Kajian Peraturan Perundangan dan Data Sekunder

6 Tabel 1. Daftar macam dan jumlah peraturan perundangan serta pustaka yang ditelaah No. Jenis sumber Jumlah 1. Buletin 2 2. Buku 12 3. Jurnal 1 4. Laporan 9 5. Majalah 2 6. Makalah 3 7. Prosiding 13 8. Skripsi 3 9. Tesis 9

2.2. Wawancara dan Survey Lapangan

Berdasarkan hasil telaah peraturan perundangan dan pustaka pelaksanaan sistem silvikultur hutan rawa gambut ditemukan berbagai kendala dan permasalahan untuk mencapai keberhasilan pengelolaan. Validasi dan verifikasi permasalahan dan kendala untuk penyempurnaan sistem silvikultur pelaksanaan PHPL di hutan rawa gambut dilakukan dengan wawancara dan survey lapangan. Para pihak terkait yang telah dijadikan responden untuk wawancara disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar responden untuk wawancara validasi dan verifikasi permasalahan pelaksanaan PHPL di hutan rawa gambut. No. Kategori Lembaga Kedudukan Dirjen BPK Jakarta Direktur Pengelolaan Hutan Alam Jakarta Dinas Kehutanan Provinsi Provinsi Sub-Dinas Kehutanan Kabupaten Kabupaten 1. Pemerintah management authority BKSDA Provinsi Balitbang Hutan Bogor LIPI Bogor 2. Lembaga Penelitian IPB Bogor - JakartaBogor 3. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM - ProvinsiKabupaten 4. Unit Manajemen Manajersupervisor ProvinsiKabupaten 7 Kajian lapangan dilakukan dengan survey pada perusahaan pemegang IUPHHKHPH yang masih aktif mengelola hutan rawa gambut di Sumatera dan Kalimantan dan pihak-pihak yang telah melakukan kegiatan rehabilitasi di hutan rawa gambut dalam rangka PHPL, khususnya pengembangan ramin, baik secara perseorangan, kolaborasi perusahaan swasta. Kajian lapangan dilakukan secara purposive. Lokasi yang dipilih adalah PT. Diamond Raya Timber di Riau, serta unit pengembangan dan rehabilitasi hutan rawa gambut di dekat Taman Nasional TN Sebangau di Kalimantan Tengah. Tujuan dan target survey lapangan adalah validasi dan verifikasi kendala dan permasalahan dalam pencapaian PHPL berdasarkan acuan peraturan-perundangan yang berlaku dan hasil-hasil evaluasi pelaksanaannya. Sesuai dengan acuan sistem silvikultur TPTI di hutan rawa gambut Keputusan Dirjen PH No. 564KptsIV- BPHH1989 dan Keputusan Dirjen PH No. 24KptsIV-set96, validasi dan verifikasi dilakukan sesuai tahap-tahap pelaksanaan TPTI yaitu: 1. Penataan areal kerja PAK 2. Inventarisasi tegakan sebelum penebangan ITSP 3. Pembukaan wilayah hutan PWH 4. Penebangan 5. Pembebasan 6. Inventarisasi Tegakan Tinggal ITT 7. Pengadaan bibit 8. Penanamanpengayaan 9. Pemeliharaan tahap pertama 10. Pemeliharaan lanjutan 11. Perlindungan dan penelitian Survey lapangan dilakukan melalui cek dokumen, wawancara dan pengukuran di lapangan sesuai fokus permasalahan yang telah diperoleh dari hasil telaah pustaka. Pengukuran langsung di hutan terutama difokuskan untuk aspek kelestarian produksi yaitu meliputi kondisi hutan primer ITSP, kondisi hutan bekas tebangan ITT dan hasil penanaman dan pemeliharaan hutan bekas tebangan serta uji lacak balak. Kegiatan survey lapangan ini sekaligus dilakukan validasi dan verifikasi pelaksanaan PHPL di hutan rawa gambut dengan menggunakan kriteria dan indikator Departemen Kehutanan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 4795Kpts-II2002 tentang Kriteria dan Indikator Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari pada Unit Pengelolaan. Bahan-bahan yang digunakan dalam wawancara dan survey lapangan meliputi kuisioner, tally sheet, bahan dan alat serta tabel kriteria dan indikator pengelolaan hutan lestari, menurut SK Menteri Kehutanan No. 4795Kpts-II2002.