Diagnosis dan prognosis a. Diagnosis

5 menit setelah paparan bising, dimana 30 menit setelah paparan bising terjadi nekrosis pembengkakan nuklear Baguley McCombe; 2008. Penelitian fokus terhadap peran caspases turunan dari cystein- dependent aspartate-specific proteases didalam sel rambut koklear yang mengalami apoptosis. Bukti mengenai perubahan metabolisme dan struktur dalam organ Corti setelah paparan bising adalah indikasi dari keterlibatan mekanisme nekrosis Baguley McCombe; 2008.

2.6.2 Diagnosis dan prognosis a. Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis GPAB, dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, riwayat pekerjaan, pemeriksaan fisik dan serta pemeriksaan penunjang untuk pendengaran dengan audiometri Dobie, 2006; Bashiruddin Soetirto, 2007; Azizi, 2010. Diagnosis GPAB pada pekerja adalah sederhana dengan melihat riwayat lama paparan bising pada telinga yang tidak memakai alat pelindung telinga terhadap paparan bising yang berlebihan, serta tidak dijumpai adanya kelainan pada telinga dan gambaran audiogram memperlihatkan frekuensi bising yang signifikan pada frekuensi tinggi yaitu 4 – 6 kHz Baguley McCombe, 2008; Azizi, 2010. Anamnesis riwayat paparan bising pada pekerja dengan intensitas kebisingan yang berbahaya serta durasi paparan bising harus dapat diperoleh. Pengukuran paparan bising dimulai dari tempat kerja sangat membantu. Riwayat pekerjaan semua pekerja harus diperiksa dengan seksama, termasuk militer, dimana militer sering terpapar bising. Faktor etiologi lainnya dari gangguan pendengaran sensorineural, misal: herediter, riwayat pemakaian obat-obatan ototoksik, trauma pada kepala, dan lain-lain harus di ekslusi dari riwayat paparan bising pada pekerja. Pemeriksaan fisik pada telinga termasuk pekerja yang menderita penyakit pada telinga luar dan tengah harus diekslusi Dobie, 2006. Universitas Sumatera Utara Cornerstone 2000 mengidentifikasi GPAB dengan memakai audiometri nada murni untuk melihat hantaran udara dan tulang pada telinga. Frekuensi audiometri secara klinis biasanya dicoba pada frekuensi 3 dan 6 kHz. Gambaran audiometri dari GPAB adalah pada nada tinggi dengan derajat bising pada frekuensi 4 atau 6 kHz, terkadang terdapat pada frekuensi 8 kHz gambar 2.4 Baguley McCombe, 2008. Gambar 2.4 Gambaran audiogram menunjukkan takik notch di frekuensi 4000 Hz Vinodh Veeranna, 2010 Penelitian yang dilakukan oleh Turkkahraman et al 2003 di Turkey memperlihatkan gambaran audiometri pada frekuensi 4000, 6000, 14000 dan 16000 Hz menunjukkan bahwa nilai audiometri pada frekuensi tinggi dipakai untuk mendeteksi dan tindak lanjut terhadap individu yang berpotensi menimbulkan risiko terjadinya gangguan pendengaran Mehrparvar, et al, 2011. Kuronen 2003 pada penelitiannya menemukan peningkatan ambang dengar sementara yang berarti dan nilai audiometri pada frekuensi tinggi setelah paparan bising Mehrparvar, et al, 2011.

b. Prognosis