Kerangka Kerja Etika penelitian Hasil Analisis Bivariat

3.10 Kerangka Kerja

3.11 Etika penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dimintakan persetujuan Komite Etik Penelitian Kedokteran, FK USU MedanRSUP. H. Adam Malik Medan. Instansi terkait dimintakan persetujuannya setelah dijelaskan mengenai cara kerja penelitian. Sampel yang menjadi subjek penelitian dihubungi dan diberikan penjelasan tentang penelitian ini serta dimintakan persetujuannya secara lisan dan tulisan untuk ikut sebagai subjek penelitian dan bersedia menandatangani lembar persetujuan. Pekerja pabrik minyak goreng yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi Informed consent Anamnesis Pemeriksaan umum dan THT Kuisioner Audiometri nada murni GPAB - Normal GPAB + Tuli : Ringan Sedang Sedang berat Berat Sangat berat Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di pabrik minyak goreng mulai bulan November sampai Desember 2012. Sampel dikumpulkan sebanyak 100 orang pekerja yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian.

4.1 Hasil Analisis Univariat

Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner, pengukuran intensitas kebisingan dan pemeriksaan pendengaran pekerja pabrik didapat gambaran umum responden sebagai berikut :

4.1.1 Karakteristik responden

Pekerja pabrik yang terpilih sebagai sampel banyaknya 100 orang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Karakteristik usia, jenis kelamin, tempat kerja, pajanan bising dan masa kerja terlihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi karakteristik responden n=100 Variabel Jumlah Persentase Usia - ≤ 35 tahun 55 55,0 - 35 tahun 45 45,0 Rata-rata 34,0 Jenis Kelamin - Laki-laki 91 91,0 - Wanita 9 9,0 Tempat kerja - Proses Production 19 19,0 - Non proses Power plant 27 27,0 Logistic 16 16,0 General admin 14 14,0 Engineering 21 21,0 Quality control 3 3,0 Masa kerja - ≤ 10 tahun 76 76,0 - 10 tahun 24 24,0 Rata-rata 6,31 34 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar 55 orang 55 pekerja berusia dibawah 35 tahun dan yang berusia diatas 35 tahun sebesar 45 orang 45 pekerja dengan rata-rata usia 34 tahun. Jenis kelamin responden terbanyak laki-laki sebesar 91 orang 91,0 dan wanita 9 orang 9,0. Jenis tugas responden berdasarkan tempat kerja di bagian proses: Production sebesar 19,0, sedangkan non proses: Power plant sebesar 27,0, Logistic 16,0, General admin 14,0, Engineering 21,0 dan Quality control 3,0. Masa kerja responden terbanyak dibawah 10 tahun sebesar 76,0 dan diatas 10 tahun 24,0, dengan rata-rata 6,31 tahun.

4.1.2 Kebisingan lingkungan kerja

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian Buchari, 2007. Tempat kerja yang dijadikan objek penelitian adalah Production termasuk komponen proses, dimana Power plant, Engineering, General admin, Quality control dan Logistic termasuk komponen non proses. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi subjek penelitian berdasarkan intensitas bising Intensitas bising dB Jumlahn Persentase ≤ 85 dB 54 54,0 - Logistic 72 - Engineering 84 - General admin 72 - Quality control 46 85 dB 46 46,0 - Production 98 - Power plant 98 Jumlah 100 100,0 Tabel 4.2 menunjukkan intensitas bising terendah didapatkan di unit Quality control sebesar 46 dB dan tertinggi di unit Power plant dan Universitas Sumatera Utara Production sebesar 98 dB. Terdapat 46 pekerja 46,0 terpapar intensitas kebisingan 85 dB dan 54 pekerja 54,0 terpapar intensitas kebisingan ≤85 dB.

4.1.3 Hasil pengukuran audiometri

Tabel 4.3 Distribusi GPAB GPAB Jumlah n Persentase GPAB + 46 46,0 - Tuli ringan 29 - Tuli sedang 16 - Tuli sedang berat 1 - Tuli berat 0 - Tuli sangat berat 0 GPAB - 54 54,0 Jumlah 100 100,0 Pada tabel 4.3 dari distribusi GPAB berdasarkan hasil audiometri nada murni didapati tuli akibat bising sebanyak 46 orang 46,0 mengalami GPAB jenis tuli sensorineural dan 54 orang 54,0 tidak mengalami GPAB normal. Tabel 4.3 menunjukkan distribusi hasil pengukuran GPAB dengan audiometri yaitu sebanyak 46 orang 46,0 mengalami GPAB jenis tuli sensorineural dan 54 orang 54,0 tidak mengalami GPAB normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Hasil pemeriksaan audiometri yang menunjukkan GPAB : A. Tuli ringan. B. Tuli sedang. C. Tuli sedang berat. Tuli ringan Tuli sedang Tuli sedang berat A B C Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Keluhan tinitus

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi subjek penelitian berdasarkan keluhan tinitus. Jumlah n Persentase Normal - Tinitus 0 0,0 - Tidak tinitus 54 54,0 GPAB - Tinitus 15 15,0 - Tidak tinitus 31 31,0 Jumlah 100 100,0 Tabel 4.4 menunjukkan keluhan tinitus yang dialami oleh pekerja, dimana pekerja yang mengalami GPAB dijumpai tinitus sebanyak 15 orang 15,0 dan GPAB yang tidak tinitus dijumpai sebanyak 31 orang 31,0, sedangkan pada pekerja yang normal tidak mengalami tinitus dijumpai sebesar 54 orang 54,0. Tabel 4.1.5 Pemakaian alat pelindung diri APD . Tabel 4.5 Distribusi frekuensi subjek penelitian berdasarkan pemakaian APD. Jumlah n Persentase 85 dB - Pakai APD 20 20,0 - Tidak pakai APD 26 26,0 ≤ 85 dB - Pakai APD 0 0,0 - Tidak pakai APD 54 54,0 Jumlah 100 100,0 Tabel 4.5 menunjukkan distribusi pekerja yang didasarkan pada pemakaian APD yaitu pekerja yang terpapar bising 85 dB pakai APD sebanyak 20 orang 20,0 dan yang tak pakai APD sebanyak 26 orang Universitas Sumatera Utara 26,0 dan pekerja yang terpapar bising ≤85 dB yang tak memakai APD sebanyak 54 orang 54,0.

4.2 Hasil Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk melihat besaran faktor risiko usia, masa kerja dan intensitas kebisingan terhadap GPAB. Tabel 4.6 Besaran risiko usia terhadap terjadinya GPAB Usia Gangguan Pendengaran Jumlah RP Ada Tidak 35 tahun 25 55,6 20 44,4 45 100 1,5 ≤ 35 tahun 21 38,2 34 61,8 55 100 Jumlah 46 46,0 54 54,0 100 100 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa terdapat 25 orang 55,6 yang berusia 35 tahun mengalami GPAB dan 21 pekerja 38,2 yang berusia 35 tahun mengalami GPAB. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya GPAB dengan nilai RP = 1,5 ; pekerja yang berusia 35 tahun mempunyai risiko sebesar 1,5 kali dibandingkan pekerja yang berusia 35 tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Besaran risiko masa kerja terhadap terjadinya GPAB Masa kerja Gangguan Pendengaran Jumlah RP Ada Tidak 10 tahun 15 62,5 9 37,5 24 100 1,5 ≤ 10 tahun 31 40,8 45 59,2 76 100 Jumlah 46 46,0 54 54,0 100 100 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terdapat 15 orang 62,5 yang bekerja 10 tahun mengalami GPAB dan 31 orang 40,8 yang bekerja 10 tahun mengalami GPAB. Hasil analisis menunjukkan bahwa masa kerja 10 tahun merupakan faktor risiko terjadinya GPAB dengan nilai RP = 1,5 ; pekerja dengan masa kerja 10 tahun mempunyai risiko 1,5 kali terjadinya GPAB dibandingkan pekerja dengan masa kerja 10 tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Besaran risiko intensitas kebisingan terhadap terjadinya GPAB Intensitas Kebisingan Gangguan Pendengaran Jumlah RP Ada Tidak 85 dB 42 91,3 4 8,7 46 100,0 12,3 ≤ 85 dB 4 7,4 50 92,6 54 100,0 Jumlah 46 46,0 54 54,0 100 100,0 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa terdapat 42 orang 91,3 yang terpapar intensitas kebisingan 85 dB mengalami GPAB dan 4 orang 7,4 yang terpapar intensitas kebisingan 85 dB mengalami GPAB. Hasil analisis menunjukkan bahwa intensitas kebisingan 85 dB merupakan faktor risiko terjadinya GPAB dengan RP = 12,3 ; pekerja yang terpapar kebisingan 85 dB mempunyai risiko sebesar 12,3 kali terjadinya GPAB dibandingkan pekerja yang terpapar kebisingan 85 dB. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Analisis Univariat