ANALISA PENDEKATAN SITE
4. ANALISA PENDEKATAN SITE
4.1. Analisa Orientasi Massa dan View SITE
PERTOKOAN
View ke arah jalan besar (utama) bagus, dapat dipakai sebagai pola hadap bangunan
utama
View ke arah lahan kosong tidak bagus
View ke arah jalan lingkungan dan hunian kurang bagus
View ke arah sungai dan permukiman kurang bagus
Bangunan bagian selatan dan barat dapat dibuat transparan untuk mengoptimalkan view yang bagus dari arah luar site ke dalam site dengan tetap mempertimbangkan arah sinar matahari
View untuk bangunan dilantai atas, view yang menghadap bagian barat dan selatan merupakan view yang bagus karena menghadap jalan utama
JL.ADI SUCIPTO
Gambar 5.3 Analisa orientasi massa dan view (Sumber: analisa pribadi)
Bagan 5.30 Pola hubungan ruang mikro kegiatan servis
(Sumber: analisa pribadi)
Keterangan:
Ruang staf servis Ruang teknisi ME Ruang teknisi dan tata
suara Ruang loker dan
istirahat Ruang panel Ruang transformator Ruang genset
ab
fg
Ruang pompa Ruang STP Ruang reservoir Ruang mesin AC Ruang AHU Area cooling tower Ruang PABX Ruang MDF Pantry
Ruang sampah Gudang umum Gudang ME Musholla Lavatory Tempat parkir
pengunjung Tempat parkir
pengelola
Erat Kurang erat
commit to user
Agar bangunan bisa terekspose dengan mudah , maka orientasi massa diarahkan ke jalan Adi Sucipto, dengan pertimbangan:
a) Jalan Adi Sucipto merupakan jalan besar dengan kepadatan yang tinggi, sehingga bangunan akan terekspose secara maksimal
b) View ke dalam sangat penting dalam upaya mengekspose bangunan, sehingga bangunan dapat terlihat jelas dari Jalan Adi Sucipto
4.2. Analisa Penentuan Main Entrance (ME) dan Side Entrance (SE) Berdasarkan Pencapaian
Ditentukan berdasar pada pertimbangan:
a) Kondisi dan potensi jalan di sekitar site perencanaan
b) Nilai aksesibilitas atau kemudahan pencapaian yang tinggi, baik untuk berbagai jenis kendaraan maupun pejalan kaki ke dalam site.
c) Adanya pertimbangan terhadap kemungkinan gangguan yang timbul terhadap lalu lintas dan lingkungan sekitarnya.
d) Faktor keamanan terhadap operasional dari macam-macam pencapaian.
Adapun sirkulasi yang terjadi dalam site adalah:
a) Sirkulasi kendaraan pengunjung: ME in
Parkir depan Parkir samping
ME/SE (out)
JL.ADI SUCIPTO
PERTOKOAN
Pengunjung yang datang dari arah kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen dan Jawa Timur
ME untuk masuk dan keluar dibedakan agar tidak terjadi kemacetan
Pengunjung yang datang dari arah Kartasura, Boyolali, Semarang, dan Yogyakarta
ME diletakkan pada zona yang representatif agar memberi kemudahan dan keamanan bagi para pengunjung
SE ditempatkan pada jalan sekunder yaitu Jalan Kolang-Kaling agar pengelola dan servis bangunan seperti kendaraan barang tidak mengganggu aktivitas utama
SITE
ME in
ME/SEout
SE in
ME out
Gambar 5.4 Analisa pencapaian
(Sumber: analisa pribadi)
commit to user
Karakter:
Efisien diterapkan di area parkir (basement dan sebagainya).
Sirkulasi keluar-masuk lancar.
Daya tampung kendaraan cukup banyak.
b) Sirkulasi kendaraan pengelola, karyawan dan servis :
Sistem parkir menurut Neufert Architect Data (NAD) terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Sistem parkir parallel
2. Sistem parkir menyudut 45º
3. Sistem parkir menyudut 90º
Berdasarkan jenis dan karakter sistem parkir di atas, maka gabungan antara sistem parkir menyudut 45 o dan 90 o dipilih sebagai sistem parkir yang digunakan pada bangunan yang direncanakan. Adapun sistem parkir akan diterapkan pada basement untuk pengelola dan halaman untuk pengunjung sesuai dengan perbedaan aktivitas yang terjadi.
4.3. Analisa Pengolahan Pola Sirkulasi
Ditentukan berdasar pada pertimbangan sebagai berikut:
a) Hasil analisa pencapaian
b) Pola sirkulasi utama adalah dari zona penerima menyebar ke zona kegiatan lain
c) Penyediaan sirkulasi bagi pejalan kaki
Karakter:
Efisien diterapkan di badan jalan.
Sirkulasi keluar-masuk sulit.
Daya tampung kendaraan sedikit.
Karakter:
Efisien diterapkan di area parkir (basement dan sebagainya).
Sirkulasi keluar-masuk lancar.
Daya tampung kendaraan banyak.
SE in service
Basement
SE (out) service
commit to user
Jalur pedestrian bagi pejalan kaki ditempatkan pada bagian Main Entrance yaitu sisi site bagian selatan
Parkir pengunjung terutama mobil diletakkan di bagian depan site agar tidak mengganggu aktivitas dalam bangunan
Bagian depan dibuat sculpture sebagai ‘welcome symbol’ dan
point of interest dari bangunan ke luar site
Bagian timur digunakan untuk parkir pengelola dan servis bangunan agar tidak mengganggu aktivitas parkir pengunjung
Bagian selatan digunakan untuk open space sekaligus sebagai tempat open stage dan rekreasi
Parkir pengunjung motor dan mobil diletakkan pada bagian
samping site agar tidak mengganggu aktivitas dalam
JL.ADI SUCIPTO
PERTOKOAN
SITE
Keterangan:
Sirkulasi pengunjung
Sirkulasi pengelola dan kegiatan servis
Gambar 5.5 Analisa pengolahan pola sirkulasi (Sumber: analisa pribadi)
Letak massa bangunan fasilitas eksplorasi anak
Pemisahan antara ME masuk dan keluar untuk memudahkan sirkulasi
Letak pintu servis melalui jalan Kolang Kaling yang berada di timur site
Letak massa bangunan utama
JL.ADI SUCIPTO
commit to user
4.4. Analisa Tingkat Kebisingan
Noise atau kebisingan erat sekali hubungannya dengan penempatan ruang- ruang. Khusus untuk bangunan stasiun televisi, penting dilakukan analisa terhadap noise karena aktivitas produksi yang dilakukan di dalam bangunan sendiri membutuhkan barier bising dari luar, padahal aktivitas di dalam juga menghasilkan tingkat kebisingan yang cukup tinggi.
Dari lingkungan site, noise terbesar datang dari arah jalan Adi Sucipto. Sedangkan arah jalan M.H. Thamrin dan jalan lingkungan noise cenderung rendah.
Analisa pendekatan perencanaan ditentukan berdasar pada pertimbangan:
a) Arah datang atau sumber bunyi
b) Zonifikasi kegiatan yang membutuhkan tingkat privasi terhadap noise dan konsentrasi tinggi
SITE
JL.ADI SUCIPTO
PERTOKOAN
Sisi Bagian Selatan
a) Pemberian pohon sebagai barrier untuk meredam kebisingan dari pusat bising
b) Bagian selatan cocok untuk area publik
Sisi Bagian Barat
a) Area tidak terlalu bising , maka barrier pohon yang ditempatkan tidak terlalu banyak b) Bagian barat cocok untuk area semi publik
Sisi Bagian Timur
a) Area dengan tingkat kebisingan sedang, barrier pohon tidak terlalu banyak b) Bagian timur cocok untuk area servis
Sisi Bagian Utara
a) Area dengan tingkat kebisingan rendah b) Bagian utara cocok untuk area private
Gambar 5.7 Analisis tingkat kebisingan (Sumber: analisa pribadi)
commit to user
Solusi masalah noise:
a) Barier alami berupa pohon sebagai filter, yang dapat mereduksi dengan cara menyerap kebisingan, juga sekaligus sebagai filter terhadap panas matahari, angin, hujan, serta polusi udara yang berasal dari lingkungan sekitar
b) Pemilihan material bangunan yang dapat mereduksi tingkat kebisingan dari luar demi kenyamanan user, juga demi kenyamanan aktivitas produksi dalam bangunan stasiun televisi
c) Penentuan desain bangunan yang tepat terhadap masalah noise
4.5. Analisa Zonifikasi Site
Analisa zonifikasi ruang didasarkan pada pengelompokan zona kegiatan sebagai berikut:
a) Zona publik, mencakup kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengunjung: » Kegiatan menonton pertunjukan di studio besar, amphiteater » Kegiatan rekreasi edukatif pada fasilitas anak » Kegiatan pameran, internet café, dan perpustakaan pada kelompok
edukasi rekreatif
b) Zona semi publik, merupakan kegiatan yang masih berkaitan dengan pengunjung namun bersifat lebih privat, seperti: » Kegiatan pada tempat kursus kelompok edukasi rekreatif » Kegiatan Production House (PH) dan ruang serbaguna kelompok
kegiatan penunjang
c) Zona semi privat, adalah kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan produksi stasiun televisi, dimana pengunjung memiliki hubungan yang tidak langsung: » Kegiatan produksi program beserta pengelolanya, mencakup studio kecil,
sedang, studio rekaman dan dubbing » Kegiatan penunjang produksi » Kegiatan pemberitaan beserta studio di dalamnya » Kegiatan teknik
d) Zona privat, mencakup kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan intern perusahaan beserta pengelola utama stasiun televisi: » Kegiatan dewan direksi » Kegiatan administrasi/bisnis
commit to user
» Kegiatan pemasaran dan penjualan
e) Zona servis, adalah zona bagi kegiatan: » Kegiatan pelayanan pengelola dan pengunjung » Kegiatan pemeliharaan gedung, termasuk di dalamnya pengelolaan ME,
AC, sistem komunikasi, dan sanitasi sampah » Kegiatan menyimpan barang » Kegiatan ibadah dan buang air » Kegiatan parkir pengelola dan pengunjung dan keamanan
Berdasarkan analisa kegiatan user, pendekatan orientasi view, penentuan Main Entrance (ME) dan Side Entrance (SE), pola sirkulasi, dan tingkat
kebisingan, maka diperoleh zonifikasi:
a) Horizontal
b) Vertikal
Gambar 5.8 Analisis zonifikasi site
(Sumber: analisa pribadi)
JL ADI SUCIPTO
PUBLIK SEMI PUBLIK
SEMI PRIVAT PRIVAT
SERVIS
PUBLIK SEMI PUBLIK SEMI PRIVAT PRIVAT
SERVIS
commit to user
4.6. Analisa Tata Landscape
Dengan dasar pertimbangan:
a) Fungsi landscape dapat mendukung kegiatan
b) Mendukung karakter bangunan sebagai bangunan publik
c) Perencanaan penghijauan Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas maka pola tata lansekap akan
memberikan manfaat:
a) Dapat menjadi unsur transisi, penegas sirkulasi dari masing-masing kelompok kegiatan, dan sekaligus sebagai pengikat dari interaksi yang ada
b) Mendukung keselarasan tata hijau dalam suatu kawasan, antara bangunan dengan lingkungannya
c) Sebagai unsur peneduh, fungsi resapan air hujan, pelindung dan filter terhadap polusi, visual dan kebisingan
d) Meningkatkan nilai estetis bangunan, karena berkesan menyatu dengan alam
e) Dapat berfungsi sebagai pembentuk suasana Disebabkan pada tapak perencanaan merupakan lahan kosong yang luas,
maka perencanaan lansekap dapat dilakukan secara bebas, dengan memanfaatkan potensi yang ada serta memaksimalkan desain tata lansekap
yang diinginkan.