Analisis Soiologis Terhadap Model Pembangunan di Indonesia

30 evaluasi program yang dikembangkan, akan menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, rasa memiliki warga masyarakat terhadap program pembangunan lebih tinggi, keterampilan dan analisis-analisis program pembangunan dipindahkan ke masyarakat. Dengan demikian, di masa yang akan datang ketergantungan masyarakat terhadap pihak “luar” dalam perumusan program pembangunan secara bertahap akan bisa berkurang, sehingga diharapkan program yang dikembangkan akan berkelanjutan. Untuk memungkinkan terlaksananya pendekatan dari bawah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menanggulangi permasalahan, perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diperlukan untuk mengubah masyarakat agar lebih mampu mengkaji masalahkebutuhannya sendiri, mencari jalan keluar untuk memperbaiki keadaannya serta mengambangkan potensi dan keterampilan mereka untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya Fardiah, 2005:96.

2.7. Analisis Soiologis Terhadap Model Pembangunan di Indonesia

Jika diamati proses pembangunan di Indonesia, secara keseluruhan masih terjadi ketimpangan disana sini. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya penduduk miskin yang secara sosial, ekonomi, dan budaya belum mencapai kehidupan yang baik. Kondisi ini sangat memprihatinkan ditengah gencarnya roda pembangunan untuk mencapai target yang tertuang dalam rencana-rencana pembangunan, namun secara nyata hasilnya masih jauh dari apa yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 31 Pemerintah sebagai regulator yang bertindak sebagai pengambil kebijakan sangat diharapkan perannya dalam upaya mensejahterakan masyarakat di seluruh lapisan. Pemerintah seharusnya bersikap profesional dalam mengambil kebijakan, dan tidak hanya berpihak kepada para pemilik modal. Jika diamati peran pemerintah dalam proses pembangunan, sepertinya pemerintah lebih berpihak kepada kaum pemilik modal baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Hal ini bisa dilihat dari kasus PT Freeport Indonesia yang beroperasi di wilayah Papua, perusahaan milik Amerika ini mengeruk kekayaan alam Indonesia tanpa memperhatikan kondisi kesejahteraan masyarakat disekitar wilayah perusahaannya. Namun, pemerintah tidak berdaya dalam menghadapi persoalan ini. Jalannya proses pembangunan sangat ditentukan oleh jalannya seluruh struktur dalam suatu Negara secara terintegrasi. Menurut Soiolog Smelser dalam Suwarsono 1991, kurangnya koordinasi dari berbagai struktur ini akan mengakibatkan kerusuhan sosial. Kekacauan ini dapat berupa agitasi politik damai sampai pada kerusuhan dengan kekerasan, atau bahkan terjadi perang gerilya dan revolusi sosial. Ini terjadi karena adanya sebagian masyarakat yang tidak terlibat dalam proses diferensiasi struktural. Untuk itu masyarakat harus dilibatkan perannya dalam proses pembangunan. Pembangunan memang tidak seutuhnya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja, namun dunia usaha ataupun korporat dan masyarakat umum pun memiliki peran yang sentral dalam proses pembangunan. Korporat dalam hal ini memiliki andil dalam kontribusinya kepada Negara dan masyarakat. Namun tidak jarang perilaku bisnis korporat yang merugikan masyarakat disekitar wilayah Universitas Sumatera Utara 32 perusahaannya. Untuk itu kerja sama antara pemerintahNegara, masyarakat dan dunia usaha maupun LSM sangat diperlukan demi tercapainya tujuan pembangunan. Badaruddin 2008 menggagas “Model Kerja Kolaborasi” antara berbagai pihak. “Model Kerja Kolaborasi” ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada satu pihak pun yang sanggup secara sendirian menjalankan fungsi yang sangat kompleks dalam upaya pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat khususnya masyarakat miskin. Model ini juga sangat relevan dengan tuntutan global bagi perusahaan korporasi untuk menjalankan GCG Good Corporate Governance, dengan melibatkan berbagai stakeholders.

2.8. Bank Nagari Sebagai Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat

Dokumen yang terkait

Bentuk Program CSR Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal (Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

3 79 105

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Program Corporate Social Responsibilty (CSR) Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5 38 137

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BANK INDONESIA.

0 3 18

A. Latar Belakang PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BANK INDONESIA.

0 4 42

PENUTUP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BANK INDONESIA.

0 9 42

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Perubahan Sosial - Bentuk Program CSR Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal (Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

0 3 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah - Bentuk Program CSR Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal (Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

0 3 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Munculnya Konsep CSR - Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

0 6 20