Unit Wax Plant (Malam Batik) Unit Wax Plant (Malam Batik) Unit Wax Plant (Malam Batik)

2.6 Unit Wax Plant (Malam Batik) 2.6 Unit Wax Plant (Malam Batik) 2.6 Unit Wax Plant (Malam Batik)

Unit Wax Plant merupakan tempat pengolahan malam batik (wax). Unit Unit Wax Plant merupakan tempat pengolahan malam batik (wax). Unit Unit Wax Plant merupakan tempat pengolahan malam batik (wax). Unit ini mengolah PH Solar yag merupakan hasil dari distilasi atmosferis pada unit ini mengolah PH Solar yag merupakan hasil dari distilasi atmosferis pada unit ini mengolah PH Solar yag merupakan hasil dari distilasi atmosferis pada unit kilang di PUSDIKLAT MIGAS Cepu untuk menghasilkan malam atau lilin (wax) kilang di PUSDIKLAT MIGAS Cepu untuk menghasilkan malam atau lilin (wax) kilang di PUSDIKLAT MIGAS Cepu untuk menghasilkan malam atau lilin (wax) yang terkandung di dalamnya. (Namun, saat ini tidak dioperasikan). yang terkandung di dalamnya. (Namun, saat ini tidak dioperasikan). yang terkandung di dalamnya. (Namun, saat ini tidak dioperasikan).

2.6.1 Bahan Baku 2.6.1 Bahan Baku 2.6.1 Bahan Baku

Bahan baku unit wax plant adalah PH Solar yang ditampung dalam Bahan baku unit wax plant adalah PH Solar yang ditampung dalam Bahan baku unit wax plant adalah PH Solar yang ditampung dalam tangki yang dilengkapi steam coil untuk menjaga agar PH Solar tetap dalam tangki yang dilengkapi steam coil untuk menjaga agar PH Solar tetap dalam tangki yang dilengkapi steam coil untuk menjaga agar PH Solar tetap dalam kondisi cair. kondisi cair. kondisi cair. Persyaratan bahan baku: Persyaratan bahan baku: Persyaratan bahan baku:

o o a. Viskositas o a. Viskositas a. Viskositas : 9-11 cp (50 : 9-11 cp (50 : 9-11 cp (50 C) C) C)

o o b. Pour Point o b. Pour Point b. Pour Point : 39-43 : 39-43 : 39-43 C C C

c. Kadar wax c. Kadar wax c. Kadar wax : 20-30 % berat : 20-30 % berat : 20-30 % berat

d. Kadar minyak : 2,0 % berat d. Kadar minyak : 2,0 % berat d. Kadar minyak : 2,0 % berat

2.6.2 Alat dan Proses Pengolahan 2.6.2 Alat dan Proses Pengolahan 2.6.2 Alat dan Proses Pengolahan

1) Peralatan yang digunakan: 1) Peralatan yang digunakan: 1) Peralatan yang digunakan:

a. Tangki a. Tangki a. Tangki

Dipergunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mempunyai Dipergunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mempunyai Dipergunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mempunyai spesifikasi tertentu, terutama bahan-bahan yang berbentuk cairan. spesifikasi tertentu, terutama bahan-bahan yang berbentuk cairan. spesifikasi tertentu, terutama bahan-bahan yang berbentuk cairan.

b. Pompa b. Pompa b. Pompa

Berfungsi untuk memindahkan bahan baku, produk, air dan sebagainya Berfungsi untuk memindahkan bahan baku, produk, air dan sebagainya Berfungsi untuk memindahkan bahan baku, produk, air dan sebagainya dari suatu tempat ke tempat lainnnya. Jenis pompa yang digunakan adalah: dari suatu tempat ke tempat lainnnya. Jenis pompa yang digunakan adalah: dari suatu tempat ke tempat lainnnya. Jenis pompa yang digunakan adalah:

1. Pompa Reciprocating untuk memindahkan produk/feed. 1. Pompa Reciprocating untuk memindahkan produk/feed. 1. Pompa Reciprocating untuk memindahkan produk/feed.

2. Pompa Plunger untuk proses filtrasi. 2. Pompa Plunger untuk proses filtrasi. 2. Pompa Plunger untuk proses filtrasi.

3. Pompa Centrifugal untuk mensirkulasikan air. 3. Pompa Centrifugal untuk mensirkulasikan air. 3. Pompa Centrifugal untuk mensirkulasikan air.

c. Chiller c. Chiller c. Chiller

Digunakan untuk membentuk kristal-kristal wax yang ada di dalam PH Digunakan untuk membentuk kristal-kristal wax yang ada di dalam PH Digunakan untuk membentuk kristal-kristal wax yang ada di dalam PH Solar dengan cara mendinginkannya agar dapat dipisahkan pada saringan Solar dengan cara mendinginkannya agar dapat dipisahkan pada saringan Solar dengan cara mendinginkannya agar dapat dipisahkan pada saringan bertekanan. Sebagai media pendingin digunakan air. Jadi chiller merupakan bertekanan. Sebagai media pendingin digunakan air. Jadi chiller merupakan bertekanan. Sebagai media pendingin digunakan air. Jadi chiller merupakan pendingin dengan tipe double pipe, sehingga heat exchanger bentuknya pendingin dengan tipe double pipe, sehingga heat exchanger bentuknya pendingin dengan tipe double pipe, sehingga heat exchanger bentuknya memanjang seri. Dilengkapi dengan screw conveyor yang digerakkan dengan memanjang seri. Dilengkapi dengan screw conveyor yang digerakkan dengan memanjang seri. Dilengkapi dengan screw conveyor yang digerakkan dengan motor. motor. motor.

d. Filter Pressure d. Filter Pressure d. Filter Pressure

Digunakan untuk memisahkan kristel-kristal wax yang ada pada PH Digunakan untuk memisahkan kristel-kristal wax yang ada pada PH Digunakan untuk memisahkan kristel-kristal wax yang ada pada PH Solar. Setelah mengalami pendinginan di dalam chiller. Alat ini bekerja Solar. Setelah mengalami pendinginan di dalam chiller. Alat ini bekerja Solar. Setelah mengalami pendinginan di dalam chiller. Alat ini bekerja berdasarkan tekanan pada umpan. Filter pressure yang digunakan adalah tipe berdasarkan tekanan pada umpan. Filter pressure yang digunakan adalah tipe berdasarkan tekanan pada umpan. Filter pressure yang digunakan adalah tipe plate dan frame filler pressure. Plate adalah saringan bujur sangkar atau plate dan frame filler pressure. Plate adalah saringan bujur sangkar atau plate dan frame filler pressure. Plate adalah saringan bujur sangkar atau lingkaran dari bahan baja yang berlubang-lubang kecil merata pada lembaran lingkaran dari bahan baja yang berlubang-lubang kecil merata pada lembaran lingkaran dari bahan baja yang berlubang-lubang kecil merata pada lembaran plate tersebut. Frame berupa bujur sangkar atau lingkaran dengan ukuran sama plate tersebut. Frame berupa bujur sangkar atau lingkaran dengan ukuran sama plate tersebut. Frame berupa bujur sangkar atau lingkaran dengan ukuran sama dengan plate. Bagian bawahnya berlubang yang berfungsi untuk mengeluarkan dengan plate. Bagian bawahnya berlubang yang berfungsi untuk mengeluarkan dengan plate. Bagian bawahnya berlubang yang berfungsi untuk mengeluarkan minyak yang lolos dari filter cloth. minyak yang lolos dari filter cloth. minyak yang lolos dari filter cloth.

e. Screw Conveyor e. Screw Conveyor e. Screw Conveyor

Screw Conveyor ada 2 macam yaitu: Screw Conveyor ada 2 macam yaitu: Screw Conveyor ada 2 macam yaitu:

1. Di dalam chiller yang digunakan untuk mengikis lapisan film yang 1. Di dalam chiller yang digunakan untuk mengikis lapisan film yang 1. Di dalam chiller yang digunakan untuk mengikis lapisan film yang terbentuk dan meratakan peroses pendinginan. terbentuk dan meratakan peroses pendinginan. terbentuk dan meratakan peroses pendinginan.

2. Di bawah filter press digunakan untuk mendorong hasil kerja kristal wax 2. Di bawah filter press digunakan untuk mendorong hasil kerja kristal wax 2. Di bawah filter press digunakan untuk mendorong hasil kerja kristal wax dari bawah filter press ke dalam tangki pemanas. dari bawah filter press ke dalam tangki pemanas. dari bawah filter press ke dalam tangki pemanas.

f. Sweater Tank f. Sweater Tank f. Sweater Tank

Dipergunakan untuk memisahkan slack wax sesuai dengan titik lelehnya Dipergunakan untuk memisahkan slack wax sesuai dengan titik lelehnya Dipergunakan untuk memisahkan slack wax sesuai dengan titik lelehnya dengan cara pengeringatan. Pengeringatan pada awal proses, umpan dengan cara pengeringatan. Pengeringatan pada awal proses, umpan dengan cara pengeringatan. Pengeringatan pada awal proses, umpan didinginkan, keudian dipanaskan secara perlahan- lahan. didinginkan, keudian dipanaskan secara perlahan- lahan. didinginkan, keudian dipanaskan secara perlahan- lahan.

g. Agigator g. Agigator g. Agigator

Berfungsi untuk mencampur clay dengan sweat wax. Clay ini akan Berfungsi untuk mencampur clay dengan sweat wax. Clay ini akan Berfungsi untuk mencampur clay dengan sweat wax. Clay ini akan menyerap kotoran yang ada di dalam sweat wax, sehingga mutu sweat ini menyerap kotoran yang ada di dalam sweat wax, sehingga mutu sweat ini menyerap kotoran yang ada di dalam sweat wax, sehingga mutu sweat ini menjadi lebih baik. menjadi lebih baik. menjadi lebih baik.

h. Kompresor h. Kompresor h. Kompresor

Berfungsi untuk memadatkan udara bertekanan yang dipergunakan Berfungsi untuk memadatkan udara bertekanan yang dipergunakan Berfungsi untuk memadatkan udara bertekanan yang dipergunakan mencampur sweat wax dan clay dalam agigator. mencampur sweat wax dan clay dalam agigator. mencampur sweat wax dan clay dalam agigator.

i. Cooling System i. Cooling System i. Cooling System

Berfungsi unntuk menyediakan sirkulasi air pendingin yang diperlukan Berfungsi unntuk menyediakan sirkulasi air pendingin yang diperlukan Berfungsi unntuk menyediakan sirkulasi air pendingin yang diperlukan untuk prose di wax plant. Jenis yang digunakan yaitu jenis atmosferis cooling untuk prose di wax plant. Jenis yang digunakan yaitu jenis atmosferis cooling untuk prose di wax plant. Jenis yang digunakan yaitu jenis atmosferis cooling tower. tower. tower.

j. Alat Pencetak Wax j. Alat Pencetak Wax j. Alat Pencetak Wax

Alat pencetak wax terdiri dari loyang (pan) yang disusun secara bertingkat Alat pencetak wax terdiri dari loyang (pan) yang disusun secara bertingkat Alat pencetak wax terdiri dari loyang (pan) yang disusun secara bertingkat pada rak-rak untuk mencetak batik wax. Sehingga bila sudah dingin batik wax pada rak-rak untuk mencetak batik wax. Sehingga bila sudah dingin batik wax pada rak-rak untuk mencetak batik wax. Sehingga bila sudah dingin batik wax akan padat. Berat wax tiap loyang berkisar 4-5 kg. akan padat. Berat wax tiap loyang berkisar 4-5 kg. akan padat. Berat wax tiap loyang berkisar 4-5 kg.

2) Proses Pengolahan 2) Proses Pengolahan 2) Proses Pengolahan

a. Dewaxing (pengambilan wax) a. Dewaxing (pengambilan wax) a. Dewaxing (pengambilan wax)

Adalah proses pemisahan minyak dari kristal wax. Proses yang terjadi: Adalah proses pemisahan minyak dari kristal wax. Proses yang terjadi: Adalah proses pemisahan minyak dari kristal wax. Proses yang terjadi:

a. Proses pendinginan pada chiller a. Proses pendinginan pada chiller a. Proses pendinginan pada chiller Chiller yang digunakan bertipe double pipe exhanger yang berfungsi Chiller yang digunakan bertipe double pipe exhanger yang berfungsi Chiller yang digunakan bertipe double pipe exhanger yang berfungsi untuk mendinginkan PH Solar sampai terbentuk kristal wax agar dapat untuk mendinginkan PH Solar sampai terbentuk kristal wax agar dapat untuk mendinginkan PH Solar sampai terbentuk kristal wax agar dapat dipisahkan pada saringan bertekanan. dipisahkan pada saringan bertekanan. dipisahkan pada saringan bertekanan.

C dialirkan ke chiller C dialirkan ke chiller C dialirkan ke chiller dengan menggunakan pompa screw dan mengalir pada pupa dalam. Media dengan menggunakan pompa screw dan mengalir pada pupa dalam. Media dengan menggunakan pompa screw dan mengalir pada pupa dalam. Media pendingin yang digunakan adalah air dari cooling tower yang dipompakan ke pendingin yang digunakan adalah air dari cooling tower yang dipompakan ke pendingin yang digunakan adalah air dari cooling tower yang dipompakan ke bagian shell. bagian shell. bagian shell.

o o Dari feed tank T-201, PH Solar pada suhu 50 o Dari feed tank T-201, PH Solar pada suhu 50 Dari feed tank T-201, PH Solar pada suhu 50

Dalam chiller, terjadi kontak tidak langsung dengan air yang bersuhu Dalam chiller, terjadi kontak tidak langsung dengan air yang bersuhu Dalam chiller, terjadi kontak tidak langsung dengan air yang bersuhu o o 26 o 26 26 C, sehingga terjadi perpindahan panas antara PH Solar dengan air. C, sehingga terjadi perpindahan panas antara PH Solar dengan air. C, sehingga terjadi perpindahan panas antara PH Solar dengan air.

PH Solar keluar dari chiller dalam bentuk slurry (campuran antara kristal PH Solar keluar dari chiller dalam bentuk slurry (campuran antara kristal PH Solar keluar dari chiller dalam bentuk slurry (campuran antara kristal

o o wax dan minyak) pada suhu 32 o wax dan minyak) pada suhu 32 wax dan minyak) pada suhu 32 C sedangkan air pada suhu 30 C sedangkan air pada suhu 30 C sedangkan air pada suhu 30

C. Kemudian C. Kemudian C. Kemudian slurry tersebut dialirkan ke tangki penampungan T-202. slurry tersebut dialirkan ke tangki penampungan T-202. slurry tersebut dialirkan ke tangki penampungan T-202.

b. Proses penyaringan pada filter press. b. Proses penyaringan pada filter press. b. Proses penyaringan pada filter press. Slurry dari tangki T-202 dialirkan dengan pompa plunger P206/7 pada Slurry dari tangki T-202 dialirkan dengan pompa plunger P206/7 pada Slurry dari tangki T-202 dialirkan dengan pompa plunger P206/7 pada

2 2 tekanan discharge 1,5 -2,0 kg/cm 2 tekanan discharge 1,5 -2,0 kg/cm tekanan discharge 1,5 -2,0 kg/cm menuju ke filler press untuk dipisahkan menuju ke filler press untuk dipisahkan menuju ke filler press untuk dipisahkan kristal wax dari minyak. Oleh karena itu, terjadi proses filtrasi. Akibatnya kristal wax dari minyak. Oleh karena itu, terjadi proses filtrasi. Akibatnya kristal wax dari minyak. Oleh karena itu, terjadi proses filtrasi. Akibatnya

minyak AFO (A Filter Oil) menembus kain saring, kemudian masuk ke lubang minyak AFO (A Filter Oil) menembus kain saring, kemudian masuk ke lubang minyak AFO (A Filter Oil) menembus kain saring, kemudian masuk ke lubang Plate ddan akhirnya keluar melalui saluran di bagian samping Plate. Kristal wax Plate ddan akhirnya keluar melalui saluran di bagian samping Plate. Kristal wax Plate ddan akhirnya keluar melalui saluran di bagian samping Plate. Kristal wax tersaring dan terkumpul membentuk A cake (slack wax) di dalam frame. tersaring dan terkumpul membentuk A cake (slack wax) di dalam frame. tersaring dan terkumpul membentuk A cake (slack wax) di dalam frame.

Lama penyaringan 8 jam, jika AFO tidak lagi menembus kain saring, Lama penyaringan 8 jam, jika AFO tidak lagi menembus kain saring, Lama penyaringan 8 jam, jika AFO tidak lagi menembus kain saring, maka filter press dihentikan dan dibongkar untuk melepashan cake. Cake (slack maka filter press dihentikan dan dibongkar untuk melepashan cake. Cake (slack maka filter press dihentikan dan dibongkar untuk melepashan cake. Cake (slack wax) diambil dari frame, kemudian masuk ke saluran yany di dalamnya terdapat wax) diambil dari frame, kemudian masuk ke saluran yany di dalamnya terdapat wax) diambil dari frame, kemudian masuk ke saluran yany di dalamnya terdapat screw conveyor yang berfungsi untuk mendorong cake (slack wax) ke tangki screw conveyor yang berfungsi untuk mendorong cake (slack wax) ke tangki screw conveyor yang berfungsi untuk mendorong cake (slack wax) ke tangki penampungan T-203 yang dilengkapi dengan coil pemanas, untuk menjaga agar penampungan T-203 yang dilengkapi dengan coil pemanas, untuk menjaga agar penampungan T-203 yang dilengkapi dengan coil pemanas, untuk menjaga agar cake tetap cair. cake tetap cair. cake tetap cair.

b. Sweating (pengeringan) b. Sweating (pengeringan) b. Sweating (pengeringan)

Proses sweating yaitu proses pengurangan kndungan minyak yang masih Proses sweating yaitu proses pengurangan kndungan minyak yang masih Proses sweating yaitu proses pengurangan kndungan minyak yang masih terdapat dalam cake (slack wax). Proses yang terjadi meliputi pendinginan dan terdapat dalam cake (slack wax). Proses yang terjadi meliputi pendinginan dan terdapat dalam cake (slack wax). Proses yang terjadi meliputi pendinginan dan pemanasan secara perlahan-lahan, sehingga minyak terpisah dari kristal wax pemanasan secara perlahan-lahan, sehingga minyak terpisah dari kristal wax pemanasan secara perlahan-lahan, sehingga minyak terpisah dari kristal wax sesuai dengan titik lelehnya. Pada proses sweating digunakan tangki AMS(Allan sesuai dengan titik lelehnya. Pada proses sweating digunakan tangki AMS(Allan sesuai dengan titik lelehnya. Pada proses sweating digunakan tangki AMS(Allan More Stove) yang dilengkapi dengan coil pemanas yang digunakan untuk More Stove) yang dilengkapi dengan coil pemanas yang digunakan untuk More Stove) yang dilengkapi dengan coil pemanas yang digunakan untuk pendinginan dan pemanasan slax wax secara tidak langsung. pendinginan dan pemanasan slax wax secara tidak langsung. pendinginan dan pemanasan slax wax secara tidak langsung.

Pada pemanasan ini, terjadi pemissahan minyak dari wax berdasarkan Pada pemanasan ini, terjadi pemissahan minyak dari wax berdasarkan Pada pemanasan ini, terjadi pemissahan minyak dari wax berdasarkan titik lelehnya: titik lelehnya: titik lelehnya: o o 1. Foots Oil (LFH), dengan titik leleh 32-47 o 1. Foots Oil (LFH), dengan titik leleh 32-47 1. Foots Oil (LFH), dengan titik leleh 32-47

C dialirkan ke tangki PH Solar C dialirkan ke tangki PH Solar C dialirkan ke tangki PH Solar untuk diproses kembali pada proses dewaxing. untuk diproses kembali pada proses dewaxing. untuk diproses kembali pada proses dewaxing.

o o 2. Recycle Oil (HFH), dengan titik leleh 48-58 o 2. Recycle Oil (HFH), dengan titik leleh 48-58 2. Recycle Oil (HFH), dengan titik leleh 48-58 C diumpankan ke tangki AMS. C diumpankan ke tangki AMS. C diumpankan ke tangki AMS. o o 3. Sweat Wax (ZPH), dengan titik leleh >58 o 3. Sweat Wax (ZPH), dengan titik leleh >58 3. Sweat Wax (ZPH), dengan titik leleh >58

C ditampung di tangki C ditampung di tangki C ditampung di tangki penampungan T-204 untuk diproses lebih lanjut. penampungan T-204 untuk diproses lebih lanjut. penampungan T-204 untuk diproses lebih lanjut.

c. Treating (pencucian) c. Treating (pencucian) c. Treating (pencucian)

Proses treating adalah proses untuk memperbaiki kualitas warna wax dari Proses treating adalah proses untuk memperbaiki kualitas warna wax dari Proses treating adalah proses untuk memperbaiki kualitas warna wax dari coklat kehitaman menjadi coklat kekuningan. Proses ini dilakukan dengan coklat kehitaman menjadi coklat kekuningan. Proses ini dilakukan dengan coklat kehitaman menjadi coklat kekuningan. Proses ini dilakukan dengan bantuan natural clay yang bertujuan untuk menyerap impuritas minyak yang bantuan natural clay yang bertujuan untuk menyerap impuritas minyak yang bantuan natural clay yang bertujuan untuk menyerap impuritas minyak yang masih terikut dalam wax, sehingga dapat memucatkan warna wax. Agar masih terikut dalam wax, sehingga dapat memucatkan warna wax. Agar masih terikut dalam wax, sehingga dapat memucatkan warna wax. Agar penyerapan impuritas minyak dapat sempurna, maka diadakan pengadukan penyerapan impuritas minyak dapat sempurna, maka diadakan pengadukan penyerapan impuritas minyak dapat sempurna, maka diadakan pengadukan dengan udara bertekanan yang dihasilkan dari kompresor. dengan udara bertekanan yang dihasilkan dari kompresor. dengan udara bertekanan yang dihasilkan dari kompresor.

d. Moulding (pencetakan) d. Moulding (pencetakan) d. Moulding (pencetakan)

Proses moulding merupakan proses pencetakan wax dalam bentuk Proses moulding merupakan proses pencetakan wax dalam bentuk Proses moulding merupakan proses pencetakan wax dalam bentuk lempengan-lempengan, sehingga dapat mempermudah dalam penyimpanan. lempengan-lempengan, sehingga dapat mempermudah dalam penyimpanan. lempengan-lempengan, sehingga dapat mempermudah dalam penyimpanan. Wax cair yang telah disaring dalam filter press dialirkan menuju alat Wax cair yang telah disaring dalam filter press dialirkan menuju alat Wax cair yang telah disaring dalam filter press dialirkan menuju alat pencetak yang berupa loyang-loyang baja yang disusun bertingkat, sehingga pencetak yang berupa loyang-loyang baja yang disusun bertingkat, sehingga pencetak yang berupa loyang-loyang baja yang disusun bertingkat, sehingga apabila loyang bagian atas sudah penuh, maka wax akan mengalir ke loyang di apabila loyang bagian atas sudah penuh, maka wax akan mengalir ke loyang di apabila loyang bagian atas sudah penuh, maka wax akan mengalir ke loyang di bawahnya sampai terisi semua. bawahnya sampai terisi semua. bawahnya sampai terisi semua.

24 jam. Dengan cara 24 jam. Dengan cara 24 jam. Dengan cara mengeluarkan dari loyang cetakan, dapat diperoleh batik wax dalam bentuk mengeluarkan dari loyang cetakan, dapat diperoleh batik wax dalam bentuk mengeluarkan dari loyang cetakan, dapat diperoleh batik wax dalam bentuk padat dengan berat rata-rata 4-5 kg/loyang, kemudian dimasukka ke dalam padat dengan berat rata-rata 4-5 kg/loyang, kemudian dimasukka ke dalam padat dengan berat rata-rata 4-5 kg/loyang, kemudian dimasukka ke dalam karung dan siap dipasarkan. karung dan siap dipasarkan. karung dan siap dipasarkan.

Selanjutnya didinginkan di udara bebas selama Selanjutnya didinginkan di udara bebas selama Selanjutnya didinginkan di udara bebas selama