45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil studi lapangan untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar siswa dalam memahami pokok bahasan fisika dalam hal ini
pokok bahasan gerak lurus dengan teknik tes dan angket. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka hasil penelitian terdiri atas :
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kesulitan yang dialami siswa dalam memahami pokok bahasan gerak lurus. Penelitian dilaksanakan
pada tanggal 24 Maret 2009 sampai 22 April 2009 di SMP Negeri 2 Petarukan. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini meliputi :
a Tes pemahaman materi gerak lurus
Tes uji coba dilaksanakan pada kelas IX C, kemudian diadakan tes penelitian pemahaman pokok bahasan gerak lurus pada VII C dan VII F dengan waktu
80 menit. Soal yang digunakan untuk penelitian sebanyak 15 soal.
46
b Angket
Pengisian angket tentang faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam memahami fisika pada kelas VII C dan VII F dengan waktu 10 menit. Soal
yang digunakan dalam penelitian sebanyak 30 soal c
Pengukuran hasil Setelah dilakukan tes pemahaman dan pengisian angket maka hasilnya diberi
skor dan nilai. Dari data tersebut memuat nomor sampel dan skor yang diperoleh. Keterangan ada pada Lampiran 20
4.1.2 Analisis Data Penelitian
a Analisis Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi homogen atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan uji Bartlett dengan uji Chi Kuadrat.
Suatu populasi dikatakan hmogen jika
hitung
untuk setiap data lebih kecil dari
tabel
. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
hitung
= 7,6969 lebih kecil dari
tabel
= 14,0671. Hal ini berarti populasi mempunyai varians yang sama homogen.
Contoh perhitungan untuk uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 18 b
Analisis Persentase Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Berdasarkan data hasil penelitian angket yang telah diperoleh, bahwa
tingkat pemahaman siswa pada pokok bahasan gerak lurus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab kesulitan belajar. Berdasarkan kriteria pada
2
2
2
2
47
Tabel 3.6, maka kesulitan pemahaman siswa yang disebabkan oleh faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada masing-masing indikator dapat dilihat
pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1. Persentase Faktor Penyebab Kesulitan Siswa SMP Negeri 2 Petarukan
dalam Memahami Pokok Bahasan Gerak Lurus
NO Indikator
No. Soal
Persentase rata-rata
kelas VII C Persentase
rata-rata kelas VII F
Persentase rata-rata
Keterangan
1 Minat
Belajar 1,6,12,
18, 23 76,83
76,54 76,69
Tidak mengalami
kesulitan
2 Kecakapan
mengikuti pelajaran
5,9,29 88,84
88,06
Sangat tidak mengalami
kesulitan
3 Jadwal
belajar 2,7,13,
19,26 85,24
83,46 84,35
Tidak mengalami
kesulitan
4 Metode
mengajar 10,16,
21,30 74,24
74,36 74,3
Cukup mengalami
kesulitan
5 Sarana
belajar 11,24,2
5 75,82
77,99 76,9
Tidak mengalami
kesulitan
6 Alat
penunjang belajar
3,14,27 91,87
87,48 89,68
Sangat tidak
mengalami kesulitan
7 Motivasi
dan kontrol orangtua
8,17, 20
88,62 90,16
89,39
Sangat tidak
mengalami kesulitan
8 Teman
belajar 4,15,
22,28 89,48
85,26 87,37
Sangat tidak
mengalami kesulitan
87,28
Perhitungan untuk persentase angket selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19
48
c Analisis Persentase Tingkat Pemahaman Siswa
Berdasarkan hasil tes uraian untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pokok bahasan gerak lurus, maka dapat diketahui persentase kesulitan belajar
siswa dalam memahami pokok bahasan gerak lurus. Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Partawisastro H 1986, kesulitan yang dapat dialami siswa
dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu : 1 Kesulitan berhitung yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berhitung khususnya dalam pelajaran fisika. 2
Penguasaan konsep yang menuntut siswa untuk mengerti akan konsep fisika serta mengaitkan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berhubungan
khususnya pada pokok bahasan gerak lurus. 3 Mengartikan lambang dan mengkonversi satuan, di sini siswa dituntut mengerti akan lambang-lambang
fisika khususnya pada pokok bahasan gerak lurus serta dapat mengkonversi satuan dalam kaitanya dengan materi fisika pada pokok bahasan gerak lurus. 4
Mengelompokkan seperangkat pengertian yang memiliki kesamaan istilah. Siswa dituntut dapat membedakan antara pengertian-pengertian yang memiliki
kesamaan istilah seperti gerak, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan.
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum KKM di SMP Negeri 2 Petarukan untuk siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 untuk masing-masing butir soal,
maka siswa tersebut dikatakan mengalami kesulitan belajar tidak tuntas belajar.
49
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata pemahaman atau kemampuan siswa untuk setiap indikator kesulitan belajar dapat dilihat pada tabel 4.2 di
bawah ini : Tabel 4.2
Persentase Jenis Kesulitan Siswa SMP Negeri 2 Petarukan dalam Memahami Pokok Bahasan Gerak Lurus
Indikator Kesulitan
No Soal
Persentase rata- rata kelas VII C
Persentase rata- rata kelas VII F
Persentase rata-rata
Keterangan
kesulitan berhitung
5,8,9 ,15
58,37 39,04
48,71 Mengalami
kesulitan dalam
berhitung penguasaan
konsep 1,6,
10, 11,1
3 47,56
49,23 48,4
Mengalami kesulitan
dalam pemahaman
konsep
mengartikan lambang
dan mengkonversi
satuan 3,4,7
53,41 34,29
43,85 Mengalami
kesulitan dalam
mengartikan lambang
mengelompok kan
seperangkat pengertian
2,12, 14
27,20 36,21
31,71 Mengalami
kesulitan dalam
mengelompo kkan
seperangkat pengertian
Perhitungan untuk persentase tes uraian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19
50
4.2 Pembahasan