Parameter-Parameter dalam Perhitungan Pompa Parameter-Parameter dalam Perhitungan Pompa Parameter-Parameter dalam Perhitungan Pompa
4.5 Parameter-Parameter dalam Perhitungan Pompa 4.5 Parameter-Parameter dalam Perhitungan Pompa 4.5 Parameter-Parameter dalam Perhitungan Pompa
Parameter-parameter yang terkait dengan unjuk kerja pompa sentrifugal Parameter-parameter yang terkait dengan unjuk kerja pompa sentrifugal Parameter-parameter yang terkait dengan unjuk kerja pompa sentrifugal antara lain meliputi : antara lain meliputi : antara lain meliputi :
Kapasitas(Q), Head (H), NPSH, Daya (N) dan efisiensi (). Kapasitas(Q), Head (H), NPSH, Daya (N) dan efisiensi (). Kapasitas(Q), Head (H), NPSH, Daya (N) dan efisiensi ().
Keterangan: Keterangan: Keterangan: : head total pompa : head total pompa : head total pompa
: head statis total : head statis total : head statis total : head tekanan : head tekanan : head tekanan : head kerugian gesek : head kerugian gesek : head kerugian gesek
: tekanan pada permukaan cairan : tekanan pada permukaan cairan : tekanan pada permukaan cairan
: jarak antara permukaan fluida pada saluran isap dengan datum : jarak antara permukaan fluida pada saluran isap dengan datum : jarak antara permukaan fluida pada saluran isap dengan datum
pompa pompa pompa : kecepatan rata-rata cairan pada saluran isap : kecepatan rata-rata cairan pada saluran isap : kecepatan rata-rata cairan pada saluran isap : total headloss pada saluran isap : total headloss pada saluran isap : total headloss pada saluran isap : tekanan pada permukaan cairan : tekanan pada permukaan cairan : tekanan pada permukaan cairan
: jarak antara permukaan fluida pada saluran tekan dengan datum : jarak antara permukaan fluida pada saluran tekan dengan datum : jarak antara permukaan fluida pada saluran tekan dengan datum
pompa pompa pompa : kecepatan rata-rata cairan pada saluran tekan : kecepatan rata-rata cairan pada saluran tekan : kecepatan rata-rata cairan pada saluran tekan : total headloss pada saluran tekan : total headloss pada saluran tekan : total headloss pada saluran tekan : percepatan gravitasi 9.81 / : percepatan gravitasi 9.81 / : percepatan gravitasi 9.81 / : tekanan manometer discharge (discharge pressure gauge / : tekanan manometer discharge (discharge pressure gauge / : tekanan manometer discharge (discharge pressure gauge /
) ) ) : tekanan manometer suction (suction pressure gauge / : tekanan manometer suction (suction pressure gauge / : tekanan manometer suction (suction pressure gauge / : beda tinggi antara dan : beda tinggi antara dan : beda tinggi antara dan
( Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, PT ( Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, PT ( Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, PT Pradnya Paramitta, Jakarta, 2000 halaman 26) Pradnya Paramitta, Jakarta, 2000 halaman 26) Pradnya Paramitta, Jakarta, 2000 halaman 26)
4.5.3 Head Statis Total 4.5.3 Head Statis Total 4.5.3 Head Statis Total
Head statis total Head statis total Head statis total adalah perbedaan ketinggian antara permukaan zat adalah perbedaan ketinggian antara permukaan zat adalah perbedaan ketinggian antara permukaan zat cair pada sisi tekan dengan tinggi permukaan zat cair pada sisi isap. Jika cair pada sisi tekan dengan tinggi permukaan zat cair pada sisi isap. Jika cair pada sisi tekan dengan tinggi permukaan zat cair pada sisi isap. Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa disebut suction permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa disebut suction permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa disebut suction head, maka head statis total dapat dihitung dengan rumus : head, maka head statis total dapat dihitung dengan rumus : head, maka head statis total dapat dihitung dengan rumus :
......................................................................................... (4-6) ......................................................................................... (4-6) ......................................................................................... (4-6)
: Drive House Power (HP) : Drive House Power (HP) : Drive House Power (HP) : Shaft Horse Power (HP) : Shaft Horse Power (HP) : Shaft Horse Power (HP)
: Efisiensi transmisi tenaga : Efisiensi transmisi tenaga : Efisiensi transmisi tenaga : faktor cadangan (untuk motor induksi = 0,1-0,2) : faktor cadangan (untuk motor induksi = 0,1-0,2) : faktor cadangan (untuk motor induksi = 0,1-0,2)
: Volt : Volt : Volt : Ampere : Ampere : Ampere : power factor : power factor : power factor : phase : phase : phase
( ( ( http://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/mechanical/65-teori-dasar- http://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/mechanical/65-teori-dasar- http://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/mechanical/65-teori-dasar- pompa-sentrifugal.html?showall=&start=2 pompa-sentrifugal.html?showall=&start=2 pompa-sentrifugal.html?showall=&start=2
4.5.8 Efisiensi Pompa 4.5.8 Efisiensi Pompa 4.5.8 Efisiensi Pompa
Efisiensi pada dasarnya adalah perbandingan antara output dengan input. Efisiensi pada dasarnya adalah perbandingan antara output dengan input. Efisiensi pada dasarnya adalah perbandingan antara output dengan input. Harga efisiensi tertinggi adalah: Harga efisiensi tertinggi adalah: Harga efisiensi tertinggi adalah:
HHP HHP HHP
100% 100% 100% ....................................................................... (4-22) ....................................................................... (4-22) ....................................................................... (4-22) SHP SHP SHP
Harga efisiensi pompa pada umumnya didapat dari pabrik pembuatnya. Harga efisiensi pompa pada umumnya didapat dari pabrik pembuatnya. Harga efisiensi pompa pada umumnya didapat dari pabrik pembuatnya. Efisiensi dirumuskan sebagai berikut: Efisiensi dirumuskan sebagai berikut: Efisiensi dirumuskan sebagai berikut:
................................................................................ (4-23) ................................................................................ (4-23) ................................................................................ (4-23) Keterangan: Keterangan: Keterangan:
: efisiensi pompa : efisiensi pompa : efisiensi pompa
: efisiensi hydrolic : efisiensi hydrolic : efisiensi hydrolic
: efisiensi volumetric : efisiensi volumetric : efisiensi volumetric
: efisiensi mechanic : efisiensi mechanic : efisiensi mechanic
1. Efisiensi Hydrolic 1. Efisiensi Hydrolic 1. Efisiensi Hydrolic
Efisiensi hidrolis adalah perbandingan antara head actual dengan head Efisiensi hidrolis adalah perbandingan antara head actual dengan head Efisiensi hidrolis adalah perbandingan antara head actual dengan head teoritis. Menurunnya harga head actual disebabkan adanya kerugian pusaran, teoritis. Menurunnya harga head actual disebabkan adanya kerugian pusaran, teoritis. Menurunnya harga head actual disebabkan adanya kerugian pusaran, kerugian gesek, kerugian tumbukan dan arena gesekan zat cair itu sendiri. kerugian gesek, kerugian tumbukan dan arena gesekan zat cair itu sendiri. kerugian gesek, kerugian tumbukan dan arena gesekan zat cair itu sendiri.
2. Efisiensi Volumetric 2. Efisiensi Volumetric 2. Efisiensi Volumetric
Efisiensi volumetris adalah perbandingan antara aliran volumetrik yang Efisiensi volumetris adalah perbandingan antara aliran volumetrik yang Efisiensi volumetris adalah perbandingan antara aliran volumetrik yang sesungguhnya dengan aliran volume teoritis. Menurunnya aliran volume yang sesungguhnya dengan aliran volume teoritis. Menurunnya aliran volume yang sesungguhnya dengan aliran volume teoritis. Menurunnya aliran volume yang sesungguhnya disebabkan karena adanya kebocoran aliran antara keliling luar sesungguhnya disebabkan karena adanya kebocoran aliran antara keliling luar sesungguhnya disebabkan karena adanya kebocoran aliran antara keliling luar impeller dengan rumah pompa, kembali ke sisi isap dan kebocoran-kebocoran impeller dengan rumah pompa, kembali ke sisi isap dan kebocoran-kebocoran impeller dengan rumah pompa, kembali ke sisi isap dan kebocoran-kebocoran lain, misalnya packing. lain, misalnya packing. lain, misalnya packing.
3. Efisiensi Mechanic 3. Efisiensi Mechanic 3. Efisiensi Mechanic
Efisiensi mekanis adalah perbandingan antara daya yang dibutuhkan oleh Efisiensi mekanis adalah perbandingan antara daya yang dibutuhkan oleh Efisiensi mekanis adalah perbandingan antara daya yang dibutuhkan oleh pompa secara teoritis dengan daya sesungguhnya oleh poros. Membesarnya daya pompa secara teoritis dengan daya sesungguhnya oleh poros. Membesarnya daya pompa secara teoritis dengan daya sesungguhnya oleh poros. Membesarnya daya sesungguhnya yang dibutuhkan oleh poros adalah karena adanya kerugian daya sesungguhnya yang dibutuhkan oleh poros adalah karena adanya kerugian daya sesungguhnya yang dibutuhkan oleh poros adalah karena adanya kerugian daya akibat gesekan pada packing dan gesekan yang dialami oleh impeller ketika akibat gesekan pada packing dan gesekan yang dialami oleh impeller ketika akibat gesekan pada packing dan gesekan yang dialami oleh impeller ketika berputar di dalam zat cair yang dipompakan. berputar di dalam zat cair yang dipompakan. berputar di dalam zat cair yang dipompakan.
( Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, ( Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, ( Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, PT Pradnya Paramitta, Jakarta, 2000 halaman 47) PT Pradnya Paramitta, Jakarta, 2000 halaman 47) PT Pradnya Paramitta, Jakarta, 2000 halaman 47)
4.5.9 Kavitasi 4.5.9 Kavitasi 4.5.9 Kavitasi
Kavitasi adalah proses terjadinya gelembung uap atau gas didalam saluran Kavitasi adalah proses terjadinya gelembung uap atau gas didalam saluran Kavitasi adalah proses terjadinya gelembung uap atau gas didalam saluran isap hingga gelembung itu pecah saat menumbuk impeller. Secara umum isap hingga gelembung itu pecah saat menumbuk impeller. Secara umum isap hingga gelembung itu pecah saat menumbuk impeller. Secara umum kavitasi dimulai bila ( kavitasi dimulai bila ( kavitasi dimulai bila (
sama dengan tekanan penguapan cairan v) yang sama dengan tekanan penguapan cairan v) yang sama dengan tekanan penguapan cairan v) yang dipompakan pada suatu temperatur sehingga diharapkan supaya tekanan pada dipompakan pada suatu temperatur sehingga diharapkan supaya tekanan pada dipompakan pada suatu temperatur sehingga diharapkan supaya tekanan pada saluran isap jangan sampai sama dengan uap cairan atau tekanan isap harus lebih saluran isap jangan sampai sama dengan uap cairan atau tekanan isap harus lebih saluran isap jangan sampai sama dengan uap cairan atau tekanan isap harus lebih besar dari tekanan penguapan cairan ( besar dari tekanan penguapan cairan ( besar dari tekanan penguapan cairan (
). Bila tekanan penguapan lebih ). Bila tekanan penguapan lebih ). Bila tekanan penguapan lebih besar darpada tekanan isap pompa maka akan timbul kavitasi yang merugikan besar darpada tekanan isap pompa maka akan timbul kavitasi yang merugikan besar darpada tekanan isap pompa maka akan timbul kavitasi yang merugikan pompa. pompa. pompa.
1. Akibat Kavitasi: 1. Akibat Kavitasi: 1. Akibat Kavitasi:
a. Performance pompa menurun a. Performance pompa menurun a. Performance pompa menurun
b. Rusaknya/cacatnya impeller b. Rusaknya/cacatnya impeller b. Rusaknya/cacatnya impeller
c. Suara bising saat operasi c. Suara bising saat operasi c. Suara bising saat operasi
d. Getaran semakin tinggi d. Getaran semakin tinggi d. Getaran semakin tinggi Kondisi di atas berkaitan dengan tinggi angkat maksimum (maximum suction Kondisi di atas berkaitan dengan tinggi angkat maksimum (maximum suction Kondisi di atas berkaitan dengan tinggi angkat maksimum (maximum suction lift) lift) lift)
2. Hal-hal yang dapat menimbulkan kavitasi: 2. Hal-hal yang dapat menimbulkan kavitasi: 2. Hal-hal yang dapat menimbulkan kavitasi:
a. Naiknya temperatur perpompaan a. Naiknya temperatur perpompaan a. Naiknya temperatur perpompaan
b. Kerugian tekanan pada saluran isap terlalu besar b. Kerugian tekanan pada saluran isap terlalu besar b. Kerugian tekanan pada saluran isap terlalu besar
c. Putaran pompa lebih tinggi dari putaran desain c. Putaran pompa lebih tinggi dari putaran desain c. Putaran pompa lebih tinggi dari putaran desain
d. Adanya udaramasuk ke dalam pompa melalui bagian-bagian yang besar. d. Adanya udaramasuk ke dalam pompa melalui bagian-bagian yang besar. d. Adanya udaramasuk ke dalam pompa melalui bagian-bagian yang besar.
3. Langkah-langkah untuk memperkecil terjadinya kavitasi: 3. Langkah-langkah untuk memperkecil terjadinya kavitasi: 3. Langkah-langkah untuk memperkecil terjadinya kavitasi:
a. Bagian yang masuk ke dalam kepala rumah pompa harus stream line, a. Bagian yang masuk ke dalam kepala rumah pompa harus stream line, a. Bagian yang masuk ke dalam kepala rumah pompa harus stream line, menghindari belokan yang tajam dan elemen yang menghalangi aliran. menghindari belokan yang tajam dan elemen yang menghalangi aliran. menghindari belokan yang tajam dan elemen yang menghalangi aliran.
b. Diusahakan aliran supaya halus pada saat akan masuk impeller. b. Diusahakan aliran supaya halus pada saat akan masuk impeller. b. Diusahakan aliran supaya halus pada saat akan masuk impeller.
c. Menghindari terjadinya aliran terpecah (vortex). c. Menghindari terjadinya aliran terpecah (vortex). c. Menghindari terjadinya aliran terpecah (vortex).
d. Mengarahkan kecepatan cairan masuk impeller. d. Mengarahkan kecepatan cairan masuk impeller. d. Mengarahkan kecepatan cairan masuk impeller.
e. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus e. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus e. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap static menjadi rendah pula. dibuat serendah mungkin agar head isap static menjadi rendah pula. dibuat serendah mungkin agar head isap static menjadi rendah pula.
f. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin, jika terpaksa dipakai pipa isap f. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin, jika terpaksa dipakai pipa isap f. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin, jika terpaksa dipakai pipa isap yang panjang, sebaliknya dipakai pipa berdiameter satu nomer lebih besar yang panjang, sebaliknya dipakai pipa berdiameter satu nomer lebih besar yang panjang, sebaliknya dipakai pipa berdiameter satu nomer lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek. untuk mengurangi kerugian gesek. untuk mengurangi kerugian gesek.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan saluran isap 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan saluran isap 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan saluran isap Pipa ini memerlukan pennanganan tertentu untuk memberikan Pipa ini memerlukan pennanganan tertentu untuk memberikan Pipa ini memerlukan pennanganan tertentu untuk memberikan performance yang baik pada instalasi pompa seperti diuraikan: performance yang baik pada instalasi pompa seperti diuraikan: performance yang baik pada instalasi pompa seperti diuraikan:
a. Pencegahan kebocoran a. Pencegahan kebocoran a. Pencegahan kebocoran Pengamanan khusus yang diberikan terhadap kemugkinan masuknya Pengamanan khusus yang diberikan terhadap kemugkinan masuknya Pengamanan khusus yang diberikan terhadap kemugkinan masuknya udara ke dalam pipa isap, karena hal ini tidak mudah dideteksi. Bila mungkin udara ke dalam pipa isap, karena hal ini tidak mudah dideteksi. Bila mungkin udara ke dalam pipa isap, karena hal ini tidak mudah dideteksi. Bila mungkin a. Pencegahan kebocoran a. Pencegahan kebocoran a. Pencegahan kebocoran Pengamanan khusus yang diberikan terhadap kemugkinan masuknya Pengamanan khusus yang diberikan terhadap kemugkinan masuknya Pengamanan khusus yang diberikan terhadap kemugkinan masuknya udara ke dalam pipa isap, karena hal ini tidak mudah dideteksi. Bila mungkin udara ke dalam pipa isap, karena hal ini tidak mudah dideteksi. Bila mungkin udara ke dalam pipa isap, karena hal ini tidak mudah dideteksi. Bila mungkin
b. Pencegahan kantong udara b. Pencegahan kantong udara b. Pencegahan kantong udara Dalam hal pompa beroperasi menghisap zat cair seperti diperhatikan Dalam hal pompa beroperasi menghisap zat cair seperti diperhatikan Dalam hal pompa beroperasi menghisap zat cair seperti diperhatikan dalam gambar, pipa isap harus dipasang dengan cara demikina hingga pipa akan dalam gambar, pipa isap harus dipasang dengan cara demikina hingga pipa akan dalam gambar, pipa isap harus dipasang dengan cara demikina hingga pipa akan mempunyai arah menurun dari pompa ke pipa isap dengan kemiringan tertentu mempunyai arah menurun dari pompa ke pipa isap dengan kemiringan tertentu mempunyai arah menurun dari pompa ke pipa isap dengan kemiringan tertentu (1:50 s/d 1:100), hal ini dimaksudkan untuk menghindari terbentuknya kantong (1:50 s/d 1:100), hal ini dimaksudkan untuk menghindari terbentuknya kantong (1:50 s/d 1:100), hal ini dimaksudkan untuk menghindari terbentuknya kantong udara. udara. udara.
Gambar 4.3 Cara Pemasangan Pipa Isap Gambar 4.3 Cara Pemasangan Pipa Isap Gambar 4.3 Cara Pemasangan Pipa Isap
c. Pemasangan saringan c. Pemasangan saringan c. Pemasangan saringan Untuk mencegah benda-benda asing terhisap ke dalam pompa, bak isap Untuk mencegah benda-benda asing terhisap ke dalam pompa, bak isap Untuk mencegah benda-benda asing terhisap ke dalam pompa, bak isap baru boleh diisi setelah dibersihkan secara sempurna. baru boleh diisi setelah dibersihkan secara sempurna. baru boleh diisi setelah dibersihkan secara sempurna.
d. Kedalaman ujung pipa d. Kedalaman ujung pipa d. Kedalaman ujung pipa Ujung pipa harus dibenamkan di bawah permukaan zat cair dengan Ujung pipa harus dibenamkan di bawah permukaan zat cair dengan Ujung pipa harus dibenamkan di bawah permukaan zat cair dengan kedalaman tertentu untuk mencegah terhisapnya udara dari permukaan. kedalaman tertentu untuk mencegah terhisapnya udara dari permukaan. kedalaman tertentu untuk mencegah terhisapnya udara dari permukaan. Kedalaman ini harus cukup meskipun permukaan cairan di dalam bak saluran Kedalaman ini harus cukup meskipun permukaan cairan di dalam bak saluran Kedalaman ini harus cukup meskipun permukaan cairan di dalam bak saluran isap turun hingga batas minimum. isap turun hingga batas minimum. isap turun hingga batas minimum.
e. Katup sorong e. Katup sorong e. Katup sorong Katup sorong (gate valve) diperlukan pada waktu pompa harus dilepas Katup sorong (gate valve) diperlukan pada waktu pompa harus dilepas Katup sorong (gate valve) diperlukan pada waktu pompa harus dilepas atau diperiksa, namun pemasangan katup ini harus dilakukan dengan cara yang atau diperiksa, namun pemasangan katup ini harus dilakukan dengan cara yang atau diperiksa, namun pemasangan katup ini harus dilakukan dengan cara yang benar yaitu dengan meneempatkan roda pemutarnya di bawah atau di samping. benar yaitu dengan meneempatkan roda pemutarnya di bawah atau di samping. benar yaitu dengan meneempatkan roda pemutarnya di bawah atau di samping. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kantong udara. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kantong udara. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kantong udara.
Gambar 4.4 Pemasangan Katup Isap Gambar 4.4 Pemasangan Katup Isap Gambar 4.4 Pemasangan Katup Isap
f. Reducer atau belokan f. Reducer atau belokan f. Reducer atau belokan Apabila pemakaian reducer, dalam menyambung pipa isap yang Apabila pemakaian reducer, dalam menyambung pipa isap yang Apabila pemakaian reducer, dalam menyambung pipa isap yang diameternya lebih besar daripada diameter lubang isap pompa, harus dipakai diameternya lebih besar daripada diameter lubang isap pompa, harus dipakai diameternya lebih besar daripada diameter lubang isap pompa, harus dipakai reducer jenis eksentrik seperti dilihat gambar di bawah ini. reducer jenis eksentrik seperti dilihat gambar di bawah ini. reducer jenis eksentrik seperti dilihat gambar di bawah ini.
Gambar 4.5 Pemasangan Reducer Gambar 4.5 Pemasangan Reducer Gambar 4.5 Pemasangan Reducer
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kantong udara. Di sini reducer Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kantong udara. Di sini reducer Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kantong udara. Di sini reducer dipasang dengan sisi lurus di sebelah atas. Jika diperlukan belokan, jumlahnya dipasang dengan sisi lurus di sebelah atas. Jika diperlukan belokan, jumlahnya dipasang dengan sisi lurus di sebelah atas. Jika diperlukan belokan, jumlahnya diusahakan sedikit mungkin dengan sudut belokan yang sehalus mungkin. diusahakan sedikit mungkin dengan sudut belokan yang sehalus mungkin. diusahakan sedikit mungkin dengan sudut belokan yang sehalus mungkin. Belokan (elbow) harus diletakkan sejauh mungkin dari pompa. Untuk reducer Belokan (elbow) harus diletakkan sejauh mungkin dari pompa. Untuk reducer Belokan (elbow) harus diletakkan sejauh mungkin dari pompa. Untuk reducer jenis konsentrrik biasanya dipasang pada saluran tekan. jenis konsentrrik biasanya dipasang pada saluran tekan. jenis konsentrrik biasanya dipasang pada saluran tekan.
t t t 2 2 2 , , , 5 5 5 ( ( ( K K K 12 12 12 ) ) ) log log log
10 10 10 ................................................................. (4-27) ................................................................. (4-27) ................................................................. (4-27)
P P P 1 1 1
Setelah data-data diatas dihitung, maka Pv dapat diketahui. Kemudian NPSHa Setelah data-data diatas dihitung, maka Pv dapat diketahui. Kemudian NPSHa Setelah data-data diatas dihitung, maka Pv dapat diketahui. Kemudian NPSHa dapat dicari dengan rumus : dapat dicari dengan rumus : dapat dicari dengan rumus :
2 2 Po 2 Po Po Pv Pv Pv Vs Vs Vs NPSHa = NPSHa = NPSHa =
, m................................................... (4-28) , m................................................... (4-28) , m................................................... (4-28)
Zs-hls - Zs-hls - Zs-hls -
2g 2g 2g
Atau Atau Atau P P P s s s P P P v v v
NPSHa = NPSHa = NPSHa = ,m ............................................................................. (4-29) ,m ............................................................................. (4-29) ,m ............................................................................. (4-29)
Keterangan : Keterangan : Keterangan :
2 2 Po 2 Po Po : Tekanan mutlak pada permukaan cairan pada sisi isap (kgf/m : Tekanan mutlak pada permukaan cairan pada sisi isap (kgf/m : Tekanan mutlak pada permukaan cairan pada sisi isap (kgf/m abs) abs) abs)
2 2 Pv 2 Pv Pv : Tekanan uap cairan (kgf/m : Tekanan uap cairan (kgf/m : Tekanan uap cairan (kgf/m abs) abs) abs)
2 2 Ps 2 Ps Ps : Tekanan sisi isap (kgf/m : Tekanan sisi isap (kgf/m : Tekanan sisi isap (kgf/m abs) abs) abs)
3 3 3 : Berat jenis cairan (kgf/m : Berat jenis cairan (kgf/m : Berat jenis cairan (kgf/m ) ) ) Zs Zs Zs
: Tinggi isap statis (m) : Tinggi isap statis (m) : Tinggi isap statis (m) hls hls hls
: Kerugian head gesek didalam pipa isap (m) : Kerugian head gesek didalam pipa isap (m) : Kerugian head gesek didalam pipa isap (m) Tinggi isap statis bertanda positif (+), jika pompa terletak lebih tinggi dari Tinggi isap statis bertanda positif (+), jika pompa terletak lebih tinggi dari Tinggi isap statis bertanda positif (+), jika pompa terletak lebih tinggi dari
permukaan cairan yang diisap. Dan bertanda negatif (-) jika pompa terletak lebih permukaan cairan yang diisap. Dan bertanda negatif (-) jika pompa terletak lebih permukaan cairan yang diisap. Dan bertanda negatif (-) jika pompa terletak lebih rendah dari permukaan cairan yang diisap. rendah dari permukaan cairan yang diisap. rendah dari permukaan cairan yang diisap.
a. NPSH Yang diperlukan (NPSHr) a. NPSH Yang diperlukan (NPSHr) a. NPSH Yang diperlukan (NPSHr)
Adalah NPSH yang dikeluarkan oleh pabrik atas dasar rancangan. Agar Adalah NPSH yang dikeluarkan oleh pabrik atas dasar rancangan. Agar Adalah NPSH yang dikeluarkan oleh pabrik atas dasar rancangan. Agar pompa bekerja tanpa mengalami kavitasi, maka harus dipenuhi persyaratan, pompa bekerja tanpa mengalami kavitasi, maka harus dipenuhi persyaratan, pompa bekerja tanpa mengalami kavitasi, maka harus dipenuhi persyaratan, yaitu : yaitu : yaitu :
NPSHr < NPSHa NPSHr < NPSHa NPSHr < NPSHa
4.5.11 Karakteristik Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal 4.5.11 Karakteristik Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal 4.5.11 Karakteristik Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal
Karakteristik pompa sentrifugal secara operasional di putaran ada 2 jenis, Karakteristik pompa sentrifugal secara operasional di putaran ada 2 jenis, Karakteristik pompa sentrifugal secara operasional di putaran ada 2 jenis, yaitu : yaitu : yaitu :
1. Karakteristik Utama 1. Karakteristik Utama 1. Karakteristik Utama
2. Karakteristik Sesungguhnya 2. Karakteristik Sesungguhnya 2. Karakteristik Sesungguhnya
4.5.11.1 Karakteristik Utama 4.5.11.1 Karakteristik Utama 4.5.11.1 Karakteristik Utama
Karakteristik utama menunjukan hubungan antara Head (H), Kapasitas Karakteristik utama menunjukan hubungan antara Head (H), Kapasitas Karakteristik utama menunjukan hubungan antara Head (H), Kapasitas (Q), Daya (N) serta efisiensi () sebagai fungsi putaran yang variabel dari (Q), Daya (N) serta efisiensi () sebagai fungsi putaran yang variabel dari (Q), Daya (N) serta efisiensi () sebagai fungsi putaran yang variabel dari suatu pompa. Bedasarkan karakteristik ini dapat ditentukan titik operasi pada suatu pompa. Bedasarkan karakteristik ini dapat ditentukan titik operasi pada suatu pompa. Bedasarkan karakteristik ini dapat ditentukan titik operasi pada putaran tertentu pada efisiensi tertinggi. putaran tertentu pada efisiensi tertinggi. putaran tertentu pada efisiensi tertinggi.
Gambar 4.6 Grafik Karakteristik Utama Gambar 4.6 Grafik Karakteristik Utama Gambar 4.6 Grafik Karakteristik Utama
4.5.11.2 Karakteristik Sesungguhnya 4.5.11.2 Karakteristik Sesungguhnya 4.5.11.2 Karakteristik Sesungguhnya
Karakteristik sesungguhnya atau sering disebut sebagi head discharge Karakteristik sesungguhnya atau sering disebut sebagi head discharge Karakteristik sesungguhnya atau sering disebut sebagi head discharge capacity characteristic, yaitu karakteristik yang menyatakan hubungan antara capacity characteristic, yaitu karakteristik yang menyatakan hubungan antara capacity characteristic, yaitu karakteristik yang menyatakan hubungan antara Head (H), Daya (N) serta efisiensi () sebagai fungsi Kapasitas (Q) yang Head (H), Daya (N) serta efisiensi () sebagai fungsi Kapasitas (Q) yang Head (H), Daya (N) serta efisiensi () sebagai fungsi Kapasitas (Q) yang variabel dimana putaran (n) pompa konstan. Karakteristik ini diperoleh dengan variabel dimana putaran (n) pompa konstan. Karakteristik ini diperoleh dengan variabel dimana putaran (n) pompa konstan. Karakteristik ini diperoleh dengan melakukan test saat operasi suatu pompa dengan cara mengatur discharge melakukan test saat operasi suatu pompa dengan cara mengatur discharge melakukan test saat operasi suatu pompa dengan cara mengatur discharge valve. valve. valve.
Gambar 4.7 Grafik Karakteristik Sesungguhnya Gambar 4.7 Grafik Karakteristik Sesungguhnya Gambar 4.7 Grafik Karakteristik Sesungguhnya Dengan mengetahui karakteristik akan diperoleh beberapa keuntungan : Dengan mengetahui karakteristik akan diperoleh beberapa keuntungan : Dengan mengetahui karakteristik akan diperoleh beberapa keuntungan : Dapat diketahui apakah pompa yang dipilih sudah tepat. Dapat diketahui apakah pompa yang dipilih sudah tepat. Dapat diketahui apakah pompa yang dipilih sudah tepat. Dapat diketahui apakah cara pengoperasian pompa sudah benar. Dapat diketahui apakah cara pengoperasian pompa sudah benar. Dapat diketahui apakah cara pengoperasian pompa sudah benar. Dapat digunakan untuk menganalisa bila pompa mengalami kelainan dalam Dapat digunakan untuk menganalisa bila pompa mengalami kelainan dalam Dapat digunakan untuk menganalisa bila pompa mengalami kelainan dalam
operasi. operasi. operasi. Dapat diketahui dengan pasti perubahan yang terjadi bila merubah besaran Dapat diketahui dengan pasti perubahan yang terjadi bila merubah besaran Dapat diketahui dengan pasti perubahan yang terjadi bila merubah besaran atau parameter lain. atau parameter lain. atau parameter lain.