11
Pembelajar harus memiliki berbagai cara dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan simbol-simbol, bahasa dan yang lainnya, untuk mempelajari hal-hal
baru. c
Strategi strategy. Setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategi belajar dan mengingat.
Pembelajar harus mampu menggunakan strategi untuk menghadirkan stimulus yang kompleks, memilih dan membuat kode bagian-bagian stimulus, memecahkan
masalah dan melacak kembali informasi yang telah dipelajari.
2.1.2 Hakekat Kesulitan Belajar
Dalam proses belajar mengajar di sekolah setiap guru senantiasa mengharapkan agar siswa-siswanya dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-
baiknya. Kenyataannya banyak siswa yang menunjukkan nilai-nilai yang rendah, meskipun telah diusahakan sebaik-baiknya oleh guru. Guru sering menghadapi siswa-
siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar kadang-kadang merupakan ketidaktepatan konsep dan itu
merupakan ketidakmampuan yang ringan, tetapi kesulitan belajar merupakan lemahnya respon siswa di dalam pelajaran dan ketidaktepatan konsep yang terjadi
secara terus-menerus Reid Lyon G, 1996. Menurut Abdurahman M 2003, hakekat
kesulitan belajar meliputi empat hal pokok yaitu :
2.1.2.1 Definisi Kesulitan Belajar
12
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar mengajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu. Baik yang berasal dari diri siswa
sendiri maupun dari luar siswa, yang menyebabkan rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.
Kesulitan belajar tidak hanya gejala tunggal, tetapi merupakan kumpulan dari keseluruhan kategori kesulitan belajar yang memiliki 7 area yaitu 1 Pendengaran
listening. 2 Kemampuan berbicara speaking. 3 Kemampuan membaca. 4 Membaca untuk memahami. 5 Kemampuan menulis. 6 Berhitung. 7 Penalaran
matematika Reid Lyon G, et al. 1996.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat menunjukkan beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar. Setelah peneliti membaca buku M. Abdurahman dan jurnal
penelitian dari G. Reid Lyon, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa gejala kesulitan belajar antara lain :
1 Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh
kelompok kelas. 2
Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. 3
Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar. 4
Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh, menentang, berpura- pura, berdusta dan sebagainya.
5 Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, menganggu dalam atau di luar kelas, tidak mau
13
menacatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, mengasingkan, tersisihkan tidak mau bekerja sama dan sebagainya.
6 Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, mudah
tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukan adanya perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya.
Menurut Wahyudi 2006, ciri-ciri anak yang mengalami berkesulitan belajar antara lain anak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas akademik
sekolah, baik disebabkan karena adanya disfungsi neurologis, proses psilogia dasar maupun sebab-sebab lain, sehingga prestasi belajar yang dicapai jauh dari potensi
yang sebenarnya.
2.1.2.2 Prevalensi Anak Kesulitan Belajar