Laju Pertumbuhan Pohon Riap
51
Tabel 27. Riap rata-rata jenis ramin dan non ramin berdasarkan data PUP areal
PT. DRT, Riau
Riap diameter cmth berdasarkan kelas diameter cm Kelompok jenis
10 -19 20 - 29
30 - 39 40 - 49
50 - 59 60 up
Ramin 0,62
0,74 0,50
0,32 0,32
0,28 Kel,Meranti
0,72 0,66
0,70 0,42
0,42 0,38
Campuran 0,62
0,60 0,62
0,59 0,59
0,63 Rata-rata
0,65 0,67
0,61 0,44
0,44 0,43
Sumber: diolah dari 113 PUP, PT. DRT, Riau.
Tabel 28. Rekapitulasi riap rata-rata jenis ramin dan non ramin berdasarkan data
PUP areal PT. DRT, Riau
Riap diameter cmth berdasarkan kelas diameter cm Kelompok jenis
10 - 29 20 - 39
10 up 20 up
30 up 40 up
Ramin 0,68
0,62 0,46
0,43 0,68
0,31 Kel.Meranti
0,69 0,68
0,55 0,52
0,69 0,41
Campuran 0,61
0,61 0,61
0,61 0,61
0,60 Rata-rata
0,65 0,67
0,61 0,44
0,44 0,44
Sumber: diolah dari 113 PUP, PT. DRT, Riau.
Pada Tabel 27 dan Tabel 28 menunjukkan bahwa rata-rata riap diameter ramin pada semua kelas diameter mulai diameter 10 cm up adalah 0.43 cmtahun, untuk
kelompok meranti 0.52 cmtahun dan untuk kelompok rimba campuran 0.61 cmtahun, sedangkan untuk kelompok campuran 0.61 cm dengan rata-rata riap seluruh jenis
0.52 cmtahun.
Pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa riap pohon inti kelas diameter 20-39 cm untuk ramin 0,62 cmtahun, kelompok meranti 0,68 cmtahun dengan rata-rata seluruh jenis
ditebang adalah 0,64 cmtahun. Pada kelompok pohon ditebang berdiameter 40 cm up riap diameter ramin 0,31 cm.tahun, kelompok ramin 0,41 cmtahun dan untuk
seluruh jenis 0,44 cmtahun.
Data riap yang diperoleh dalam kajian ini jika dibandingkan dengan hasil penelusuran pustaka yang telah diuraikan dalam bab III menunjukkan adanya kemiripan. Prasetyo
dan Istomo 2006 melaporkan riap diameter ramin pada kelas diameter 20 - 39 cm adalah 0,42 cmtahun sedangkan pada kelas diameter 40 cm up 0,34 cmtahun.
Istomo 2002 melaporkan riap rata-rata diameter ramin di areal PT. DRT adalah 0,44 cmtahun. Analisis data PUP oleh kelompok peneliti kelti puslitbanghutan dan
52
konservasi alam diperoleh hasil yang sama pula yaitu diameter rata-rata ramin 0,42 cmtahun di Sumatera dan 0,53 cmtahun di Kalimantan Machfudh dan Rinaldi
2006.
Namun data yang agak berbeda diperoleh dari Buku Rencana PHPL PT. DRT tahun 2000 yang menunjukkan bahwa riap diameter jenis ramin adalah 0,52 cmtahun dan
riap diameter semua jenis 0,46 cmtahun. Informasi tersebut oleh PT DRT dijadikan dasar dalam menentukan etat tebangan. Dengan rata-rata 0,52 cmtahun dapat
diestimasi bahwa selama 40 tahun dapat diperoleh tambahan diameter sebesar 20,8 cm untuk jenis komersil dan sebesar 18,4 cm untuk semua jenis.
Dalam sistem silvikultur, riap diameter merupakan instrumen penting yang digunakan dalam penentuan batas diameter pohon ditebang, batas diameter pohon inti dan
lamanya siklus tebangan. Sebagai contoh pada sistem silvikultur TPI 1972 maupun sistem silvikultur TPTI asumsi dasar yang digunakan dalam penentuan batas diameter
pohon ditebang, batas diameter pohon inti dan siklus tebangan adalah riap diameter pohon rata-rata per tahun adalah 1 cm untuk hutan tanah kering dan 0,5 cmtahun
untuk hutan rawa. Dengan asumsi tersebut pada hutan tanah kering setelah 35 tahun pohon inti yang berdiameter 20 cm up akan menjadi 55 cm dan siap untuk ditebang
pada siklus tebang berikutnya. Sementara itu untuk hutan rawa dengan siklus tebangan 40 tahun, pohon inti yang berdiameter 20 cm up akan menjadi 40 cm dan
siap untuk ditebang pada siklus tebang berikutnya.
Dengan diperolehnya data riap dalam kajian ini maka dapat dilakukan evaluasi sistem silvikultur di rawa gambut khususnya ramin terutama berkaitan dengan batas diameter
tebangan ramin atau siklus tebang. Jika ditetapkan riap rata-rata diameter pohon inti ramin diameter 20-39 cm sebesar 0,63 cmtahun maka dengan siklus tebang
40 tahun pohon inti yang berdiameter 20 cm telah mencapai diameter 50,2 cm siap untuk ditebang. Sementara untuk jenis meranti dengan riap diameter rata-rata
0,68 cmtahun setelah 40 tahun berikutnya diameter pohon tersebut akan mencapai 52,2 cm. Untuk seluruh jenis pohon ditebang dengan riap pohon inti 0,64 cmtahun
setelah 40 tahun pohon inti yang berdiameter 20 cm menjadi 45,6 cm. Dengan demikian batas tebangan 40 cm up, rotasi tebang 40 tahun dan diameter pohon inti
20-39 cm untuk hutan rawa gambut telah sesuai dengan kemampuan tumbuh tegakan bekas tebangan untuk mencapai pengelolaan hutan produksi lestari.
Grafik riap diameter untuk jenis ramin kelompok meranti dan rimba campuran berdasarkan kelas diameter dapat dilihat pada Gambar 13.
53
Riap diameter per kelas diameter
- 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Kelas diameter cm
R ia
p d
ia m
et er
p er
ta h
u n
c m
t ah
u n
Ramin Meranti
Campuran Rata-rata
Sumber: Diolah dari data 113 PUP, PT. DRT.
Gambar 13. Riap diameter rata-rata untuk ramin, meranti, rimba campuran dan
seluruh jenis berdasarkan hasil analisis data PUP di areal PT. DRT, Riau.