Perlengkapan Proses pengumpulan data

3.4.2 Kriteria eksklusi

a. Memiliki riwayat ketulian bawaan pada keluarga. b. Riwayat penyakit sistemik seperti : Diabetes Mellitus DM, Malaria, hipertensi dan gagal ginjal. c. Riwayat trauma kepala dan telinga serta penyakit infeksi telinga yang dapat mempengaruhi fungsi pendengaran. d. Sedang dalam pengobatan obat-obat yang bersifat ototoksik.

3.5 Perhitungan Besar Sampel

Penentuan besar sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : Madiyono, Moeslichan Sastroasmoro, et al; 2008 Zα x s 2 n = d n = jumlah subjek penelitian Zα = tingkat kemaknaan, Zα = 1,96; s=10; d=2 s = simpang baku nilai rerata dalam populasi d = tingkat ketepatan absolut 1,96 x 10 2 n = = 97  dibulatkan 100 2 3.6 Cara Kerja 3.6.1 Persiapan a. Mencari dan mengumpulkan bahan kepustakaan. b. Menyusun status penelitian dan proposal penelitian. c. Menghubungi bagian-bagian terkait. d. Persiapan alat dan perlengkapan penelitian.

3.6.2 Perlengkapan

a. Status penelitian. b. Alat tulis menulis. c. Formulir persetujuan penelitian. Universitas Sumatera Utara d. Alat pemeriksaan THT seperti lampu kepala, otoskop, pengait serumen dan aplikator kapas dan mesin suction. e. Ruangan Chamber. f. Sound level meter merek Tenmars auto ranging TM-102 buatan Taiwan yang telah dikalibrasi. g. Audiometer merek Interacoustic Type AD 226 buatan Jerman yang telah dikalibrasi. h. Ruangan pemeriksaan pendengaran dengan bising latar belakang ≤ 40 dB.

3.6.3 Proses pengumpulan data

a. Survei kebisingan pada lokasi pekerja oleh peneliti pada 3 titik tiap- tiap lokasi dengan alat sound level meter merek Tenmars auto ranging TM-102 seperti pada Power plant, Production, Logistic, Engineering, General admin dan Quality control. b. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta keuntungan penelitian pada pekerja. c. Pengisian formulir persetujuan penelitian oleh sampel. d. Pengisian kuisioner oleh sampel dibantu oleh peneliti. e. Pemeriksaan umum dan THT terhadap pekerja yang meliputi : e.1 Anamnesis yang dicatat dalam status penelitian oleh peneliti. e.2 Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan THT untuk menyingkirkan kelainan struktur telinga, hidung dan tenggorok. e.3 Pemeriksaan audiometri nada murni pertama dengan menggunakan audiometer merek Interacoustic Type AD 226. Pemeriksaan audiometri nada murni dilakukan pada frekuensi 500, 1000, 2000, 3000, 4000 dan 6000 Hz pada kedua telinga. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum sampel bekerja. Teknik pemeriksaan : subjek diminta untuk duduk tenang dalam ruangan pemeriksaan pendengaran di ruangan chamber, dipasang headphone pada kedua telinga dan diminta memberikan respons Universitas Sumatera Utara bila mendengar nada yang dibunyikan. Pemeriksaan dilakukan pada kedua telinga dengan menggunakan hantaran udara dan hantaran tulang pada frekuensi 250, 500, 1000, 2000, 3000, 4000, 6000, dan 8000 Hz.

3.7 Variabel Penelitian