18
6 Evaluasi merupakan kemampuan untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud
tertentu.
Terkait dengan uraian di atas, dalam penelitian ini kemudian ditetapkan jenis- jenis kesulitan belajar yang terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman dan analisis
yang mencangkup gangguan akademis, ketidakmampuan non simbolik serta gangguan simbolik. Untuk faktor-faktor kesulitan belajarnya terdiri dari : 1 faktor
intern atau faktor yang berasal dari diri sendiri yang mencangkup antara lain minat belajar, perhatian dalam belajar dan jadwal belajar. 2 faktor yang bersumber dari
sekolah yang mencangkup antara lain metode mengajar, sarana belajar dan alat penunjang belajar. 3 faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yang
mencangkup antara lain motivasi dan kontrol dari orang tua. 4 faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yang mencangkup antara lain teman belajar.
2.1.3 Kemampuan Memahami
2.1.3.1 Pengertian Kemampuan Memahami
Pemahaman adalah kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara fakta-fakta atau konsep-konsep Arikunto S, 2006. Pemahaman comprehension
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat Sudijono A, 2006. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau
19
memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Menurut Sudjana N 2004, pemahaman dapat
dikategorikan ke dalam tiga kategori antara lain 1 tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya
dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia, mengartikan bhineka tunggal ika, mengartikan merah-putih, menerapkan prinsip-prinsip listrik dalam memasang
sakelar. 2 tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan
beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok. 3 pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman
ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi
dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam belajar memahami arti fisis dari
persamaan matematika dalam fisika tidak hanya hafal secara verbalitas saja, tetapi juga dapat memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditinjau, yaitu dimilikinya
kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara tanda-tanda atau simbol- simbol dalam persamaan matematika dengan pengertian fisis yang mendasarinya.
Pemahaman terhadap suatu persamaan matematika dalam fisika dapat dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai menjelaskan arti fisis yang mendasari dari
20
simbol-simbol yang ada kemudian menafsirkannya atau menghubungkannya dengan bagian sebelumnya. Selanjutnya membuat ramalan dan memperluas persepsi dari
persamaan matematis ke dalam situasi fisisnya. Jadi memahami arti fisis dalam belajar fisika bukan sekedar mengenal simbol-simbol yang ada, tetapi harus
memahami pengertian yang ada bersama simbol-simbol itu, memahami hubungan antara simbol-simbol dalam rumus matematis, memahami hubungan antara rumus
tersebut dengan prinsip atau konsep yang ada, yang akhirnya mampu menjelaskan secara seragam gejala-gejala alam sekitar kita.
2.1.3.2 Kriteria Kemampuan Memahami