utama dalam cerita ini.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian