4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Soisla Lanjut Usia dan Anak Balita di Wilayah Binjai dan Medan. UPT Pelayanan Sosial dan Anak Balita di
Wilayah Binjai dan Medan dipilih menjadi lokasi penelitian karena panti ini merupakan panti yang digunakan untuk pendidikan sehingga memudahkan proses
pelaksanaan penelitian, dimana dari data statistik memiliki jumlah lansia yang cukup memadai untuk mendapat responden yang sesuai dengan kriteria penelitian.
Pelaksanaan peneliti dilakukan dari tanggal 29 November – 14 Desember 2013.
4.4 Pertimbangan Etik
Pertimbangan ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, mengajukan surat izin penelitian dari
Balitbang Provinsi Sumatera Utara, mengajukan surat penelitian ke Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara dan izin dari UPT Pelayanan Sosial dan Anak Balita di
Wilayah Binjai dan Medan. Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan yaitu : Hak kebebasan dan kerahasiaan
menjadi responden serta bebas dari rasa sakit baik secara fisik maupun dari tekanan psikologis.
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang dilakukan. Selanjutnya
peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden, maka responden diminta untuk menandatangani persetujuan Informed Consent. Jika pasien menolak
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti
Universitas Sumatra Utara
tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, tapi dengan memberikan kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi
pasien dijamin oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4.5 Instrumen Penelitian dan Pengukuran Validitas-Reabilitas
4.5.1 Kuesioner
Instrumen yang dilakukan dalam penelitian dibuat dalam bentuk kuesioner yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada tinjauan pustaka, instrumen
terdiri dari 3 bagian yaitu : Kuesioner Data Demografi KDD, Kuesioner Kualitas Tidur KKT, Kuesioner Gangguan Tidur KGT.
1. Kuesioner Data Demografi
Kuesioner Data Demografi digunakan untuk mengkaji data demografi responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, dan status
perkawinan. 2.
Kuesinoer Kualitas Tidur Kuesioner Kualitas Tidur yang digunakan adalah untuk mengidentifikasi
kualitas tidur lanjut usia berupa pertanyaan terstruktur. Kuesioner Kualitas Tidur KKT berasal dari Pittsbrugh Sleep Quality Indeks PSQI, dimana PSQI terdiri
dari 7 parameter yaitu: 1. Kualitas tidur subjektif pertanyaan no 9 dengan nilai sangat baik 0,
cukup baik 1, tidak baik 2 sangat baik 3
Universitas Sumatra Utara
2. Ketenangan tidur pertanyaan no 2 5a dengan nilai ≤15 menit= 0, 16 -
30 menit= 1, 31-60 menit= 2, 60 menit= 3 + skor pertanyaan no 5ajika jumlahnya sama dengan 0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6= 3.
3. Lamanya tidur pertanyaan no 4 dengan nilai .7=0; 6-7=1; 5-6=2; 5=3
4. kebiasaan tidur pertanyaan 1,3, dan 4 dengan nilai totaljam tidur totaljam di tempat tidur x 100 maka jika85 =0; 75-84= 1, 65-
74=2; 65=3. 5. Gangguan tidur pertanyaan no 5b-5j dengan nilai 0=0; 1-9=1; 10-18=2;
19-27= 3 6. Penggunaan obat tidur pertanyaan no 6 dengan nilai tidak pernah=0;
kurang dari sekali seminggu=1; sekali atau dua kali seminggu=2; tiga kali atau lebih seminggu=3
7. Disfungsi siang hari selama 1 bulan terakhir pertanyaan no 7 dan 8 dengan nilai tidak pernah=0; kurang dari sekali seminggu=1; sekali atau
dua kali seminggu=2; tiga kali atau lebih seminggu=30=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3.
Penilaian dengan skala PQSI ini menggunakan kunci scoring untuk keseluruhan pasien berkisar 0 sampai 3. Pertanyaan skor 0 mengidentifikasi
adanya kualitas tidur yang baik, sementara skor 3 mengidentifikasi kualitas tidur buruk. Semua nilai dihitung dan menghasilkan nilai keseluruhan taun global yang
berkisar 0 sampai 21. Nilai keseluruhan 5 atau lebih yang menunjukan kualitas
Universitas Sumatra Utara
tidur yang buruk, semakin tinggi nilai maka semakin buruk kualitas tidur Smyth, 2006.
Kuesioner Gangguan Tidur Kuesioner Gangguan Tidur yang digunakan adalah untuk mengidentifikasi
gangguan tidur lanjut usia berupa pertanyaan terstruktur. Kuesioner Gangguan Tidur berasal dari tinjauan pustaka yang terdiri dari : insomnia primer,
hipersomnia, narkolepsi, dan apnea. Kuesioner Gangguan Tidur KGT berupa pertanyaan dimana skor 0 mengindetifikasi tidak ada gangguan tidur, sementara 3
mengidentifikasi adanya gangguan tidur. Keempat skor masing-masing pertanyaan dijumlahkan untuk mendapatkan skor gangguan tidur. Nilai terendah
yang mungkin tercapai adalah 0 dan nilai tertinggi yang mungkin tercapai 48. Semakin tinggi nilai total semakin berat gangguan tidur yang dialami lanjut usia.
Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2002, P =
������� ������ �����
Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang selisih nilai tertinggi dan nilai terendah yaitu 48 dan dengan nilai tidak pernah 0, jarang 1, Kadang-
kadang 2, sering 3. Maka didapatkanlah panjang kelas sebesar 12. Menggunakan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, dan
gangguan tidur pada lanjut usia dikategorikan interval sebagai berikut : 1. 0-12,5
= tidak ada ganguan tidur 2. 13-27,5
= Gangguan tidur ringan 3. 28-41,5
= Gangguan tidur sedang 4. 42-54
= Gangguan tidur berat
Universitas Sumatra Utara
4.5.2 Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidasi dari instrumen
kuesioner yang digunakan dalm pengumpulan data. Untuk menguji validasi isi yaitu validitas berdasarkan tinjauan pustaka. Selanjutnya dikonsultasikan kepada
yang berkompeten dibidang tersebut Setiadi, 2007. Instrumen ini telah diuji validitas oleh 3 dosen yang berisi tentang gangguan tidur lansia sedangkan
instrumen kualitas tidur tidak diuji validitas karena sudah baku dan diartikan kedalam bahasa Indonesia. Setelah diuji kepada 3 dosen maka didapatkan hasil
penghitungan CVI Content Validity Index 1,0 dimana sebuah instrument dikatakan valid jika CVI 0,8.
4.5.3 Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan Saryono, 2011. Uji reliabilitas ini diujikan kepada 30 responden yang sesuai dengan kriteria
penelitian. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Cronbach alpha dengan nilai 0,70 agar dianggap reliabel maka kuesioner ini
layak digunakan Arikunto, 2005. Uji reliabilitas ini menggunakan komputerisasi. Dari hasil uji reliabilitas maka didapatkan nilai cronbach alpha
pada kuesioner kualitas tidur adalah 0,885 dan pada kuesioner gangguan tidur adalah 0,74. Dapat disimpulkan bahwa kedua instrument reliabel dan layak
digunakan karena nilai keduanya lebih dari 0,70.
Universitas Sumatra Utara
4.6 Rencana Pengumpulan Data
Persiapan awal mulai dilakukan dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan.
Rekomendasi dari FK USU kemudian dikirimkan ke Balitbang Provinsi Sumatera Utara, melanjutkan surat rekomendasi ke Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara
kemudian ke UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita di Wilayah Binjai dan Medan sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat izin dari UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita di Wilayah Binjai dan Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data.
Sebelum pengisian kuesioner peneliti menjelaskan kepada responden tujuan penelitian, ketentuan apabila bersedia maka responden dapat mengetahui kualitas
tidur dan gangguan tidur yang dimiliki tetapi jika tidak bersedia menjadi responden tidak akan mempengaruhi apapun. Responden yang bersedia akan
dimintai untuk menandatangani Informed Consent atau memberi pernyataan persetujuan secara lisan. Responden dimintai untuk menjawab pertanyaan
penelitian atau mengisi sendiri kuesioner yang telah diberikan oleh peneliti. Apabila telah didapatkan jumlah sampel sebanyak yang dibutuhkan dalam
penelitian, maka pengumpulan data telah selesai dilakukan.
4.7 Analisa Data