61
masuklah dia lembaga Srikandi, Olivia tidak ada, saya duduk di wakil Lingkungan Hidup, tapi langsung saya ambil ketua Lembaga Srikandi….”
32
1 Faktor internal ialah ketika wadah Srikandi telah dibentuk sebagai bentuk aspirasi
wanita di dalam Pemuda Pancasila tetapi tidak digunakan secara maksimal, dimana Srikandi hanya terdengar namanya tapi tidak ada pergerakannya. Tidak adanya
program-program yang berkualitas yang dapat menciptakan Wanita Pancasila yang berkualitas.
Jadi orientasi gerak Srikandi tidaklah dibatasi tetapi harus terarah dengan program- program dari Pemuda Pancasila itu sendiri, dimana Program Srikandi dapat memajukan
Pemuda Pancasila secara umum dan Srikandi secara khusus. Tetapi yang menjadi fokus orientasi gerak daripada Srikandi agar dapat menciptakan Wanita yang berkualitas didalam
organisasi dan Masyarakat.
4.5. Pasang surut berdirinya SRIKANDI PP Sumut 1982-2007
Semenjak didirikannya Srikandi Pemuda Pancasila memang mengalami pasang surut. Bahkan dalam kurun waktu tertentu dinamika Srikandi sempat mengalami penurunan dan
ketidakpastian. Pasang surut ini disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal :
2 Faktor eksternal yaitu keadaaan politik Indonesia yang tidak stabil.
Bahkan dalam kurun waktu tertentu Srikandi sempat mengalami penurunan dan ketidakpastian, tetapi berkat semangat, motivasi dan kesadaran dari Srikandi maupun dari
Pemuda Pancasila akhirnya Srikandi dapat bangkit kembali. Tetapi tidak bisa dilepaskan adanya masa keemasan di dalam Srikandi dimana Srikandi dapat menunjukkan
32
Ibid.,
62
kredibilitasnya sebagai wanita Pemuda Pancasila yang disegani dan dihormati karena memiliki kualitas didalam organisasi Pemuda Pancasila secara khusus dan masyarakat pada
umumnya. Di dalam Srikandi ini juga terdapat kesan kalau pemimpinnyaketua baik dan tidak
anggar jago pasti banyak anggota-anggota Srikandi yang akan membantu, tetapi kalau ketuanya arogan, dengan sendirinya anggota-anggotanya akan membubarkan diri. Mereka
menganggap bahwa Ketua Srikandinya tidak bisa diajak bekerja sama. Jadi sebenarnya kepengurusan Srikandi itu tergantung bagaimana kepemimpinan ketuanya.
33
Kalau sudah seperti itu akhirnya para pimpinan mengambil sikap, bahwa anggota Srikandi harus mengutamakan keluarganya. Para perempuan ini kalau sudah kumpul dengan
teman-temannya pada lupa waktu. Itulah juga yang menjadi salah satu penyebab pasang surut Di dalam Lembaga Srikandi disemua tingkatan menurut cerita-cerita yang ada, banyak
juga terjadi keributan diantara sesame anggota Srikandi. Ada masalah tentang kepengurusan yang terlampau banyak meminta keaktifan anggotanya sehingga keluarganya marah, ada
masalah keluarga dimana anggota Srikandi yang keasikan berorganisasi sehingga mengabaikan keluarga.
Padahal bukan yang seperti dimaksud oleh Lembaga Srikandi. Organisasi malah selalu menekankan agar keluarganyalah yang utama. Kesannya seolah-olah anggota Srikandi tidak
bisa membagi waktu antara organisasi dan keluarga.
33
Anggar Jago : sok jago, http:imasdinar.blogspot.com201203beberapa-istilah-bahasa-medan.html.
63
keanggotaan di Lembaga Srikandi. Makanya rata-rata pengurus di Lembaga Srikandi itu perempuan yang anak-anaknya sudah pada besar.
64
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN