36
2.10. Konsep-Konsep Terkait CSR
Adapun konsep-konsep yang terkait dengan CSR dan mendukung pelaksanaan dari program CSR adalah sebagai berikut :
1. Good Corporate Governance GCG Dalam melakukan usahanya, perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban
yang bersifat ekonomis dan legal, namun juga kewajiban yang bersifat etis. Etika bisnis merupakan tuntunan perilaku bagi dunia usaha untuk bisa membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Untuk itu diperlukan tata kelola perusahaan yang baik good corporate
governance agar perilaku para pelaku bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk
dan terhindar dari perilaku bisnis yang tidak etis. Dalam tataran praktis, di Indonesia telah memiliki pedoman yang disusun
Komite Nasional Kebijakan GCG. Perusahaan yang menerapkan GCG telah merasakan betapa besar manfaat yang bisa dipetik setelah mempraktekkan konsep
tersebut secara konsisten. Selain kinerja perusahaan terus membaik, harga saham dan citra perusahaan terus terdongkrak. Bahkan, kredibilitas perusahaan terus meningkat,
baik dimata investor, mitra atau kreditor dan stakeholders lainnya. Menurut Wibisono 2007 terdapat lima prinsip GCG yang dapat dijadikan
pedoman bagi para pelaku bisnis, yaitu : 1.
Transparency keterbukaan informasi 2.
Accountability akuntabilitas
Universitas Sumatera Utara
37 3.
Responsibility pertanggung jawaban 4.
Independency kemandirian 5.
Fairness kesetaraan dan kewajaran Mencermati prinsip GCG diatas, tidak sulit untuk mencari benang merah
hubungan antara GCG dengan CSR. Prinsip responsibility merupakan prinsip yang mempunyai kekerabatan paling dekat dengan CSR. Dalam prinsip ini, penekanan
yang signifikan diberikan kepada stakeholders perusahaan. Melalui penerapan prinsip ini diharapkan perusahaan dapat menyadari bahwa dalam kegiatan operasionalnya
sering kali ia menghasilkan dampak eksternal yang harus ditanggung oleh stakeholders.
Karena itu, wajar bila perusahaan juga memperhatikan kepentingan dan nilai tambah bagi stakeholders-nya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penerapan CSR merupakan salah satu bentuk implementasi konsep GCG. 2. Triple Bottom Line
Istilah Triple Bottom Line TBL dipopulerkan oleh Jhon Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya “Cannibals With forks, the Triple Bottom Line of
Twentieth Century Business”. Melalui buku tersebut, Elkington memberi pandangan bahwa perusahaan yang
ingin berkelanjutan haruslah memperhatikan “3P” profit, people, planet. selain mengejar profit, perusahaan juga mesti memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan
kesejahteraan masyarakat people dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga
Universitas Sumatera Utara
38 kelestarian lingkungan planet. Hubungan ini diilustrasikan dalam bentuk segitiga
berikut : Sosial People
Lingkungan Planet Ekonomi Profit
Dalam gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada Single Bottom Line, yaitu aspek ekonomi yang
direfleksikan dalam kondisi financial-nya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya.
Untuk memperkokoh komitmen dalam tanggung jawab sosial ini, perusahaan memang perlu memiliki pandangan bahwa CSR adalah investasi masa depan.
Artinya, CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya cost centre, melainkan sentra laba profit centre dimasa mendatang. Karena malalui hubungan yang harmonis dan
citra yang baik, timbal baliknya masyarakat juga akan ikut menjaga eksistensi perusahaan Wibisono, 2007:35.
3. Millenium Development Goals MDGs Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB pada tahun 2000 telah mencanangkan
delapan tujuan yang hendak dicapai Negara-negara di dunia untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran global. Delapan tujuan MDGs yaitu memberantas
kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar secara universal, mendorong
Universitas Sumatera Utara
39 kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak,
meningkatkan kesehatan Ibu, memerangi HIVAIDS, Malaria, dan penyakit menular lainnya, menjamin kelestarian lingkungan hidup, dan menjalin kemitraan global
untuk pembangunan. Indonesia adalah salah satu Negara yang meratifikasi kesepakatan global
tersebut. Ini berarti pemerintah harus secara serius melakukan berbagai upaya agar delapan sasaran tersebut bisa dicapai sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
Namun pemerintah tidak bisa berjuang sendiri, pihak lain yang terkait seperti korporat dan masyarakat itu sendiri perlu membantu pemerintah untuk mencapai
tujuan tersebut. Program-program yang terbangun dari CSR menjadi salah satu upaya
mensukseskan tujuan dan target-target MDGs 2015. Berkenaan dengan inti bisnis, perusahaan diantaranya haruslah memproduksi produk yang aman dan terjangkau,
menghasilkan keuntungan dan menambah investasi, menciptakan lapangan pekerjaan, membangun sumber daya manusia, mengembangkan kesempatan berusaha ditingkat
lokal, serta menyebarkan standar dan praktik terbaik internasioanal. Dalam investasi sosial, perusahaan dapat mengambil ilham yang penting dari
berbagai masalah pembangunan yang hendak dipecahkan MDGs seperti persoalan pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup yang menjadi program yang selalu
penting situmorang, 2011:42-44.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB III METODE PENELITIAN