Karakteristik Responden Kualitas Tidur

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan skor gangguan tidur. Gangguan Tidur Frekuensi Persentase Tidak ada gangguan Gangguan tidur ringan Gangguan tidur sedang Gangguan tidur berat 1 53 10 1,6 82,8 10,5

5.2 Pembahasan

5.2.1 Karakteristik Responden

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 64 responden 70,3 berada pada kelompok umur lansia muda elderly yaitu umur antara 60-74 tahun. Hasil ini sesuai dengan hasil sensus Badan Pusat Statistik tahu 2008, bahwa umur harapan hidup bangsa Indonesia pada tahun 2010 adalah 66,9 tahun. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah berasal dari suku Jawa 45,3, Batak 32,8, Aceh 9,4, Melayu 4,7, dan Minang 6,3. Data ini mengungkapkan bahwa data yang didapatkan dari pemerintahan Provinsi Sumatera Utara bahwa penduduk mayoritas di Sumatera Utara adalah suku Batak 44,38, suku Jawa 33,4 dan sisanya adalah suku yang lain Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, 2008.

5.2.2 Kualitas Tidur

Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif seperti kualitas tidur subjektif, ketenangan tidur, lamanya tidur, kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi siang hari Smyth, 2006. Universitas Sumatra Utara a. Parameter tidur. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar lansia menilai kualitas tidur cukup baik 56,3. Sebagian besar responden mengungkapkan bahwa ketenangan tidur yang meliputi waktu yang dibutuhkan untuk memulai tidur dan kebiasaan tidak bisa tertidur lebih dari 30 menit dengan skor 1-2 sebanyak 31,6. Lamanya tertidur responden lebih dari 7 jam sebanyak 60,9. Responden juga melaporkan kebisaan tidur setelah dijumlahkan kebiasaan memulai tidur, bangun dipagi hari dan lamanya tidur adalah lebih dari 85 sebanyak 50. Gangguan tidur yang dialami responden dengan jumlah skor 1-9 sebanyak 73,4. Begitu juga dengan pengguanan obat, kebanyakan responden tidak pernah minum obat tidur sebanyak 75. Disfungsi yang dialami pada siang hari paling banyak dengan skor 1-2 sebanyak 81,5. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilman Syarif, 2005 bahwa sebagian responden tidur sekitar 5-6 jam 35,5, waktu yang dibutuhkan untuk tertidur adalah 15 menit sebanyak 34. Lansia juga melaporkan bahwa kualitas tidurnya puas sebanayak 36,9. Sesuai dengan teori yang mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur adalah status kesehatan, lingkungan, stress psikologis, diet, gaya hidup, dan obat-obatan. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa pada usia dewasa tua akan mengalami tidur sekitar 6 jam sehari, mungkin mengalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tertidur di malam hari. Begitu juga dengan obat-obatan yang dikonsumsi oleh seseorang ada yang berefek menyebabkan tidur ada pula yang sebaliknya menggangu tidur Asmadi, 2008. Universitas Sumatra Utara Dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur lansia mengalami kualitas tidur yang buruk. Ini dapat terlihat dari kebanyakan responden masih melakukan aktifitas ringan misalnya menonton acara tv yang mereka suka selesai diatas jam tidur malam. Responden juga mengatakan dalam 1 minggu mereka kadang sulit memulai tidur, ini disebabkan responden yang masih memiliki keluarga cemas dengan kondisi keluarganya yang tidak tinggal bersama dengan responden. b. Kualitas tidur lansia Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa 57,8 dari responden kualitas tidur yang buruk. Temuan ini sejalan dengan tinjauan pustaka bahwa selama penuaan pola tidur mengalami perubahan-perubahan khas yang membedakannya dari orang-orang muda Stanley Beare, 2006. Tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian oleh Hilman Syarif yang melakukan penelitian di komunitas tahun 2005, mengidentifikasi bahwa lebih dari 50,4 lansia di Kelurahan Herjosari 1 mengalami kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evi Karota Bukit, 2005 bahwa sebagian responden memiliki kualitas tidur yang buruk sebanyak 77.Ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa sebgaian besar responden lansia memiliki kualitas tidur yang buruk. Kondisi ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang mengatakan lansia lebih dari 90 yang berusia 65 tahun atau lebih melaporkan mempunyai masalah dengan tidur dengan episode tidur REM cenderung meningkat Potter Perry, 2010. Sementara itu 42,2 lansia melaporkan kualitas tidurnya baik. Kondisi ini memungkinkan dimana pada tinjauan pustaka dilaporkan kualitas tidur lansia Universitas Sumatra Utara yang baik dikarenakan mereka memiliki kemampuan untuk tetap tidur dan kondisi lansia yang masih relative baik dalam hal psikologis maupun biologis Asmadi, 2008. Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilman Syarif yang mengatakan 49,5 mengalami kualitas tidur yang baik dikarenakan mereka dapat beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologisnya.

5.2.3 Gangguan Tidur

Dokumen yang terkait

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

9 80 88

Gambaran Tingkat Depresi pada Lansia di Unit Pelayanan Terpadu Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan

3 74 67

Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan

0 51 0

Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan

10 108 83

Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

1 7 109

Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 11

Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 2

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 2 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tidur 2.1.1 Pengertian Tidur - Gambaran Kualitas Tidur Dan Gangguan Tidur Pada Lansia Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan

1 4 20

Gambaran Kualitas Tidur Dan Gangguan Tidur Pada Lansia Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan

0 0 11