semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor
reinforcement memegang peranan penting. Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan
yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang dikehendaki. Pemberian informasi sangat penting untuk dapat mengubah komponen kognisi.
Komponen kognisi merupakan dasar untuk memahami dan mengambil keputusan agar dalam keputusan itu terjadi keseimbangan. Keseimbangan inilah yang
merupakan sistem dalam menentukan arah dan tingkah laku seseorang. Dalam penentuan arah itu terbentuk pula motif yang mendorong terjadinya tingkah laku
tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal.
II.6 Psikologi Remaja
Masa remaja menurut Mappiare Ali, 2004 : 9, berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 1213 tahun sampai dengan 1718 tahun adalah remaja awal dan usia 1718 tahun sampai degan
2122 tahun adalah remaja akhir. Pada usia ini, umumnnya anak sedang duduk du bangku sekolah menengah.
Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Istilah
adolescene sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental,
Universitas Sumatera Utara
emosional, sosial dan fisik. Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual.
Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk
masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase
“topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun perlu ditekankan disini adalah bahwa fase remaja
merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik.
Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh Erickson Ali, 2004 : 16 disebut dengan identitas ego ego identity. Ini terjadi karena masa
remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi
melainkan sudah seperti orang dewasa, oleh karena itu, ada sejumlah sikap yang sering ditunjukkan oleh remaja. Yaitu sebagai berikut :
1. Kegelisahan
Sesuai dengan fase perkembangannya, remaja mempunyai banyak idealisme, angan-angan, atau keinginan yang hendak diwujudkan di masa depan.
Namun sesungguhnya belum memiliki banyak kemampuan untuk mewujudkan semua itu. Tarik menarik antara angan-angan yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
dengan kemampuannya yang masih belum memadai mengakibatkan mereka diliputi oleh perasaan gelisah.
2. Pertentangan
Sebagai individu yng sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih
belum mampu untuk mandiri. Oleh Karen itu pada umumnya remaja seringkali mengalami kebingungan karena sering terjadi pertentangan
pendapat antara mereka dan orangtua. 3.
Mengkhayal Keinginan untuk menjelajah dan bertulang tidak semuanya tersalurkan.
Biasanya hambatan dari segi keuangan atau biaya. Sebab, menjelajah lingkungan sekitar yang luas akan membutuhkan biaya yang banyak, padahal
kebanyakan remaja hanya memperoleh uang dari pemberian orangtuanya. Akibatnnya mereka lalu mengkhayal, mencari kepuasan, bahkan
menyalurkan khayalannya melalui dunia fantasi. 4.
Aktivitas Berkelompok Berbagai macam keinginan para remaja sering tidak dapat terpenuhi karena
bermacam-macam kendala, dan yang sering terjadi adalah tidak tersedianya biaya. Adanya bermacam-macam larangan dari orangtua seringkali
melemahkan semangat dari para remaja. Kebanyakan remaja kemudian menemukan jalan keluar dari kesulitannya setelah mereka berkumpul dengan
Universitas Sumatera Utara
rekan sebaya untuk melakukan kegiatan bersama. Mereka melakukan suatu kegiatan secara berkelompok sehingga berbagai kendala dapat diatasi
bersama-sama. 5.
Keinginan Mencoba Segala Sesuatu Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi High curiosity.
Karena dorongan oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin berpetualang, menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang
belum pernah dialaminya. Oleh karena itu, yang amat penting bagi remaja adalah memberikan bimbingan agar rasa ingin tahunya yang tinggi dapat
terarah kepada kegiatan-kegiatan positif, kreatif, dan produktif, misalnya ingin menjelajah alam sekitar untuk kepentingan penyelidikan dan ekspedisi.
Ali 2004 : 27 juga menjelaskan bahwa pada tahap perkembangan kreativitas remaja pada usia 15 hingga 18 tahun berada pada tahap operasional formal. Pada
masa ini, remaja telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil dari berfikir logis. Aspek perasaan dan moralnya juga telah
berkembang sehingga dapat mendukung penyelesaian tugas-tugasnya. Dilihat dari perspektif ini, perkembangan kreativitas remaja berada pada posisi
seiring dengan tahapan operasional formal. Artinya, perkembangan kreativitasnya sedang berada pada tahap yang amat potensial. Ciri-ciri kreativitas antara lain adalah
: 1.
Senang mencari pengalaman baru, 2.
Memiliki keasyikan dalam mengrjakan tugas-tugas yang sulit,
Universitas Sumatera Utara
3. Memiliki inisiatif,
4. Memiliki ketekunan yang tinggi,
5. Cenderung kritis terhadap orang lain,
6. Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya,
7. Selalu ingin tahu,
8. Peka atau perasa,
9. Enerjik dan ulet,
10. Menyukai tugas-tugas yang majemuk,
11. Percaya kepada diri sendiri,
12. Mempunyai rasa humor,
13. Memiliki rasa keindahan,
14. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi.
Dalam perkembangannya, banyak remaja sekarang menghabiskan waktu didepan televisi, radio, video dan media-media lain yang memiliki pengaruh penting
di dalam hidup banyak remaja. Arnett Santrock, 2003 : 315 menjelaskan fungsi media massa bagi remaja diantaranya adalah:
1. Hiburan
Remaja seperti halnya orang dewasa, sering menggunakan media sekedar untuk hiburan dan perbedaan yang menyenangkan dari kesibukan keseharian.
2. Informasi
Remaja menggunakan media untuk mendapatkan informasi, terutama tentang topik yang menyangkut minat mereka.
3. Sensasi
Universitas Sumatera Utara
Remaja cenderung untuk lebih mencari sensasi dibanding orang dewasa; media tertentu memberikan rangsangan terus-menerus dan baru yang menarik
remaja. 4.
Menaggulangi kesulitan Remaja menggunakan media untuk menangulangi kelelahan dan
ketidakbahagiaan. Dua respon penanggulangan yang dilakukan remaja adalah mendengarkan musik dan menonton televisi.
5. Model peran berdasarkan jenis kelamin
Media memberikan model peranan wanita dan pria; gambaran media-media ini mengenai wanita dan pria dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja
terhadap gender. 6.
Jati diri budaya orang muda Penggunaan media memberikan banyak remaja perasaan terhubung dengan
jaringan dan budaya teman sebaya, yang lebih luas, yang tergabung oleh jenis-jenis nilai dan ketertarikan yang disampaikan media yang berorientasi
remaja.
II.7 Minat